15. BSM Obligasi, Surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang mewajibkan Emiten Bank Syariah Mandiri untuk membayar pendapatan Bagi Hasil kupon dan membayar kembali
Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo. 16.
BSM Tabungan Perusahaan, Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi
Perusahaan berbadan hokum dengan menggunakan fasilitas autosave.
b. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri:
1. BSM OTO, Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk memiliki
pemilikan kendaraan roda empat baik baru maupun bekas dengan sistem murabahah.
2. BSM MMOB Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet, Fasilitas
pembiayaan dengan alokasi sumber dana yang terikat Spesifik dari pemilik dana Shahibul Maal.
3. BSM Gadai Emas, Penyerahan barangharta dari nasabah kepada bank
sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang. 4.
BSM MMOB Dana Putar, Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sementara dan bukan untuk permanent working capital.
Bersifat selft liquidating seiring dengan menurunnya aktivitas bisnis pada periode.
5. BSM Warung Mikro, Pembiayaan yang khusus diperuntukan untuk
Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM yang jumlahnya khusus untuk 1 juta kebawah.
6. BSM Griya, Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk memiliki
rumah idaman sesuai dengan prinsip syariah.
c. Produk Layanan Bank Syariah Mandiri:
1. BSM Electronic Payroll, Pembayaran gaji karyawan institusi melalui
tekhnologi terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel. 2.
BSM SKBD, Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah applicant yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk
membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau memberi kuasa kepada
bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel
– wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen. untuk saat ini khusus BSM dengan BSM.
3. BSM Letter of Credit, Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis
nasabah applicant yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan
membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau pemberi kuasa kepada pihak lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima atau untuk menegosiasikan wesel – wesel yang ditarik oleh
penerima atas penyerahan dokumen. 4.
BSM Transfer Western Union, Jasa pengiriman Uang Penerimaan kiriman uang secara cepat real time on line.
5. BSM Card, Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembayaran,dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM
Mandiri, ATM Bersama maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi
belanja di Mercant – merchant yang berlogokan “Gunakan BSM Card
Anda disi ni”.
6. BSM Sentra Bayar, Merupakan layanan bank dalam menerima
pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel. Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan
setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan.
7. BMS Mobile Banking, Merupakan Produk layanan perbankan berbasis
tekhnologi SMS
telepon seluler
HandphonePonsel yang
memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja, kapan saja.
8. BSM Net Banking, Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah
untuk melakukan transaksi perbankan ditentukan bank melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
9. BSM Mobile Banking GPRS, Merupakan produk layanan perbankan
yang berbasis tekhnologi GPRS telepon seluler Ponsel yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai
transaksi perbankan dimana saja, kapan saja. 10.
PPBA Pembayaran melalui menu Pemindah Bukuan di ATM, Merupakan layanan pembayaran institusi lembaga pendidikan,
asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank melalui menu pemindah bukuan di ATM.
11. BSM Pooling Fund, merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank
yang memudahkan nasabah untuk yang dilakukan lintas Negara atau dalam satu Negara domestik.
12. BSM Kliring, Penagihan warkat bank lain dimana lokasi bank
tertariknya berada dalam satu wilayah kliring. 13.
BSM Inkaso, Penagihan warkat bank lain dimana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan
akan dikredit ke rekening nasabah. 14.
BSM Intercity Clearing, Jasa penagihan warkat cekbilyet giro valuta rupiah bank diluar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah
dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
15. BSM RTGS Real Time Gross Settlement, Jasa transfer uang valuta
rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
16. Transfer Dalam Kota LLG, Jasa pemindahan dana antar bank dalam
satu wilayah kliring lokal. 17.
Transfer D.U.I.T Dana Untuk Indonesia Tercinta, Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM bekerjasama dengan
Merchan Trade Asia MTA Malaysia.
18. BSM Pajak Online, Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk
membayar kewajiban pajak bukan dalam rangka pembayaran pajak impor secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai.
19. BSM Pajak Impor, Memberikan kemudahan kepada importer untuk
membayar pajak barang dalam rangka impor secara Online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan
cukai.
BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN
A. Analisa Kelayakan Pembiayaan Gadai Emas Syarian Dalam
Meningkatkan Usaha Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah III Jakarta
Prinsip pemberian pembiayaan gadai emas syariah yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri itu pastinya menggunakan prinsip kehati-hatian,
bank yang menggunakan prinsip syariah bertujuan untuk mencegah adanya kredit bermasalah atau macet. Pembiayaan yang macet dan bermasalah ini lah
yang membuat bank berprinsip syariah mengalami yang namanya kerugian atau bangkrut.
Dalam mencairkan pembiayaan Bank Syariah Mandiri tidak diperbolehkan melanggar norma agama, norma yang dilarang pemerintah,
serta norma kesusilaan. Sebelum pihak bank melikuidasi pembiayaan kepada nasabah, harus di
analisa terlebih dahulu kelayakannya, guna mencegah adanya kredit bermasalah atau macet. Kebanyakan lembaga keuangan seperti bank
menggunakan yang namanya prinsip 5C dalam menganalisa kelayakan pembiayaannya.
