variabel dependen dan independen adalah kuadratik. Analisis Tren yang digunakan secara umum untuk model tren kuadratik adalah :
………………………………………………………7
3. Tipe Model Eksponensial Exponential Growth Model Tren eksponensial ini adalah sebuah tren yang nilai variabel tak bebasnya naik
secara berlipat ganda atau tidak linier. Analisis Tren yang digunakan secara umum untuk model tren pertumbuhan eksponensial adalah :
………………………………………………………………8
Alat ini pada dasarnya digunakan untuk mengalisis sejauh mana perubahan variabel yang diamati berdasarkan satu satuan waktu. Selain itu,
analisis tren juga bias digunakan untuk meramalkan berapa besar variabel yang diamati di masa yang akan datang Supranto 1998. Dari persamaan yang ada
dapat pula dibandingkan mana persamaan yang mempunyai tren lebih baik. Analisis tren umumnya digunakan untuk mengalisis pertumbuhan atau penurunan
penjualan, pertumbuhan industri dan produksi Supranto 1998. Secara umum grafik yang diperoleh dari analisis tren dapat dikelompokkan menjadi tiga buah
seperti pada Gambar 3. Hasil pertumbuhan baik apabila grafik yang dihasilkan
dalam analisis tren mendekati grafik A.
Gambar 3 Grafik analisis tren Supranto 1998 Y=β0+β1t+β2t2+e
Y=β0β1te
A
B
C A
Keterangan : Kemungkinan grafik yang terjadi dari analisis tren A: Garis tren dengan pertumbuhan
B: Garis tren dengan penurunan C: Garis tren stagnag tetap
Untuk mengetahui seberapa signifikan dan kelompok data yang baik sebelum atau selama promosi maka digunakan tambahan alat analisis untuk
melengkapi hasil analisis tren. Analisis tren yang digunakan adalah analisis tren linier. Garis tren pada
dasarnya garis regresi di mana variabel bebas X merupakan variabel waktu Supranto 1998
Persamaan garis linear adalah sebagai berikut: …………………………………………………………………9
Keterangan: Y= Volume jumlah kamar dalam satuan X satuan merek X
a= Konstanta b= Gradien
X= Satuan waktu hari Selanjutnya untuk menentukan persamaan garis tren maka data diolah
dengan menggunakan Minitab 1.4 for windows. Y= a + bX
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Hotel Pangrago 2 Bogor
HP-2 merupakan salah satu usaha dalam bidang perhotelan yang tergabung dalam Group Hotel Pangrango. Pada mulanya HP-2 merupakan sebuah
usaha penginapan dengan nama Wisma Pangrango yang didirikan pada Tahun 1986 oleh Ny. Aminah Torriq di jalan Mandalawangi No. 10 Bogor. Penginapan
tersebut berkembang pesat dengan penambahan kamar dari 6 menjadi 30 pada tahun 1987. Seiring dengan perkembangan itu pula penginapan Wisma Pangrango
berganti nama menjadi Hotel Pangrango dengan klasifikasi hotel bintang satu. Bangunan ini difungsikan untuk kepentingan peristirahatan, penginapan dan
tempat berkumpul bagi para administratorpengusaha dan para pejabat pemerintah.
Pesatnya perkembangan Kota Bogor sebagai Kota convention, kota rapat, kota seminar, kota pariwisata, kota pendidikan, tempat penelitian tanaman tropis
dan kota persinggahan merupakan salah satu potensi daya tarik Kota Bogor bagi para wisatawan luar dan dalam negeri. Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan
dengan berbagai kepentingan dan tamu negara yang mengadakan konferensi di Bogor terus meningkat sehingga Bogor memerlukan infrastruktur yang memadai
dan bertaraf Internasional. Untuk mengakomodasi kebutuhan Kota Bogor tersebut HP-2 kemudian direnovasi dan dikembangkan.
HP-2 merupakan perusahaan terbatas swasta yang bergerak dalam jasa penginapan akomodasi dan restoran, HP-2 memiliki 97 kamar 5 ruangan
pertemuan dengan klasifikasi hotel berbintang 3. Semakin pesatnya usaha perhotelan tersebut ditandai dengan diresmikannya HP-2 Pada tahun 1997 yang
berkelas hotel bintang 3. Dengan menyandang kelas bintang 3 maka HP-2 Bogor mempunyai berbagai fasilitas yang disesuaikan dengan klasifikasinya. Dengan
jarak kurang lebih hanya 200 meter dari kebun raya Bogor dan Istana Kepresidenan Bogor dan dapat ditempuh kurang dari 5 menit dari gerbang Tol
Jagorawi Bogor, lokasi HP-2 sangat strategis.
