3 Argumentasi adalah bentuk wacana yang mengemukakan ide dengan
bukti, sumber atau fakta. 4
Deskripsi adalah bentuk wacana yang menggambarkan suatu objek, keadaan, suasana, dan lain-lain.
3. Paragraf Deskripsi
a. Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi tentang melukiskan atau menggambarkan apa saja yang dilihat di depan mata penulisnya. Paragraf ini
bersifat loyal terhadap tata ruang atau tata letak objek yang dituliskan, penyajiannya dapat berurutan dari atas ke bawah bawah atau sebaliknya, dari
depan ke belakang.
12
Deskripsi berkaitan dengan kesan pancaindra.Melalui deskripsi, pembaca diajak melihat, mendengar atau merasakan sesuai dengan
yang dilukiskan.
13
Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas pada apa yang kita lihat dan kita dengar saja, tetapi yang dapat kita rasa dan kita pikir, seperti rasa
takut, cemas, tegang, jijik, haru, dan kasih sayang. Begitupula suasana yang timbul dari suatu peristiwa seperti suasana mencekam, putus asa, kemesraan,
dan keromantisan panorama, pantai.
14
12
Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, Jakarta: Erlangga, Cet. ke-1, 2009, hlm.166.
13
Sudarno dan Eman A. Rahman, Terampil berbahasa Indonesia, Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah, 1986 , hlm. 117.
14
Novi Resmini, dkk.,Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya, Jakarta: UPI PRESS, 2006 , hlm.116.
Berdasarkan kategori yang lazim, ada dua objek yang diungkapkan dalam deskripsi yaitu orang dan tempat.
15
1 Deskripsi orang Yaitu mendeskripsikan tentang orang, adapun macam-macam dari
deskripsi orang yaitu: 2 Deskripsi keadaan fisik
Deskripsi fisik bertujuan memberi gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seseorang tokoh. Deskripsi ini banyak bersifat objektif.
3 Deskripsi keadaan sekitar Deskripsi keadaan sekitar yaitu penggambaran seseorang yang
mengelilingi sang tokoh, misalnya menggambarkan tentang aktivitas- aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, pakaian, tempat
kediaman, dan kendaraan yang ikut menggambarkan watak seseorang. 4 Deskripsi watak atau tingkah laku perbuatan
Mendeskripsikan watak seseorang ini memang paling sulit dilakukan. Kita harus mampu menafsirkan tabir yang terkandung dibalik fisik manusia.
Dengan kecermatan dan keahlian kita, kita harus mampu mengidentifikasi unsur-unsur dan kepribadian seorang tokoh. Kemudian, menampilkan
dengan jelas unsur-unsur yang dapat memperlihatkan karakter yang digambarkan.
5 Deskripsi gagasan-gagasan tokoh
15
Ibid.,hlm. 118.
Hal ini memang tidak dapat diserap oleh pancaindera manusia. Namun, antara perasaan dan unsur fisik mempunyai hubungan erat. Pancaran
wajah, pandangan mata, gerak bibir, dan gerak tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu.
16
6 Deskripsi tempat Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa
Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat. Jika kita melukiskan
sebuah tempat, hendaknya kita bekerja dengan mengikuti cara yang logis dalam menyusun perincian.
17
Menurut Sudarno dan Eman A. Rahman paragraf deskripsi terbagi menjadi dua macam, yaitu deskripsi ekspositoris dan deskripsi improsionistik sugestif.
Deskripsi ekspositoris, penulis hanya ingin memberitahukan memperlihatkan atau mendengarkan sesuatu kepada pembaca. Ada atau tidak adanya kesan
pembaca tidak menjadi masalah bagi penulis, sedangkan deskripsi improsionistik menimbulkan suatu kesan pada para pembaca, kesan itu bisa
bermacam-macam, misalnya: menarik hati minat, benci, seram, indah, jijik, cantik, tampan.
18
Langkah-langkah menulis deskripsi sebagai berikut: 1
Menentukan apa yang akan dideskripsikan, apakah akan mendeskripsikan tempat atau orang.
2 Merumuskan tujuan pendeskripsian
16
Ibid.,hlm. 118-121.
17
Ibid.,hlm.121.
18
Sudarno dan Eman A. Rahman, op.cit.,hlm.135.