Arti Penilaian Kinerja Karyawan

2.7. Definisi

Pengertian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Sumberdaya Manusia merupakan aset terpenting bagi kelangsungan hidup perusahaan, serta sangat berperan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan berhasil tidaknya suatu perusahaan ditentukan oleh sumberdaya manusia. 2. Penilaian kinerja adalah cara sistematik untuk mengevaluasi kerja karyawan, dan juga untuk meningkatkan motivasi karyawan. 3. Motivasi adalah dorongan atau keinginan yang dimiliki seorang karyawan untuk bekerja secara maksimal sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan maupun dirinya sendiri. Faktor-faktor motivasi kerja dalam penelitian ini berdasarkan Teori Dua Faktor Herzberg, yaitu: a. Penghargaan yang diberikan adalah suatu pujian ketika pekerjaan yang diberikan kepada karyawan dapat diselesaikan dengan baik. b. Ketepatan menggunakan metode adalah tindakan dalam melakukan pekerjaan, sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku di Perusahaan. c. Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah tugas yang diberikan oleh perusahaan serta sikap berani menanggung risiko atas apa yang telah danatau diputuskan. d. Imbalan dalam bentuk materi adalah tindakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karayawan atas usaha yang telah dilakukannya, yaitu berupa gaji untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. e. Hubungan dengan sesama karyawan adalah suatu interaksi yang terjadi antara atasan dan bawahan serta interaksi antara sesama rekan kerja yang berlangsung di dalam maupun di luar perusahaan. f. Kondisi ruangan kerja adalah keadaan di dalam perusahaan yang meliputi faktor suasana kerja dan faktor perlengkapan kerja yang mempengaruhi semangat kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya. 4. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran yang mencerminkan keberhasilan dan atau kegagalan memproduksi barang dan jasa dalam jumlah dan mutu dengan penggunaan Sumberdaya secara optimal.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Penentuan lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada HP-2 Bogor. Pemilihan perusahaan dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa adanya ketersediaan pihak perusahaan untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2. Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan cara melakukan penyebaran kuesioner terhadap karyawan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, buku, jurnal, tesis, dan data dari internet yang dianggap relevan.

3.3. Pengambilan sampel

Jumlah responden ditetapkan berdasarkan teknik sensus, artinya karyawan pada bagian operasional di HP-2 Bogor yang semuanya berjumlah 133 orang ditetapkan sebagai responden penelitian. Jumlah tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh rule of thumb dalam structural Equation Modeling SEM, yaitu satu variabel indikator memerlukan minimal lima responden. Hal ini selaras dengan Hair, et al 1995 yang menyatakan bahwa ukuran contoh minimum sebanyak 5-10 observasi untuk setiap parameter terestimasi. Selain itu terdapat juga aturan yang menyebutkan bahwa batas minimum sampel yang sebaiknya digunakan dalam SEM a dalah 100 sampel, dengan demikian pengambilan sampel terhadap 133 orang karyawan telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam model persamaan struktural.

3.4. Teknik pengolahan dan analisis data

Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dengan skala likert. Pengukuran dengan menggunakan skala likert dapat mengetahui sikap responden terhadap sesuatu. Responden diminta menilai dengan skala ordinal berbentuk verbal dengan menggunakan lima kategori pilihan yaitu: SS = Sangat setuju = 5 S = Setuju = 4 CS = Cukup setuju = 3 TS = Tidak Setuju = 2 STS = Sangat tidak setuju = 1 Alasan menggunakan lima kategori atau berjumlah ganjil dimaksudkan agar dapat menampung kategori yang netral. Alasan menggunakan lima pilihan alternatif bukan tujuh, sembilan atau seterusnya dikarenakan penggunaan kategori yang terlalu banyak menyebabkan tiap perbedaan kategori menjadi sedemikian tipis sehingga membingungkan responden dalam menentukan pilihan Istijanto 2005. 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Efendi 1989, ketepatan pengujian hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas dan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Data penelitian tidak akan berguna apabila alat pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas kuisioner. Validitas merupakan derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Menurut Umar 2003, pengujian validitas dilakukan dengan uji coba alat ukur dengan sampel minimal 30 orang. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut: ………………………………………….1 Di mana: r xy = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah responden X = Skor pertanyaan Y = Skor total