Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

berada di sepanjang sisi sungai dan pantai. Di lokasi tersebut biasanya terdapat pemukiman warga desa atau kecamatan dan lahan pertanian intensif. Di areal tersebut juga terdapat jalan aspal yang menghubungkan kota Pekanbaru dan Dumai dengan Bagan Siapiapi. Penggunaan lahan di luar areal hutan meliputi pemukiman warga, tanah garapanpertanian tanaman pangan, perkebunan milik masyarakat lokal khususnya perkebunan kelapa sawit, perkebunan sawit swasta serta lahan semak dan tanah yang terabaikan PT DRT 2010.

4.4.3 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Masyarakat di sekitar areal PT. DRT sebagian besar adalah suku Melayu dan keturunan etnis Cina di daerah Sinaboi, Sungai Bakau, Bagan Hulu dan Bagan Timur, sebagian kecil lainnya adalah pendatang dari Pulau Jawa, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan sebagainnya. Mata pencaharian masyarakat di sekitar areal PT. DRT antara lain adalah nelayan, petani padi dan tanaman pangan lainnya, perkebunan kelapa sawit hasil hutan kayu dan non kayu. Permasalahan ekonomi masyarakat di sekitar areal PT. DRT antara lain adalah sebagian besar termasuk masyarakat miskin dengan mata pencarian rata-rata pertanian, berpendidikan rendah tanpa didukung fasilitas yang memadai, interaksi masyarakat dengan perusahaan terfokus hanya pada daerah berlangsungnya aktifitas PT DRT 2010.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pemanenan Hasil Hutan Kayu PT. Diamond Raya Timber

Sistem pemanenan kayu di HPH PT. Diamond Raya Timber menggunakan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI. Berdasarkan penggunaan jenis tenaga, PT DRT membagi petak-petak tebang ke dalam dua sistem yaitu petak manual dan petak semi mekanis. Petak manual adalah blok tebang yang direncanakan dalam RKT dengan sistem produksi kayunya menggunakan tenaga manusia, meliputi penebangan, pembagian batang, dan penyaradan. Pada petak manual ini areal blok tebang seluas 100 ha dibagi ke dalam delapan sub petak dengan luas masing-masing 12,5 ha. Petak semi mekanis merupakan blok tebang yang direncanakan dalam RKT dengan sistem produksi kayunya menggunakan tenaga mesin logfisher yang digunakan hanya pada penyaradan. Petak semi mekanis dalam satu blok tebang dibagi ke dalam enam sub petak dengan ukuran luas masing-masing adalah 16,67 ha. Pemanenan hasil hutan kayu merupakan rangkaian kegiatan pengusahaan hutan yang bertujuan untuk memanfaatkan hasil hutan kayu dengan cara memindahkan kayu dari dalam hutan ke tempat pengolahan kayu. IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber melaksanakan sistem pemanenan yang menjamin agar kegiatan pemanenan kayu terlaksana dengan baik dan efektif berdasarkan prinsip kelestarian hutan dan kelestarian produksi. Berdasarkan penjelasan manajer produksi PT DRT, dalam pelaksanaannya pemanenan hutan dilakukan sesuai dengan tahapan pemanenan, yang meliputi Pembukaan Wilayah Hutan PWH, pembagian petak tebang, penandaan pohon tree marking, penentuan Jatah Pohon Tebang JPT, penebangan, checking tebangan, pengukuran dan pengujian kayu scalling and grading, bersih petak, pemuatan, pengangkutan, dan pembongkaran, serta Change of Custody CoC atau lacak balak dan log control. Pada penelitian ini hanya membahas mengenai pembukaan wilayah hutan yang meliputi TPn, jalan sarad, dan jalan angkut serta penebangan. Kegiatan pembukaan wilayah hutan merupakan kegiatan penyediaan prasarana wilayah bagi kepentingan pengusahaan hutan meliputi kegiatan