Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

akan selalu bisa mengamankan kemampuan beli kita, artinya harga emas akan naik, setidaknya sama dengan tingkat inflasi dalam suatu waktu tertentu. Jelas bahwa emas adalah investasi yang paling aman dan menguntungkan karena relatif tahan terhadap inflasi. Emas juga sering disebut sebagai produk invenstasi penangkat inflasi. Sedangkan definisi deflasi adalah kebalikannya, yaitu suatu kondisi di mana harga yang turun terus-menerus disebabkan menurunnya jumlah uang yang beredar secara drastis. Deflasi yang kisarannya juga lepas kontrol disebut kepanikan atau depresi ekonomi, di mana daya beli melambung karena harga barang dan jasa menurun, sedangkan harga emas cenderung konstan. 6 Memang masyarakat Indonesia pada umumnya telah mengimplementasikan gadai emas dengan menggunakan emas sejak dulu. Dengan cara membeli emas dengan harga tertentu dan karat tertentu, dalam bentuk perhiasan untuk digunakan atau disimpan. Kemudian emas yang telah dibeli tersebut disimpan dalam kurun waktu tertentu sampai tiba nanti saat harga emas tersebut naik, baik naik secara signifikan ataupun tidak, baru kemudian mereka jual emas tersebut. Selisih harga antara beli emas di masa lalu dengan harga jual emas di masa kini adalah merupakan keuntungan yang diperoleh. Dengan melihat perkembangan pesat yang terjadi di pegadaian, beberapa lembaga keuangan khususnya perbankan syariah mulai membuka 6 Muhammad Ihsan, dkk, Kemilau Investasi Emas: Menjaga dan Melejitkan Kesehatan Finansial dengan Emas, h. 70. produk gadai syariah atau disebut juga rahn. Namun untuk saat ini lembaga keuangan seperti perbankan syariah hanya menerima barang gadai berupa emas lantakan, perhiasan maupun koin emas. Hal ini disebabkan oleh kecilnya nilai resiko yang akan terjadi dan keberadaan nilai emas itu sendiri naik dari tahun ke tahun serta tidak terkena dampak inflasi. Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba keuntungan sudah pasti membutuhkan apa yang disebut strategi pembiayaan, pengertian pembiayaan bank itu sendiri adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jatuh tempo dengan imbalan atau bagi hasil. 7 Sedangkan pembiayaan berpangkal pada kebutuhan ekonomi masyarakat. Pembiayaan bukan satu-satunya penjamin kepuasan, akan tetapi ada beberapa variable lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga yang ditawarkan, lokasi dan distribusi. Pembiayaan berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Muhammad Syafi‟i Antonio memberikan definisi bahwa “pembiayaan adalah salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasilitas dana untuk memenuhi pihak-pihak ya ng defisit unit”. 8 7 UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan 8 M. Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001, h. 160. Sebelum suatu pembiayaan diputuskan, maka terlebih dahulu perlu dianalisis kelayakan pembiayaan tersebut. Analisis pembiayaan merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Tujuannya jangan sampai pembiayaan yang dibiayai nantinya tidak layak. Kalau ini yang terjadi maka kemungkinan besar bank akan menderita kerugian karena ketidak mampuan nasabah untuk mengembalikan pinjamannya alias macet. Tidak hanya itu saja ketidak mampuan membayar angsuran pembiayaan, bagi nasabah juga akan terkena dampak dari beban yang harus dibayar yang justru dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan lebih lanjut. Macetnya pembayaran pembiayaan nasabah memang bukan hanya karena salah perhitungan dalam analisis pembiayaan yang sesungguhnya, akan tetapi dapat terjadi karena factor lainnya, misalnya objek kredit yang dibiayai terkena bencana alam. Namun paling tidak apabila pembiayaan telah dinilai secara baik, maka resiko pembiayaan macet dapat diminimalkan. Oleh karena itu, sebelum pembiayaan dikucurkan wajib untuk terlebih dahulu dianalisis kelayakannya. 9 Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu Lembaga Keuangan Makro Syariah LKMS, yaitu lembaga keuangan makro yang system operasionalnya berlandaskan syariah Islam. Di tengah semakin pesatnya perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Keberadaan BSM mempunyai peranan penting dalam upaya mempercepat sosialisasi pengembangan 9 Kasmir, S.E., M.M., Pengantar Menejemen Keuangan, Jakarta: Kencana, 2010, h. 258. keuangan syariah khususnya dikalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan uraian di atas, maka pembahasan ini layak untuk diangkat dan dikaji melalui penelitian dengan topik analisis kelayakan pembiayaan gadai emas syariah, dan menuangkan ke dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Kelayakan Pembiayaan Gadai Emas Syariah Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah III Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan ini maka dalam penelitian ini dibatasi pada analisis kelayakan pembiayaan gadai emas syariah dalam meningkatkan usaha nsabah, mekanisme pembiayaan gadai emas syariah, serta analisis SWOT produk gadai emas syariah Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah III Jakarta. 2. Rumusan Masalah Adapun masalah pokok yang akan dibahas pada dalam penelitian ini adalah mengenai hal sebagai berikut: a. Bagaimana analisis kelayakan pada pembiayaan gadai emas syariah dalam meningkatkan usaha nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah III Jakarta? b. Bagaimana mekanisme produk pembiayaan gadai emas syariah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Kantor Wilayah III Jakarta? c. Analisis SWOT produk pembiayaan gadai emas syariah di Bank Syariah Mandiri Kantor Kantor Wilayah III Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui analisis kelayakan pada pembiayaan gadai emas syariah dalam meningkatkan usaha nasabah ini melalui analisis pembiayaan 5C. b. Untuk mengetahui bagaimana Mekanisme pembiayaan gadai emas syariah dalam meningkatkan usaha nasabah yang di terapkan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Kantor Wilayah III Jakarta. c. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk pembiayaan gadai emas syariah di Bank Syariah Mandiri Kantor Kantor Wilayah III Jakarta. 2. Manfaat Penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang mekanisme dan analisis pembiayaan gadai emas syariah dalam meningkatkat usaha nasabah dan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi, umumnya pada pegadaian syariah dan khususnya Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. b. Bagi Pihak Lain Dapat dijadikan informasi dan sumber pengetahuan serta memberikan gambaran tentang mekanisme dan operasional pembiayaan gadai emas syariah yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri.

