Pengaruh Curah Hujan terhadap Permintaan Wisata

81

6.2.4. Pengaruh Curah Hujan terhadap Permintaan Wisata

Sebagian besar jenis wisata yang berada di Puncak seperti wisata kebun teh, wisata paralayang, wisata outbound, dan jenis wisata lainnya tidak dapat berjalan dengan baik apabila volume air hujan yang turun terlalu besar. Gambar 27 menunjukkan hubungan negatif antara tren curah hujan di Puncak dengan tren jumlah pengunjung wisata paralayang pada bulan Desember 2010 sampai bulan Januari 2011. Pada gambar dapat kita lihat saat curah hujan semakin menurun, jumlah pengunjung semakin meningkat. Sumber: Data sekunder diolah 2011 Gambar 27. Tren Curah Hujan di Puncak dan Jumlah Pengunjung Wisata Paralayang Bulan Desember 2010 – April 2011 Wisata yang juga dipengaruhi oleh curah hujan adalah wisata flying fox. Wisata ini tidak dapat dilakukan apabila curah hujan tinggi karena bisa membahayakan keselamatan pengunjung. Gambar 28 menunjukkan hubungan negatif antara tren curah hujan di Puncak dengan tren jumlah pengunjung flying fox di Taman Wisata Matahari. Artinya saat curah hujan menurun, jumlah pengunjung semakin meningkat. 82 Sumber: Data sekunder diolah 2011 Gambar 28. Tren Curah Hujan di Puncak dan Jumlah Pengunjung Flying Fox Taman Wisata Matahari Selama Tahun 2009 Permintaan wisata arung jeram di Puncak juga dipengaruhi oleh curah hujan. Apabila curah hujan tinggi, kegiatan wisata ini tidak bisa dilaksanakan karena dapat menimbulkan bahaya seperti banjir sehingga meresahkan pengunjung. Oleh karena itu, saat curah hujan semakin menurun, jumlah pengunjung semakin meningkat. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 29 yang menunjukkan hubungan negatif antara tren curah hujan di Puncak dengan tren jumlah pengunjung arung jeram selama tahun 2009. Sumber: Data sekunder diolah 2011 Gambar 29. Tren Curah Hujan di Puncak dan Jumlah Pengunjung Arung Jeram SOAR Taman Wisata Matahari Selama Tahun 2009 83 Wisata lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh curah hujan adalah wisata kebun teh. Saat curah hujan tinggi, tentu saja kegiatan wisata ini tidak dapat dilaksanakan karena akan mengganggu kenyamanan pengunjung saat berjalan kaki mengelilingi kebun teh. Gambar 30 dan Gambar 31 menunjukkan hubungan negatif antara tren curah hujan di Puncak dengan tren jumlah pengunjung Agrowisata Gunung Mas pada tahun 2008 dan tahun 2009 dimana saat curah hujan menurun, jumlah pengunjung meningkat. Sumber: Data sekunder diolah 2011 Gambar 30. Tren Curah Hujan di Puncak dan Jumlah Pengunjung Agrowisata Gunung Mas Selama Tahun 2008 Sumber: Data sekunder diolah 2011 Gambar 31. Tren Curah Hujan di Puncak dan Jumlah Pengunjung Agrowisata Gunung Mas Selama Tahun 2009 84

6.2.5. Pengaruh Hari Hujan terhadap Permintaan Wisata