Adapun factor yang mendasari di terapkannya prinsip 5C yaitu: 1.
Mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah atau macet. 2.
Meminimalisir terjadinya resiko pembiayaan yang kemungkinan akan muncul pada saat pembiayaan berjalan.
50
3. Meningkatkan profitabilitas Bank.
4. Mengatahui keadaan calon nasabah sebelum pembiayaan yang
diberikan oleh bank cair. Dengan melihat ke berbagai segi yaitu: Character, Capacity, Capital, Colleteral, dan Condition.
Jadi sebelum pihak bank mencairkan pembiayaan kepada nasabah, nasabah harus memenuhi kriteria prinsip 5C ini. Dan jika nasabah tidak
memenuhi kriterianya maka pihak bank tidak akan mencairkan pembiayaan. Diterapkannya analisa kelayakan pembiayaan 5C ini agar meminimalisir
terjadinya pembiayaan bermasalah dan pembiayaan macet, sebab masih banyak pembiayaan bermasalah atau macet walau sudah diterapkan analisis
5C ini, apalagi jika tidak diterapkan kepada nasabah.
52
Pada proses analisis ini, petugas lapangan dari bank akan mensurvei dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada calon nasabahnya, meliputi:
pendapatan calon nasabah, keterangan mengenai calon nasabah, agunan atau jaminan yang akan diserahkan, kemampuannya dalam melunasi pembiayaan,
dan lain sebagainya. Pihak dari bank juga akan mencari informasi tambahan tetang profil nasabah kepada masyarakat sekitar, serta keberadaan calon
nasabah, untuk menganalisis layak atau tidaknya pembiayaan dicairkan kepada nasabah, analisa ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai seberapa
kemampuan dan kesediaan nasabah membayar pembiayaan yang mereka pinjam dan melunasinya sesuai perjanjian di awal akad.
52
Wawancara bersama Bpk. Ahmad Fauqi, Officer Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah III Jakarta, pada tanggal 12 April 206.
Data yang didapatkan oleh pihak bank harus valid, akurat dan benar- benar apa adanya yang terjadi di lapangan. Sehingga bisa dijadikan rujukan
untuk langkah pengambilan keputusan pembiayaan. Berdasarkan hasil wawancara yang didapat adalah:
1. Analisis Character karakterwatak
Analisa ini merupakan analisa kualitatif yang tidak dapat dideteksi secara numeric. Namun, hal ini merupakan awal utama proses persetujuan
pembiayaan. Kesalahan dalam menilai karakter calon nasabah dapat berakibat fatal pada kemungkinan pembiayaan terhadap orang yang
beritikad jahat seperti berniat membobol bank, penipu, pemalas, pemabuk, pelaku kejahatan, dan lain-lain. Analisis karakter ini dinilai dari sifat,
kepribadian dan tingkah laku nasabah dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan tempat ia tinggal. Nasabah yang ingin mengajukan
pembiayaan harus memiliki kepribadian yang baik, dan memiliki sifat jujur, rajin, dan dapat dipercaya.
Pada analisis karakter ini pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta akan mengumpulkan data-data nasabah secara lengkap, dengan
menganalisa riwayat hidupnya, latar belakang pendidikan, watak calon nasabah dikalangan masyarakat, keadaan keluarga, serta usaha yang
sedang digeluti calon nasabah. Data ini bisa diperoleh dari masyrakat yang tinggal disekitar rumah nasabah, tetangganya, ketua RTRW setempat, dan
lain sebagainya. Semakin banyak data dan informasi yang diperoleh maka
nantinya dapat dijadikan acuan oleh pihak bank untuk mengambil keputusan pembiayaan untuk nasabah.
Untuk memperkuat informasi nasabah pihak Bank Syariah Mandiri melakukan hal-hal seperti;
Wawancara, karakter yang dimiliki dapat dilihat ketika pihak Bank Syariah Mandiri melakukan wawancarainterview kepada calon nasabah.
Jika nasabah benar dan jujur, maka seharusnya nasabah dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan mudah, benar, dan yakin. Apabila terjadi
kesalahan dalam prinsip nasabah, maka hal ini bisa merupakan indikasi awal sebuah rencana buruk.
Trade Checking, yaitu mencari informasi calon nasabah kepada rekan kerja, mitra bisnis, pesaingnya, maupun pemilik usaha yang sejenisnya
untuk memperoleh informasi mengenai reputasi calon nasabah, etika calon nasabah, dan perilaku bisnis calon nasabah.
BI Checking, BI checking adalah analisis pembiayaan yang dilakukan terhadap calon nasabah dengan melihat dari Daftar Hitam Bank Indonesia,
untuk melihat kolektabilitas pembiayaan calon nasabah. Penerapan BI checking ini merupakan prosedur yang ditetapkan untuk mengetahui
karakter calon nasabah sebagai implementasi asas kehati-hatian. Tujuan dari analisa karakter calon nasabah dalam memberikan
pembiayaan, yaitu untuk meminimalisir terjadinya resiko pembiayaan yang kemungkinan muncul ketika pembiayaan sedang berlangsung.