4.2. Visi dan Misi Hotel Pangrango 2 Bogor
HP-2 Bogor merupakan perusahaan yang tergabung dalam Pangrango Group, tetapi dalam mengambil kebijakan mempunyai kewenangan penuh serta
visi dan misi yang jelas. Pernyataan Visi HP- β adalah “Menjadi hotel yang
terdepan dalam pelayanan dan menjadi pilihan bagi semua kalangan serta memajukan pariwisata di Kota Bogor dan memberikan nilai terbaik bagi
stakeholder”. Sedangkan misi HP-2 sebagai berikut: 1. Memberi kepuasan menyeluruh kepada semua segmen pelanggan hotel.
2. Memiliki sumberdaya manusia yang prima dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
3. Komitmen atas kelangsungan usaha, pertumbuhan dan kemampuan laba perusahaan.
4. Menjalankan usaha jasa perhotelan yang berlandaskan nilai etis dan moral. 5. Memberikan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja bagi masyarakat Bogor
dan sekitarnya. 6. Membantu secara aktif pemerintah daerah dalam mendorong Kota Bogor
sebagai kota pariwisata serta memberikan kontribusi kepada PAD Pendapatan Asli Daerah.
4.3. Manajemen dan Struktur Organisasi
Sejak berdiri HP-2 tahun 1996, manajemen HP-2 masih menjadi satu dengan manajemen HP-1 dan sebagian manager serta karyawan masih
berstatus karyawan HP-1. Manajemen bersama ini mempunyai pengaruh pada bobot pekerjaan, struktur gaji, insentif, dan service serta aturan lainnya. Seiring
dengan meningkatnya aktifitas dan pelanggan HP-2, sedangkan sistem manajemen yang ada masih belum cukup untuk mengantisipasi peningkatan maka
direksi Hotel Pangrango Grup melakukan perubahan pada pertengahan tahun 2004. Hasilnya adalah manajemen HP-2 bisa mengambil keputusan sendiri, dalam
rangka menunjang dan mengefektifkan pengoperasian Hotel dengan didukung oleh struktur organisasi yang jelas.
Struktur organisasi dalam pembagian tugas dan kerja, mempermudah pengawasan dan evaluasi serta meminimalisasi tindakan penyimpangan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Struktur organisasi HP-2 Bogor terdiri dari beberapa
tingkatan, dimana President Director membawahi seorang Director dan General Manager. Seorang General Manager memimpin seluruh departemen di
bawahnya, dan dalam melakukan tugasnya dibantu oleh seorang Excecutive Assistant Manager. Departemen-departemen yang ada di dalam struktur
organisasi HP-2 adalah: Marketing Departement, Accounting Departement, Front Office Departement, Housekeeping Departement, Food and Beverage
Department, Personel Department, Engineering Department, dan Security Departemen.
a. Marketing Departmen, adalah bagian pemasaran dan public relation yang bertugas merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan memasarkan
produk yang dihasilkan oleh hotel. Bagian pemasaran dan public relation dan dipimpin oleh seorang Ketua Departemen Marketing Manager yang
bertanggungjawab untuk penyewaan ruang untuk acara rapat, seminar dan lain- lain.
b. Accounting Department, adalah departemen khusus keuangan yang menangani
masalah keuangan perusahaan, sehingga perkembangan penjualan dan laba perusahaan dapat tertata dengan baik.
c. Front Office Department, adalah bagian kantor depan yang bertugas menerima reservationpemesanan kamar, penanganan barang-barang tamu, pelayanan
check in dan chek out tamu, melayani tamu untuk melakukan transaksi dalam penukaran mata uang asing dan memberi informasi apabila diperlukan.
d. House Keeping Department, adalah bagian tata graha yang bertugas memelihara kebersihan dan kenyamanan ruangan hotel yang terdiri dari: kamar
tamu, ruang rapat, ruangan umum seperti lobby, koridor dan restoran. Disamping itu juga bertanggungjawab terhadap kebersihan dan kerapian back
office seperti dapur, ruang makan karyawan, ruang ganti karyawan dan ruang kantor. Bagian ini dipimpin oleh seorang Department Head yang disebut
House Keeper. e. Food Beverage FB Department, adalah bagian makanan dan minuman
yang mengolah dan menyajikan makanan dan minuman, melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman serta penjualan. Department F B terdiri
atas dua divisi, yaitu F B Service dan F B Product.
f. Personal Department, adalah bagian yang bertanggungjawab terhadap
pengelolaan SDM di seluruh unit-unit usaha HP-2, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan administrasi dan kepersonaliaan.
g. Engineering Department, adalah bagian teknik yang bertugas melaksanakan perencanaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan yang ada dalam hotel.
