3.3.4 Kultivasi isolat terpilih
Tahap awal produksi senyawa antibakteri dari isolat BAL terpilih dilakukan dengan melakukan refresh isolat BAL terpilih atau proses peremajaan
biakan. Proses ini dilakukan dengan menggoreskan isolat BAL dari gliserol ke media MRSA miring dan diinkubasi pada keadaan semi anaerob dengan suhu
37
o
C selama 48 jam. Kemudian dilakukan pembuatan inokulum dengan mengambil 1 ose BAL dari MRSA miring dan diinokulasikan dalam 30 ml
MRSB. Setelah itu diinkubasi dengan shaker water bath pada suhu 37
o
C selama 18 jam hingga OD
660
inokulum mencapai 0,6-0,8. Sebanyak 10 inokulum diinokulasikan dalam 22 buah tabung ulir berisi
medium produksi MRSB dengan volume kerja 12 ml. Kemudian media MRSB tersebut diinkubasi dengan shaker water bath pada suhu 37
o
C. Pegamatan yang dilakukan adalah pengukuran pH dan OD per 4 jam selama 48 jam. Kultur yang
telah diamati tersebut disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm dengan suhu 4
o
C selama 15 menit. Proses sentrifugasi akan menghasilkan supernatan. Supernatan tersebut kemudian difiltrasi dengan menggunakan millipore filter
berukuran pori 0,2 µm.
3.3.5 Pengukuran kadar asam laktat
Kadar asam laktat pada supernatan BAL diuji dengan metode analisis total asam tertitrasi. Dalam penentuan kadar asam laktat digunakan larutan baku
standar NaOH 0,1091 N dari indikator fenolftalein. Masing-masing supernatan dilarutkan dengan pewarna fenolftalein, kemudian dititrasi dengan menggunakan
NaOH hingga warna larutan supernatan berubah menjadi kemerahan. Adanya aktivitas bakteri asam laktat selama proses produksi memungkinkan kandungan
asam laktatnya meningkat. Adapun pengukuran kadar asam laktat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Asam laktat = V NaOH x N NaOH x 90 x FP x 100 Bobot Sampel
Keterangan: V NaOH
: Volume NaOH yang terpakai ml N NaOH
: Normalitas NaOH yang terukur 0,1091 N FP
: Faktor Pengencer 1 Bobot sampel
: Bobot sampel yang terukur 1000 mg
3.3.6 Uji aktivitas senyawa antibakteri dari isolat terpilih