4 getahnya, pohon tua dapat menghasilkan 30-60 kg getah, 20-40 kg resin murni
dan 7-14 kg terpentin per tahun.
2.2. Parameter Individu Pohon
2.2.1. Diameter Pohon
Diameter pohon merupakan salah satu parameter pohon yang mempunyai arti penting dalam pengumpulan data tentang potensi hutan untuk keperluan
pengelolaan Dephut 1992. Diameter pohon adalah panjang garis lurus yang menghubungkan dua buah titik pada lingkaran pohon dan melalui titik pusat
penampang melintangnya. Besarnya diameter pohon bervariasi menurut ketinggian dari permukaan tanah. Oleh karena itu dikenal istilah diameter setinggi
dada atau diameter at breast height dbh, yaitu diameter yang diukur pada ketinggian setinggi dada dari permukaan tanah Husch 1987.
Dalam mengukur diameter, yang lazim dipilih adalah diameter setinggi dada. Sebab pengukurannya paling mudah dan mempunyai korelasi yang kuat
dengan parameter pohon penting lainnya, seperti luas bidang dasar dan volume batang. Pada umumnya, diameter setinggi dada diukur pada ketinggian batang 1,3
m dari permukaan tanah Dephut 1992.
2.2.2. Tinggi Pohon
Menurut Dephut 1992 setelah diameter, tinggi pohon adalah parameter lain yang mempunyai arti penting dalam penaksiran hasil hutan. Bersama
diameter, tinggi pohon diperlukan untuk menaksir volume dan riap. Secara khusus tinggi pohon diperlukan untuk menentukan kelas kesuburan tanah bonita. Tinggi
pohon merupakan jarak antara titik atas pada batang pohon dengan titik proyeksinya pada bidang mendatar yang melalui titik bawah atau pangkal pohon
Husch 1987. Menurut Dephut 1992 dalam inventarisasi hutan biasanya dikenal
beberapa macam tinggi pohon yaitu: 1.
Tinggi total yaitu jarak vertikal antara pangkal pohon dengan puncak dari pohon tersebut.
2. Tinggi bebas cabang yaitu tinggi pohon dari pangkal batang di permukaan
tanah sampai cabang pertama untuk jenis daun lebar atau crown point untuk jenis conifer.
5 3.
Tinggi batang komersial yaitu tinggi batang yang pada saat itu laku dijual dalam perdagangan.
Simon 2007 mengatakan bahwa pengukuran tinggi pohon berdiri dapat dilakukan secara langsung atau secara tidak langsung. Pengukuran tinggi pohon
secara langsung dapat dikerjakan dengan tongkat teleskopik, tetapi hanya sampai ketinggian 15 m. Karena alasan-alasan praktis, pengukuran tinggi secara tidak
langsung lebih banyak dipakai, dibanding dengan pengukuran secara langsung. Alat pengukur tinggi pohon secara tidak langsung ini disebut hipsometer
hypsometer.
2.3. Penentuan Volume Pohon