Tingkat Kematangan Gambut Kadar Air

yang telah beradaptasi dengan lingkungan jenuh air. Penumpukan bahan organik secara terus-menerus menyebabkan lahan gambut membentuk kubah peat dome Tim Sintesis Kebijakan 2008.

2.4.4. Sifat Fisik Tanah Gambut

Tanah gambut yang terbentuk dari vegetasi hutan rawa tropika relatif heterogen. Batang pohon, ranting dan akar kasar yang masih menunjukkan banyak ciri tanaman aslinya. Sifat-sifat fisik tanah gambut merupakan produk dari banyak perubah yang berinteraksi, yang menghasilkan bahan-bahan yang beragam dalam derajat dekomposisinya.

1. Tingkat Kematangan Gambut

Nilai tingkat kematangan tanah merupakan petunjuk untuk mengetahui kemampuan tanah menyangga beban fisik dan mengetahui besarnya penyusutan subsidence bila tanah menjadi kering Hardjowigeno 2007. Tingkat dekomposisi atau pelapukan perombakan bahan organik gambut, dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu fibrik awal, hemik tengah dan saprik lanjut. Fibrik adalah gambut dengan tingkat dekomposisi awal yaitu kandungan serat tumbuhan lebih dari 75, atau masih lebih dari tiga perempat bagian dari volumenya. Sedang hemik adalah gambut dengan tingkat dekomposisi tengahan, yaitu kandungan serat 17 - 75 atau tinggal antara 16-34 bagian volumenya. Saprik adalah gambut dengan tingkat dekomposisinya yang lanjut, yaitu kandungan seratnya kurang dari 17 atau tinggal kurang dari 16 bagian dari volumenya. Gambut saprik biasanya berwarna kelabu sangat gelap hitam. Sifat-sifatnya sifat fisik maupun kimianya relatif sudah stabil Daryono 2009.

2. Kadar Air

Kadar air gambut merupakan jumlah air yang terkandung pada tanah gambut dalam volume sampel tertentu. Informasi mengenai kadar air tanah organik sangat diperlukan untuk merancang tata letak drainase yang efisien Andriesse 1988. Kemampuan menjerap absorbing dan memegang retaining air dari gambut tergantung tingkat kematangannya. Kemampuan maksimum memegang air pada gambut fibrik lebih besar daripada gambut hemik dan saprik, sedangkan gambut hemik lebih besar dari pada gambut saprik. Kemampuan maksimum memegang air fibrik 1.057, hemik 374 dan saprik 289 Noor 2001. Air terdapat di dalam tanah karena ditahan diserap oleh masa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah kerena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi dan gravitasi. Banyaknya kandungan air dalam tanah behubungan erat dengan besarnya tegangan air moisture tension dalam tanah tersebut. Tegangan air menunjukkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk menahan air di dalam tanah. Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah- tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus Hardjowigeno 2007.

3. Kerapatan Limbak Bulk Density