Hasil Pengkuran Viskositas dan Sifat Alir

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dikarenakan pada suhu tinggi kandungan ion H + dalam asam stearat meningkat sehingga pH menjadi lebih rendah lebih asam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas data. Uji Kolmogorov Smirnov pada penyimpanan suhu 26 ± 2 o C menghasilkan nilai signifikansi 0,534 p 0,05 dan pada penyimpanan suhu 40 o C menghasilkan nilai signifikansi 0,419 p 0,05, maka diketahui bahwa populasi data uji memenuhi persyaratan uji normalitas. Selanjutnya dilakukan uji Test of Homogenity of Variance Levene untuk mengetahui populasi data yang diuji mempunyai varian yang homogen atau tidak. Hasil tes ini menunjukkan data uji pada penyimpanan suhu 26 ± 2 o C memiliki varian yang homogen dengan nilai signifikansi 0,183 p 0,05 sehingga dapat dilanjutkan dengan uji One-Way ANOVA, sedangkan data uji pada penyimpanan suhu 40 o C memiliki varian yang tidak homogen dengan nilai signifikansi 0,045 p 0,05 sehingga dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis. Hasil analisis dengan One-Way ANOVA dan Kruskal Wallis, pH ketiga formula yang disimpan pada suhu 26 ± 2 o C dan suhu 40 o C menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang bermakna p 0,05. Meskipun mengalami peningkatan pH selama 3 minggu penyimpanan di dua suhu berbeda, ketiga formula sediaan masih berada dalam rentang pH normal kulit dan hasil analisis statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna pada setiap formula.

4.2.4 Hasil Pengkuran Viskositas dan Sifat Alir

Pengukuran krim dilakukan menggunakan viscotester HAAKE 6R dengan spindel R5 pada kecepatan 20 rpm. Hasil pengukuran viskositas menunjukkan bahwa krim F3 memiliki viskositas paling tinggi dari krim F1 dan F2, hal ini dikarenakan konsentrasi asam stearat pada krim F3 lebih besar dari krim F1 dan F2. Kekentalan krim dipengaruhi oleh adanya asam lemak. Asam lemak dalam formula ini adalah asam stearat, sehingga semakin banyak jumlah asam stearat semakin banyak pula kandungan asam lemak yang menyebabkan krim semakin kental dan tingginya nilai viskositas Fitriana, 2015. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Viskositas Krim Ekstrak Herba Kumis Kucing Krim Penyimpanan Viskositas Minggu 0 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 F1 Suhu 26 ± 2 o C 13685 11170 10332 9640 Suhu 40 o C 11090 9730 9500 F2 Suhu 26 ± 2 o C 15760 11700 11650 8110 Suhu 40 o C 13240 10280 8630 F3 Suhu 26 ± 2 o C 18575 16850 14210 11960 Suhu 40 o C 13500 12380 10390 Pada tabel terlihat bahwa hasil pengukuran pada minggu ke-0 hingga minggu ke-3 yang disimpan pada suhu 26 ± 2 o C dan suhu 40 o C terjadi penurunan nilai viskositas pada ketiga formula krim. Penurunan viskositas dapat disebabkan karena peningkatan ukuran diameter partikel krim yang menyebabkan luas permukaannya semakin kecil dan mengakibatkan viskositas menjadi menurun. Pengukuran diameter partikel krim akan dibahas lebih lanjut di subbab 4.2.6. Berdasarkan tabel diatas, nilai viskositas krim pada penyimpanan suhu 40 o C lebih rendah daripada penyimpanan suhu 26 ± 2 o C. Hal ini dikarenakan viskositas cairan menurun jika adanya peningkatan temperatur Sinko., 2011. Penurunan ini disebabkan karena panas yang diperoleh akan memperbesar jarak antar atom sehingga gaya antar atom berkurang dan viskositas krim menjadi menurun Alfred et al., 1993. Menurut Swastika et al., 2013, adanya perubahan viskositas dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi fase dispers, medium dispers, emulgator, dan lingkungan. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov menunjukkan populasi data uji memenuhi persyaratan uji normalitas dengan nilai signifikansi 0,775 p 0,05 pada penyimpanan suhu 26 ± 2 o C dan 0,940 p 0,05 pada penyimpanan suhu 40 o C. Hasil uji Test of Homogenity of Variance Levene diperoleh nilai signifikansi 0,611 p 0,05 pada penyimpanan suhu 26 ± 2 o C dan 0,526 p 0,05 pada penyimpanan suhu 40 o C yang berarti populasi data uji memiliki varian yang homogen dan dapat dilanjutkan untuk uji One-Way ANOVA. Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan bahwa perubahan nilai viskositas pada ketiga formula tidak berbeda bermakna dengan nilai signifikansi 0,108 p 0,05 pada penyimpanan suhu 26 ± 2 o C dan 0,450 p 0,05 pada penyimpanan suhu 40 o C lampiran 10. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hasil pengujian sifat alir menunjukkan bahwa sediaan krim memiliki sifat alir tiksotropik dan tidak terjadi perubahan selama 3 minggu penyimpanan baik pada suhu 26 ± 2 o C maupun pada suhu 40 o C lampiran 10. Pada reogram sifat alir terlihat bahwa dengan meningkatnya kecepatan geser, maka tegangan geser torque semakin meningkat dan viskositas sediaan menurun. Pada aliran tiksotropik terjadi pemecahan struktur yang tidak terbentuk kembali dengan segera jika tekanan tersebut dikurangi atau dihilangkan dan akan pulih kembali dengan pendiaman Dewi et al., 2014. Hal ini menyebabkan kurva menurun berada di sebelah kiri berada diatas kurva menaik, seperti yang terlihat pada lampiran 6. Aliran tiksotropik merupakan aliran yang diharapkan pada sediaan krim karena memiliki konsistensi yang tinggi dalam wadah namun dapat dituang, dapat menyebar dengan mudah dan mampu berpentrasi yang baik ke dalam kulit Martin et al., 2008.

4.2.5 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan Krim

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 96% Herba KumisKucing (Orthosipone stamineus Benth) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Normal

6 85 99

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Kajian Keamanan dan Aktivitas Immunomodulator Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dan Bunga Knop (Gomphrena globosa L.)

1 14 198

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALO

0 4 14

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 3 15

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 3 17

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 2 16

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR.

9 71 93

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Sebagai Obat Komplementer Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi.

0 3 28

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pria Dewasa.

2 6 28