2.6 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat
Proses fermentasi sangat dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan bakteri asam laktat. Oleh karena itu, perlu dibuat kondisi yang ideal bagi pertumbuhan
bakteri tersebut. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri asam laktat antara lain adalah suhu, nilai pH, kadar garam dan karbohidrat.
Suhu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan sel dan juga pembentukan produk oleh mikroba. Hal ini berhubungan dengan jenis mikroba yang dominan
selama fermentasi Fardiaz 1988. Berdasarkan suhu minimum, optimum dan maksimum untuk pertumbuhannya mikroba dibedakan atas tiga grup, yakni
psikrofilik, mesofilik dan termofilik. Nilai pH medium merupakan salah satu parameter penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Bakteri pada
umumnya tumbuh dengan baik pada pH sekitar 6,5-7,5. Bakteri yang berperan dalam fermentasi silase adalah bakteri asam laktat. Perubahan pH selama proses
fermentasi terjadi karena asam yang dihasilkan. Nilai pH optimum untuk pertumbuhan bakteri asam laktat adalah 3-8 Djakffar et al. 1996 diacu dalam Nur
2005. Bakteri asam laktat juga mampu mempertahankan pH sitoplasma lebih alkali daripada pH ekstraseluler Hutkins dan Nannen 1993 diacu dalam
Hardiningsih et al. 2005. Asam laktat yang dihasilkan akan menurunkan nilai pH pada lingkungan pertumbuhannya. Menurut Hardiningsih et al. 2005, bakteri
asam laktat mempunyai toleransi pH dengan rentang yang luas. Garam sering digunakan dalam proses fermentasi ikan. Pada umumnya
jumlah garam yang ditambahkan dalam pembuatan bekasam berkisar antara 15-20 dari berat ikan segar Murtini 1992. Kebutuhan garam untuk pertumbuhan
optimum mikroorganisme bervariasi, tergantung dari sifat dinding sel dan tekanan osmotik internalnya Fardiaz 1992. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi
bakteri asam laktat. Penambahan karbohidrat akan membuat lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri tersebut. Selama fermentasi, karbohidrat akan diuraikan
menjadi senyawa-senyawa yang sederhana seperti asam laktat, asam asetat, asam propionat dan etil alkohol. Senyawa-senyawa ini yang meyebabkan rasa asam
pada produk dan dapat berfungsi sebagai pengawet Rahayu et al. 1992.
2.7 Senyawa Antibakteri