UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.2.3 Teknik Ekstraksi Lain
a. Supercritical Fluid
pada metode ini, fase gas dapat berfungsi sebagai cairan ketika berada dibawah tekanan. Salah satu contoh gas yang digunakan untuk mengekstraksi
adalah karbon dioksida CO
2
. Dengan tekanan dan temperatur yang sesuai, akan diperoleh spesifikasi kondisi polaritas tertentu yang sesuai untuk melarutkan
golongan senyawa kandungan tertentu. Setelah tekanan dihilangkan, molekul gas akan menguap dan menghasilkan ekstrak Depkes RI, 2000.
b. Sonikasi
metode ekstraksi ini memanfaatkan penggunaan getaran gelombang ultrasonik dengan frekuensi lebih dari 20 kHz. Prinsipnya adalah meningkatkan
permeabilitas dinding sel dan menimbulkan kavitasi. Hasil ekstraksi tergantung pada frekuensi getaran , kapasitas alat, dan lamanya proses ultrasonikasi.
Kelemahan ekstraksi dengan metode ini adalah efek yang merusak dari energi ultrasonik yang menyebabkan konstituen tanaman membentuk radikal bebas yang
tidak diharapkan Wardiyah, 2015. c.
Ekstraksi Berkesinambungan Proses ekstraksi yang dilakukan berulang kali dengan pelarut yang
berbeda atau resirkulasi cairan pelarut dan prosesnya tersusun berturutan beberapa kali. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi jumlah pelarut dan
dirancang untuk bahan dalam jumlah besar yang terbagi dalam beberapa bejana ekstraksi Depkes RI, 2000.
d. Ekstraksi Energi Listrik
Energi listrik digunakan dalam bentuk medan listrik, medan magnet, dan electric-discharges yang dapat mempercepat proses dan meningkatkan hasil
dengan prinsip menimbulkan gelembung spontan dan menyebarkan gelombang tekanan berkecepatan ultrasonik Depkes RI, 2000.
2.3 Kulit
2.3.1 Anatomi Fisiologi Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh dari berbagai gangguan dan rangsangan luar. Kulit manusia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memiliki berat 10 kg dengan lemak dan 4 kg jika tanpa lemak. Ketebalan kulit manusia berkisar antara 0,5 mm sampai 5 mm dengan luas permukaan rata-rata 2
m
2
Tranggono dan Latifah, 2007. Variasi tebal kulit manusia tergantung pada letak, umur, dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, kulit bagian
medial lengan atas, dan kulit pada kelamin seperti kulit penis dan kulit labia minor. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki,
punggung, bahu, dan bokong Perdanakusuma, 2007. Kulit memiliki fungsi sebagai pengatur panas dan sebagai indera peraba.
Selain itu, kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan adiposa dibawah kulit befungsi sebagai penyimpanan lemak utama
dalam tubuh. Kulit tidak dapat tertembus air, sehingga dapat menghindari kehilangan cairan dari jaringan dan menghindari masuknya air ke dalam tubuh
Pearce, 2011 Fungsi perlidungan kulit terjadi melalui mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus proses keratinisasi dan pelepasan sel yang telah mati, respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi
sebum dan keringat, serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi dari bahaya sinar ultraviolet Tranggono dan Latifah, 2007.
Kulit terdiri dari dua lapisan yang berbeda, lapisan luar epidermis yang merupakan lapisan epitel yang berasal dari ektoderm, dan lapisan dalam dermis
atau korium berasal dari mesoderm yang merupakan jaringan ikat.
Gambar 2.2 Penampang Struktur Kulit
Gibson, 2002
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2 Lapisan Kulit
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdiri dari epitel skuamosa bertingkat. Sel-sel yang menyusunnya secara berkesinambungan dibentuk oleh sel
germinal dalam epitel silindris dan mendatar ketika didorong oleh sel-sel yang baru kearah permukaan. Epidermis membentuk perisai fisik untuk melindungi
tubuh dari ancaman lingkungan. Epidermis mengandung keratinosit yang merupakan tempat pembentukan keratin Gibson, 2002. Ketebalan epidermis
berbeda-beda pada bagian tubuh. Bagian yang paling tebal terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan dengan ketebalan 1 mm, sedangkan lapisan yang tipis
dengan ketebalan berkisar 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut Tranggono dan Latifah, 2007.
Lapisan epidermis dari bagian terluar hingga kedalam terbagi menjadi 5 lapisan sel. Sel-sel ini berbeda dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara
mitosis. Lapisan sel tersebut terdiri dari Tranggono dan Latifah, 2007 : Lapisan Tanduk stratum corneum
Lapisan ini sebagian besar terdiri dari keratin, yaitu jenis protein yang tidak larut dalam air. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel yang
pipih, tidak berinti, tidak mengalami metabolisme, tidak berwarna dan hanya mengandung sedikit air karena adanya penguap air, elastisitasnya
kecil dan efektif untuk mencegah penguapan air dari lapisan yang lebih dalam. Keratin sangat resisten terhadap zat kimia, sehingga lapisan ini
yang berfungsi sebagai proteksi tubuh dari pengaruh luar. Permukaan lapian tanduk dilapisi oleh lapisan pelindung lembab yang tipis dan
bersifat asam mantel asam kulit. Lapisan Jernih stratum lucidum
Lapisan yang letaknya tepat dibawah lapisan tanduk ini merupakan lapisan tipis, jernih, mengandung eleidin. Lapisan ini sangat jelas terlihat pada
bagian kulit yang tebal seperti telapak tangan dan kaki. Lapisan Berbutir stratum granulosum
Stratum granulosum terdiri atas sel-sel keratinosit yang berbenttuk poligonal, berbulir kasar, dan berinti mengkerut. Pada lapisan ini terdapat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
logam tembaga yang berfungsi sebagai katalisator proses pertandukan kulit.
Lapisan Malphigi stratum spinosum atau malphigi layer Stratum spinosum memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri.
Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri dari serabut protein. Memiliki inti sel yang besar dan berbentuk oval. Pada lapisan malphigi ini,
masih ditemukan cairan limfe yang mengelilingi sel-sel dalam lapisan. Lapisan Basal stratum germinativum atau membran basalis
Lapisan basal merupakan lapisan terbawah epidermis yang mengandung sel-sel melanosit. Sel melanosit berungsi membentuk pigmen melanin dan
memberikannya kepada sel-sel keratinosit melalui dendrit. Sel melanosit tidak mengalami keratinisasi. Satu sel melanosit melayani sekitar 36 sel
keratinosit sehingga disebut dengan unit melanin epidermal.
b. Dermis
dermis atau korium merupakan lapisan kulit bagian dalam yang tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Lapisan dermis memiliki
ketebalan 2-3 mm. Pada lapisan dermis ditemukan folikel rambut, papila rambut, ujung saraf peraba, pembuluh darah kapiler, kelenjar minyak kulit, dan kelenjar
keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit yang banyak jumlahnya serta sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit
hipodermissubkutis.
2.3.3 Penetrasi Obat Melalui Kulit