4.4. Produk dan Fasilitasnya
Sejak mulai beroperasi hingga sekarang, HP-2 telah mempunyai beberapa jenis kamar diantaranya kamar menginap yang disebut guest room dan ruang
rapat meeting room. Guest room adalah suatu kamar di hotel yang digunakan oleh tamu sebagai tempat penginapan untuk bermacam-macam tujuan, seperti
reaksi, istirahat untuk menghilangkan lelah atau tempat rapat, seminar atau pesta pernikahan. Harga kamar untuk setiap jenis kamar berbeda-beda, seperti terlihat
pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis, jumlah dan harga kamar di HP -2 Bogor
No. Klasifikasi Kamar
Jumlah unit Harga kamar
1. Suite Room
2 Rp. 1.575.000 Rpmalam
2. Deluxe Room
20 Rp. 715.000 Rpmalam
3. Standard Room
71 Rp. 580.000 Rpmalam
4. Mini Room
4 Rp. 225.000 Rpmalam
5. Extra Bed
15 Rp. 150.000 Rpmalam
6. Papandayan 1 Meeting Room
1 Rp. 700.000 Rpmalam
7. Papandayan 1 Meeting Room
1 Rp. 600.000 Rpmalam
8. Papandayan 1 Meeting Room
1 Rp. 1.000.000 Rpmalam
9. Krakatau Miting Room
1 Rp. 600.000 Rpmalam
10. Penthouse
1 Rp. 1.250.000 Rpmalam
Sumber: www.hotel-pangrango2.co.id 2010 Setiap kamar dilengkapi dengan televisi, bak mandi yang dilengkapi
dengan saluran air hangat dan dingin, alat pendingin udara, lemari pendingin, dan saluran telepon internasional yang terhubung dengan sistem jaringan komputer.
Tersedia juga restoran yang nyaman dengan makanan dan minuman yang lezat serta pengiring musik dan lagu. Selain itu hotel juga dilengkapi dengan beberapa
fasilitas, yaitu:
1. Drug store yang terletak di area yang menyediakan barang kebutuhan tamu
seperti rokok, obat-obatan dan lain-lain. 2.
Garuda Air Line yang melayani tamu dalam pemesanan tiket pesawat terbang, indosat, Notaris dan kantor pemasaran Pangrango Plaza yang terletak di arcade
area ground floor. Mereka menyewa tempat ke HP-2 tapi tidak berbagi keuntungan.
3. Loundry and dry cleaning service, terletak di basement dekat parking area
yang melayani cucian tamu, setrika dan lainnya, dengan jam buka setiap hari pukul 07.00-22.00 WIB.
4. HP-2 mempunyai satu restoran yaitu Malabar restoran.
5. Swimming Pool yang terletak dibelakang restoran dan buka mulai pukul
06.00-20.00 WIB. 6.
Money Changer yang melayani tamu untuk melakukan transaksi dalam penukaran mata uang asing terletak di dekat FO cashier.
7. Banguet tempat yang diperlukan untuk keperluan rapat, seminar, pesta dan
lain-lainnya. 8.
Kamar yang terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu: Suite Rooom, Deluxe Room, Standar Room dan Mini Room.
9. Executive Business Center, yang melayani telex, facximili dan sebagainya.
Selain itu, ada juga sarana hiburan yang disediakan untuk tamu berupa organ tunggal yang ditampilkan setiap malam, guna menghibur tamu agar merasa
senang dan nyaman. Sarana lainnya adalah lift dan emergency stairs yang tersedia di setiap ujung bangunan, yang dapat digunakan apabila terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan. Semua fasilitas tersebut bertujuan untuk mempermudah dan memberikan
kenyamanan beraktivitas bagi pengguna jasa hotel.
4.5. Perkembangan dan Peramalam Hotel di Kota Bogor
Perkembangan hotel dari tahun ke tahun dapat diketahui dengan menggunakan metode analisis tren atau yang biasa dikenal dengan analisis
horizontal. Analisis tren horizontal digunakan untuk melihat pergerakan masing-masing komponen dalam perkembangan jumlah hotel dari tahun ke tahun.
