Analisis Hubungan antara Diameter dengan Tinggi Pohon dengan Pengujian Koefisien Korelasi antara Diameter dengan Tinggi Pohon Penyusunan Model Regresi

13 3. Tinggi total dan tinggi bebas cabang diukur dengan menggunakan Range Finder . Kemudian volume pohon diperoleh melalui penjumlahan volume pohon per seksi sampai ukuran diameter 10 cm dengan menggunakan Rumus Smalian sebagai berikut: ; sehingga Keterangan: Vs i = Volume sortimen ke-i m 3 V = Volume pohon m 3 Bp = Luas bidang dasar pangkal sortimen m 2 Bu = Luas bidang dasar ujung sortimen m 2 Ps = Panjang sortimen m n = Jumlah sortimen

3.4. Analisis Data

3.4.1. Analisis Hubungan antara Diameter dengan Tinggi Pohon dengan

Analisis Regresi Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keeratan hubungan antara diameter dan tinggi pohon sehingga apabila terdapat korelasi yang erat nyata atau sangat nyata antara diameter dengan tinggi pohon maka peubah yang digunakan untuk menduga volume pohon hanya peubah diameter pohon saja, dengan asumsi bahwa peubah tinggi dapat dijelaskan peranannya oleh peubah diameter. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu menghitung nilai koefisien korelasi r antara tinggi H, sebagai peubah y dan diameter D, sebagai peubah x dengan rumus hitung sebagai berikut: ∑ . ∑ . ∑ ∑ ∑ . ∑ ∑ . Keterangan : r = koefisien korelasi x i = diameter pohon setinggi dada pada pohon ke-i 14 y i = tinggi bebas cabang pohon ke-i n = jumlah pohon contoh Menurut Walpole 1993, hubungan linier sempurna terdapat antara nilai x dan y dalam contoh, bila r = +1 atau -1. Bila r mendekati +1 atau -1, hubungan antara kedua peubah itu kuat dan terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya.

3.4.2. Pengujian Koefisien Korelasi antara Diameter dengan Tinggi Pohon

Uji koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dari data dapat dijadikan bukti yang sah untuk menentukan apakah cukup diameter pohon saja atau tidak yang dijadikan sebagai peubah bebas dalam persamaan tabel volume. Untuk itu, dilakukan uji Z-Fisher pada tingkat nyata sebesar α biasanya α = 5 atau α = 1 sebagai berikut: Hipotesis : H : ρ = 0,707 Vs H 1 : ρ 0,707 Kriterium uji : di mana: ,5 ln ⁄ ,5 ln ⁄ ⁄ Kaidah keputusan :

3.4.3. Penyusunan Model Regresi

Apabila hasil pengujian koefisien korelasi antara tinggi dan diameter pohon menunjukkan hubungan yang nyata atau sangat nyata, maka dalam penyusunan tabel volume dapat digunakan diameter sebagai satu-satunya peubah bebas. Dengan demikian, tabel volume yang dihasilkan berupa tabel volume lokal tarif volume. Sebaliknya apabila hubungan korelasi antara diameter dan tinggi tidak nyata, maka peubah tinggi dan diameter harus dimasukkan sebagai peubah bebas sehingga yang terbentuk adalah tabel volume standar. Pada tahap ini pohon contoh yang diambil untuk penyusunan model yaitu sebanyak 67 pohon. Persamaan penduga volume dilakukan melalui analisis model 15 Berkhout V = aD b baik melalui transformasi linier maupun tanpa transformasi dan analisis model non-linier yang merupakan keluaran dari software Curve Expert .

3.4.4. Pemilihan Model Terbaik