UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
asam stearat dalam formula. Kenaikan konsentasi asam stearat akan menyebabkan konsistensi krim semakin kental dan viskositas yang semakin besar sehingga daya
sebar krim menjadi semakin kecil. Kemampuan menyebar krim ekstrak etanol 70 herba kumis kucing tiap formula baik, hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya beban yang diberikan, daya sebar krim semakin meningkat. Daya sebar berkaitan dengan viskositas krim, apabila viskositas krim menurun dan
tahanan cairan untuk mengalir semakin berkurang maka daya sebar krim semakin meningkat Swastika et al., 2013, hal ini dibuktikan dengan menurunnya
viskositas krim selama penyimpanan, daya sebar ketiga formula cenderung meningkat.
Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa populasi data daya sebar krim yang disimpan pada suhu 26 ± 2
o
C dan suhu 40
o
C memenuhi persyaratan uji normalitas dan homogenitas. Pada analisis menggunakan One-
Way Anova menunjukkan adanya perberdaan yang bermakna pada daya sebar krim yang disimpan pada suhu 26 ± 2
o
C, dengan nilai signifikansi 0,007 p 0,05. Uji LSD menunjukkan bahwa formula 1 dan formula 3 yang disimpan
pada suhu 26 ± 2
o
C adalah formula yang berbeda secara bermakna p 0,05. Sedangkan daya sebar krim yang disimpan pada suhu 40
o
C tidak berbeda bermakna dengan nilai signifikansi 0,252 p 0,05.
4.2.6 Hasil Pengukuran Diameter Globul Rata-rata Krim
Pengukuran diameter globul rata-rata krim dilakukan menggunakan mikroskop optis dengan perbesaran 40x. Diameter globul rata-rata krim yang
disimpan selama 3 minggu pada suhu 26 ± 2
o
C dan suhu 40
o
C cenderung mengalami peningkatan.
Tabel 4.7 Pengukuran Diameter Globul Rata-rata Krim Ekstrak Kumis Kucing
Krim penyimpanan Diameter Globul Rata-rata µm
Minggu 0 Minggu 1
Minggu 2 Minggu 3
F1 Suhu 26 ± 2
o
C 2,820
3,385 3,778
3,900 Suhu 40
o
C 2,447
2,763 3,193
F2 Suhu 26 ± 2
o
C 2,386
3,156 3,584
4,085 Suhu 40
o
C 2,578
2,772 2,873
F3 Suhu 26 ± 2
o
C 2,526
3,220 3,451
3,551 Suhu 40
o
C 2,621
2,808 2,838
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Peningkatan ukuran diameter globul ini dapat disebabkan oleh rusaknya lapisan pelindung dari emulgator selama penyimpanan sehingga menyebabkan
penggabungan globul-globul minyak membentuk aglomerat yang selanjutnya dapat terjadi koalesen pembentukan satu globul yang besar. Selama masa
penyimpanan, droplet-droplet fase terdispersi berusaha menstabilkan diri dengan menurunkan energi bebas permukaan dengan memperkecil luas permukaan
melalui penggabungan droplet-droplet fase terdispersi sehingga ukuran globul menjadi meningkat Sinko, 2011 ; Pudyastuti et al., 2015. Akan tetapi
peningkatan ukuran diameter globul rata-rata yang terjadi pada ketiga formula tetap memenuhi persayaratan ukuran diameter untuk emulsi yaitu 0,1-10 µm
Alfred et al., 1993. Peningkatan asam stearat membuat viskositas krim semakin tinggi. Menurut hukum stokes, jika viskositas krim tinggi, maka ukuran diameter
globul rata-ratanya semakin rendah dan hal ini dapat menurunkan kecepatan terjadinya penggabungan fase terdispersi. Akan tetapi pada formula 3 yang
memiliki viskositas tertinggi tidak menunjukkan ukuran globul rata-rata yang paling rendah.
Hasil analisis statistik dengan One-Way ANOVA menunjukkan bahwa peningkatan ukuran diameter globul rata-rata dari ketiga formula tidak berbeda
bermakna dengan nilai signifikansi 0,782 p 0,05 pada penyimpanan suhu 26 ± 2
o
C dan 0,646 p 0,05 pada penyimpanan suhu 40
o
C lampiran 12. Data pengukuran diameter globul rata-rata krim dapat dilihat pada lamipran 7.
4.2.7 Hasil Pengujian Sentrifugasi