UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kumis Kucing
2.1.1 Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tanaman kumis kucing adalah sebagai berikut Almatar dan Rahmat, 2014
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tacheobionta
Supervision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Order : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Species : aristatus, labiatus, grandiflorum,
spicatus, stamineus
Gambar 2.1 Tanaman kumis kucing Orthosiphon stamineus Benth.
Almatar dan Rahmat, 2014
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.2 Nama Latin
Tanaman kumis kucing memiliki beberapa sebutan nama latin, diantaranya adalah Orthosiphon stamineus Benth, Orthosiphon aristatus Blume Miq,
Orthosiphon longiflorum Ham, Orthosiphon grandiflorum et aristatum BL, Orthosiphon spiralis Merr, Orthosiphon grandiflorus Bold Adnyana et al, 2013.
2.1.3 Nama Tanaman di Wilayah Lain
Di Indonesia tanaman kumis kucing disebut dengan berbagai nama lokal, seperti kumis kucing Sumatra, kumis ucing Sunda, bunga laba-laba, remujung,
sesalayeyan Jawa, dan soengot koceng Madura. Sedangkan di negara lain kumis kucing memiliki nama
java tea, cat’s whisker, Indian kidney tea Inggris, mao xu cao China, misai kucing, ruku hutan Malaysia, kabling gubat, kabling
parang Filipina, se-cho, myit-shwe Myanmar, rau-meo Vietnam, neko no hige Jepang, katzenbart Jerman dan yaa-nuad-maew, pa-yab-mek Thailand
Adnyana et al, 2013.
2.1.4 Ekologi
Tanaman kumis kucing merupakan tanaman yang banyak tumbuh liar di lingkungan sekitar. Tanaman ini banyak ditemukan di negara tropis seperti Asia
dan Australia. Kumis kucing dapat dibudi dayakan pada dataran dengan ketinggian 500-1200 mdpl dengan curah hujan lebih dari 3000 mmtahun. Untuk
budi daya, sebaiknya kumis kucing ditanam pada tanah yang subur dan gembur yang memiliki pH 5-7,7, mengandung banyak humus, memiliki aliran air yang
baik serta terkena sinar matahari langsung Herliana, 2013.
2.1.5 Morfologi