Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Tulisan merupakan refleksi buah pikiran seseorang. Sistematik atau tidaknya tulisan seseorang dipengaruhi oleh cara berpikirnya. Sebelum menulis, seseorang harus terlebih dahulu memahami benar butir-butir pikiran yang hendak dikemukakannya. Sistem yang terbentuk dari butir-butir itu menjadikan arah cara berpikir yang jernih, dan pada akhirnya membantu mewujudkan penyajian yang sistematik. Sejalan perkembangan pendidikan di zaman sekarang ini, tempat belajar tidak sebatas di lingkungan sekolah saja. Banyak bermunculan jasa-jasa tempat belajar tambahan yang lebih luwes, inovatif, dan menarik. Bahkan tidak jarang yang memberikan janji kelulusan 100 pada UN Ujian Nasional. Jasa-jasa tempat belajar tambahan ini biasa disebut bimbingan belajar. Banyak orang tua yang memberikan tambahan belajar anaknya ke tempat bimbingan belajar. Orang tua mempercayakan anaknya belajar di tempat tersebut dengan berbagai alasan. Pertama, orang tua tidak ada waktu mengajarkan anaknya karena sibuk dengan pekerjaannya di rumah atau di luar. Kedua, dengan memberikan tambahan belajar di tempat bimbingan belajar berharap anaknya lebih mendalami materi pelajaran di sekolah. Ketiga, keinginan orang tua agar anaknya mendapat nilai lebih dan peringkat di sekolah. Keempat, orang tua tidak jarang yang beralasan untuk mengurangi waktu bermain anaknya di rumah dikarenakan kekhawatiran anaknya salah bergaul di lingkungan masyarakat. Kelima, belajar di tempat bimbingan belajar lebih efektif dan kondusif karena dalam satu ruangan belajarnya hanya beberapa siswa dan belajar lebih interaktif. Pembelajaran yang efektif dan efisien dapat membuat hasil belajar siswa menjadi optimal. Dalam kenyataannya masih jauh dari yang diharapkan. Dalam hal ini, terutama terjadi dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi di bimbingan belajar, khususnya di tingkat pendidikan SMP. Pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi, masih banyak ditemukan kesalahan dalam menerapkan tanda baca. Hal inilah yang menjadi alasan penulis meneliti kesalahan tanda baca pada karangan deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di bimbingan belajar Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat. Adapun alasan yang dilakukan peneliti terhadap masalah penerapan tanda baca dalam menulis karangan deskripsi di bimbingan belajar Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat adalah keterampilan siswa tersebut dalam menerapkan tanda baca pada karangan deskripsi masih ditemukan kesalahan penggunaannya. Hal ini terlihat ketika mereka mendapat tugas mengarang bebas, ternyata masih banyak yang tidak menghiraukan tanda baca yang benar dan tepat. Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan keterampilan menulis terutama dalam karangan deskripsi yang menerapkan tanda baca yang benar dan tepat. Atas dasar tersebut, judul penelitian yang diajukan penulis untuk penyusunan skripsi adalah “Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 20152016 ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang terdapat pada ketidakberhasilan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, di antaranya: 1. Banyak siswa yang masih belum tepat menerapkan tanda baca dalam menulis paragraf. 2. Pembelajaran menulis bahasa Indonesia di sekolah maupun di bimbingan belajar belum optimal. 3. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran menulis. 4. Kurangnya motivasi pada siswa untuk berlatih menulis.

C. Pembatasan Masalah

Suatu penelitian harus dibatasi agar penelitian terarah dan tujuan penelitian tercapai. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada permasalahan kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan belajar tingkat SMP Sekolah Menengah Pertama di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat semester genap tahun pelajaran 20152016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan penelitian ini adalah: Bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan belajar tingkat SMP Sekolah Menengah Pertama di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat semester genap tahun pelajaran 20152016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan belajar tingkat SMP Sekolah Menengah Pertama di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat semester genap tahun pelajaran 20152016.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis Secara praktis, manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian, yaitu a. Menambah wawasan dan pengetahuan para siswa dalam menerapkan tanda baca dalam paragraf deskripsi. b. Memperbaiki kesalahan berbahasa khususnya dalam keterampilan menulis. c. Menjadi sumber masukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang penerapan tanda baca yang baik dan benar dalam menulis. 2. Manfaat Teoretis Hasil penelitian penerapan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di bimbingan belajar Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat tingkat SMP Sekolah Menengah Pertama semester genap tahun pelajaran 20152016, secara teoretis dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi para pembaca yang ingin menulis suatu paragraf yang baik dan benar. 9

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Kajian Teori

1. Tanda Baca

a. Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti yang kita maksudkan. 1 Berbeda dengan pendapat Kusno Budi Santoso bahwa, “tanda baca adalah suatu alat kalimat yang berupa tanda-tanda ekstra lingual, seperti koma ,, titik ., tanda seru , dan sebagainya yang sangat besar peranannya dalam menentukan makna kalimat ”. 2 Salah satu yang sering diabaikan orang dalam menulis adalah penggunaan tanda baca pungtuasi. Padahal, tanda baca dapat membantu seseorang dalam memahami isi bacaan. Coba bayangkan jika sebuah teks atau wacana tidak menggunakan tanda baca. Sudah tentu, bacaan tersebut tidak dapat dipahami. 3 Jadi, tanda baca merupakan tanda-tanda ekstra lingual yang diterapkan dalam bahasa tulis. Tanda baca diterapkan agar kalimat-kalimat yang ditulis dapat dimengerti maknanya sesuai apa yang ingin dimaksudkan si penulis. 1 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi, Cet. ke-2, 2006, hlm. 71-72. 2 Kusno Budi Santoso, Problematika Bahasa Indonesia: Sebuah Analisis Praktis Bahasa Baku, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. ke-1, 1990, hlm. 128. 3 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: UIN Press, Cet. ke-1, 2007, hlm. 43.