Melalui analisis tren ini dapat diketahui kecenderungan atau perkembangan dari jumlah perusahaan, apakah meningkat, menurun atau bahkan cenderung tidak
bergerak tetap. Setelah menganalisis tren yang terjadi maka dilakukan peramalan untuk tahun selanjutnya.
Analisis tren merupakan model tren umum untuk data time series dan untuk meramalkan, yang digunakan untuk mengamati kecenderungan data secara
menyeluruh pada suatu kurun waktu yang cukup panjang. Tren dapat dipergunakan untuk meramalkan kondisi data di masa mendatang, atau untuk
memprediksi data dalam kurun waktu tertentu. Beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk memodelkan tren, diantaranya model linear linear Model,
model kuadrat Quadratic Model, model pertumbuhan eksponensial Exponential Growth Model dan model kurva-S S-Curve Model.
Ukuran kebaikan model ditunjukkan oleh besarnya nilai MAPE, MAD dan MSD. Semakin kecil nilai MAPE menunjukkan bahwa model yang digunakan
semakin akurat. Sehingga model tersebut secara statistik semakin cocok untuk digunakan. Untuk menggunakan analisis tren, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu: a. Data mempunyai nilai tren yang relatif konstan.
b. Data yang dimiliki tidak mengandung unsur musiman. c. Data tidak digunakan untuk meramalkan dalam jangka waktu yang cukup
panjang. Data perkembangan jumlah Hotel di Kota Bogor yang didapatkan dari
hasil pengolahan menggunakan Minitab 14. Metode time series yang digunakan untuk menentukan metode peramalan jumlah hotel di Kota Bogor , yaitu: Tren
Liniear, Tren Quadratik, Growth curve dan Tren S-Curve. Lampiran 3 Tabe 5 Nilai MAPE beberapa model peramalan jumlah hotel di Kota Bogor.
No Metode Peramalan MAPE
Urutan Metode 1.
Tren Linear 25.6552
1 2.
Tren Quadratik 32.5885
3 3.
Growth curve 27.2285
2 4.
Tren S-Curve 33.7903
4
Berdasarkan Tabe 5 terlihat bahwa metode time series pertama yang didapat dari perhitungan program minitab 14 adalah metode tren linear. Metode
ini memiliki nilai MAPE terkecil dibandingkan dengan metode peramalan lainnya yaitu sebesar 25.6552.
Index
Ju m
la h
H o
te l
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
90 80
70 60
50 40
30 20
10
A ccuracy Measures MA PE
25,6552 MA D
4,5714 MSD
31,0952 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Time Series Jumlah Hotel di Kota Bogor
Linear Trend Model Yt = -2 + 8,71429t
Gambar 4 Perkembangan jumlah Hotel di Kota Bogor, dengan Model Tren Linear Hasil dari peramalan jumlah Hotel di Kota Bogor dengan menggunakan
Tren Linear memperlihatkan bahwa garis yang naik turun menunjukkan plot data ril yang dimiliki, sedangkan garis linear, menunjukkan hasil trennya. Tiga titik
terakhir dari garis linear menu njukkan forecast tiga tahun ke depan pertumbuhan hotel di Kota Bogor. Persamaan garis tren yang dihasilkan adalah.
……………………………………………………….10 Yt= -2 + 8,71429t
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Profil Responden
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang melibatkan responden dari seluruh karyawan perusahaan pada
bagian operasional yang berstatus sebagai karyawan tetap maupun tidak tetap di lingkungan HP-2 Bogor yang berjumlah 133 orang. Dengan demikian berbagai
keputusan yang dihasilkan dari 133 responden atas pandangannya terhadap berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor penilaian kinerja selama
ini serta pengaruhnya terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan, dapat dijadikan dasar untuk menyimpulkan pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap
produktivitas kerja karyawan. Sebelum dilakukan uraian yang menyangkut penyajian hasil beserta
pembahasannya, maka perlu terlebih dahulu disajikan karakteristik atau identitas responden dalam penelitian ini. Sesuai dengan instrumen penelitian yang
diberikan kepada responden kuisioner, identitas responden dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, posisijabatan, masa kerja dan latar belakang
pendidikan. 1 Usia Responden
Usia responden dikategorikan ke dalam empat kategori usia yaitu usia ≤β0 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun. Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa mayoritas responden HP-2 Bogor berada pada kisaran usia 21-30 tahun, dengan persentase sebanyak 46 persen 61 orang. Peringkat ke dua adalah
responden yang berusia 31-40 tahun dengan jumlah sebanyak 35 persen 46 orang. Peringkat ketiga diisi oleh responden berusia ≤β0 tahun dengan persentase
sebesar 12 persen 16 orang, kemudian peringkat ke empat ditempati oleh karyawan yang berusia 41-50 tahun dengan persentase sebanyak 7 persen 10
orang. Usia produktif yakni dibawah 50 tahun, seperti tercamtum pada Gambar 5.