D. Tinjauan Pustaka

Berkaitan dengan penelitian ini peneliti telah melakukan tinjauan pustaka dari skripsi-skripsi terdahulu yang mengangkat variable penelitian mengenai mekanisme pembiayaan. Meskipun begitu, substansi dari penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya sangatlah berbeda. Adapun substansi dari skripsi-skripsi terdahulu yang telah menjadi tinjauan pustaka peneliti adalah sebagai berikut: 1. Skripsi Ahmad Zaki, Jurusan Menejemen Dakwah Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah, 2014 yang menjelaskan tentang Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Pada skripsi ini penulis menjelaskan tentang produk gadai emas syariah ini adalah produk unggulan dan banyak diminati oleh masyarakat serta strategi pemasaran yang dilakukan Bank BNI syraiah dengan beberapa tahapan yaitu formulasi strategi yang dilakukan Bank BNI Syariah alam memasarkan produk gadai emas melalui kerjasama dengan para krlompok penjual emas ataupun kelompok komunitas. 2. Skripsi M. Romi Neskens, Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah, penulis menjelaskan Analisis SWOT Terhadap Deposito Mudharabah study kasus; PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Pembantu Kalimalang. Hasil penelitian ini adalah analisis SWOT Deposito Mudharabah tentang kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. 3. Skripsi Nuraeni, Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah, 2004 yang menjelaskan tentang Konsep dan Aplikasi Gadai Emas pada Bank Syariah Studi Kasus Pada PT. Bank Danamon Syariah. Metode yang digunakan oleh penulis adalah kualitatif dengan desain penelitiannya deskriptif. Analisis yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menguraikan dan menjelaskan berbagai permasalahan gadai emas syariah pada Bank Danamon Syariah meliputi, barang jaminan yang dibawa nasabah akan ditaksir oleh spesialis gadai emas untuk mengetahui besar pinjaman yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah dan biaya pemeliharaan yang ditanggung oleh nasabah. Biaya pemeliharaan berdasarkan pada nilai taksir marhun, yaitu 2,2 perbulan sebagai antisipasi terhadap resiko kerusakan dan kehilangan atas barang yang digadaikan.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, atau