Gambar 5 Karakteristik responden berdasarkan usia 2 Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, karyawan laki-laki sebanyak 78 persen atau 104 orang dan karyawan wanita sebanyak 22 persen atau 29 orang. Jumlah pegawai
pria relatif jauh lebih banyak dibanding pegawai wanita, karena kebijakan perusahaan dalam merekrut untuk departemen tertentu lebih mengutamakan
pegawai pria, seperti pada bagian teknik dan keamanan yang seluruh pegawainya adalah pria, seperti tercantum pada Gambar 6.
Gambar 6 Karakteristik responden bedasarkan jenis kelamin.
104 78
29 22
Jenis Kelamin
Laki-laki Wanita
16 12
61 46
46; 35
10 7
Usia Responden
20 21-30
31-40 41-50
3 Masa kerja Masa kerja dibagi menjadi lima kategori, yakni masa kerja 1-3 tahun,
masa kerja 4-6 tahun, masa kerja 7-9 tahun, dan masa kerja di atas 9 tahun. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja didominasi oleh karyawan yang
memiliki masa kerja 4-6 tahun, dengan persentase sebesar 46 persen. Selanjutnya diikuti karyawan dengan masa kerja 1-3 tahun sebesar 35 persen. Untuk karyawan
dengan masa kerja lebih dari 7-9 tahun memiliki persentase sebesar 14 persen, sedangkan karyawan dengan masa kerja lebih dari sembilan tahun memiliki
persentase sebesar 9 persen, seperti tercantum pada Gambar 7.
Gambar 7 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
4 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan responden dibagi menjadi lima bagian, yaitu SD,
SMP, SMA, D1, D2, D3 dan S1. Mayoritas karyawan HP-2 Bogor memiliki pendidikan SMASMK perhotelan, dengan persentase sebesar 60 persen 80
orang. Selanjutnya diikuti oleh karyawan yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 12 persen 16 orang. Karyawan yang berpendidikan D1 sebayak 10
persen 13 orang, D2 sebanyak 1 persen dan S1 memiliki persentase sebanyak 4 persen 6 orang, seperti tercantum pada Gambar 8.
46 35
61 46
14 10
12 9
Masa Kerja
1-3 tahun 4-6 tahun
7-9 tahun 9 tahun
Gambar 8 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan karyawan
5.2. Uji Validasi dan Reliabilitas
Sebagai penelitian awal, kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari pertanyaan tertutup mengenai aspek-aspek
yang diamati, yang terdiri dari 20 pertanyaan. Uji validasi dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing variabel indikator dengan skor
totalnya. Pengolahan data menggunakan software SPSS 17 Ver.17.0. Setelah melakukan pengujian terhadap 30 kuesioner, semua pertanyaan 20
butir terbukti valid, dimana korelasi diantara pendapat atas pertanyaan yang ada lebih besar dari 0.361 pada selang kepercayaan 95. Sedangkan untuk uji
reliabilitas menggunakan Teknik Cronbach dibantu software SPSS 17 Ver.17.0, diperoleh alpha hitung sebesar 0.847 Lampiran 2. Nilai alpha hitung lebih besar
dari batas minimal 0.7 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument penelitian adalah reliabel. Perhitungan hasil uji validasi dapat dilihat pada
Lampiran 2.
5.3. Self Appraisal di Hotel Pangrango 2 Bogor
Penilaian kinerja amat penting bagi suatu organisasi untuk melihat sejauh mana faktor manusia dapat menunjuang tujuan organisasi. Melalui penilaian
kinerja, organisasi dapat memilih dan menempatkan orang yang tepat untuk
7 5
10 8
80 60
13 10
1 1
16 12
6 4
Pendidikan Karyawan
SD SMP
SMA D1
D2 D3
S1