3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UKM Marun Aromaterapi Jln. Cimanggu Kecil No. CC 3 Komplek Puslitbangtri Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini secara
sengaja, dengan pertimbangan bahwa Marun Aromaterapi yang merupakan produsen minyak angin aromatik yang sangat memperhatikan kualitas produknya
sehingga dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April-Mei 2011.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan seluruh data
yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara yang meliputi :
1.Wawancara : Pihak-pihak yang diwawancarai terutama adalah manajemen bagian produksi,
keuangan, pemasaran serta pihak lain yang berhubungan langsung dengan UKM ini, guna memperoleh data primer ini akan diambil bentuk wawancara tidak
terstruktur dengan pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga memberikan keleluasaan bagi responden untuk memberi pandangan secara bebas dan
memungkinkan peneliti untuk mengajukan perntanyaan secara mendalam. 2. Observasi
Melihat secara langsung obyek yang akan diteliti terutama terhadap praktek- praktek yang dilakukan perusahaan.
3. Studi literatur dan kepustakaan Bertujuan untuk dapat menganalisa secara teoritis terhadap masalah-masalah yang
berhubungan dengan penulisan dengan membaca skripsi, studi kepustakaan dilakukan dengan membaca berbagai text book, jurnal jurnal pemasaran, artikel
artikel yang relevan, sumber-sumber lain guna memperoleh data sekunder.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Informasi dan data yang di dapatkan dari dilakukannya penelitian ini, diolah dan dianalisis. Analisis diawali dengan mengidentifikasi apa saja yang
menjadi faktor internal dan eksternal dari lingkungan perusahaan pada Marun
Aromaterapi. Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usaha berdasarkan nilai IRR, PI, NPV, BEP, PP, RC Ratio dan analisis
sensitivitas. 1. Break Even Point BEP
Penentuan titik impas dengan teknik persamaan dilakukan dengan mendasarkan pada persamaan pendapatan sama dengan biaya ditambah laba. Penentuan
titik impas dengan pendekatan grafis dilakukan dengan cara mencari titik potong antara garis pendapatan penjualan dengan garis biaya dalam suatu
grafik yang disebut grafik impas. Penentuan titik impas dengan teknik persamaan dapat dilakukan dengan dua cara yakni sebagai berikut:
a. Laba adalah sama dengan pendapatan penjualan dikurangi dengan biaya atau dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = cx – bx – a……………………………………………………………1 Keterangan :
Y : Laba a : Biaya tetap
b : Biaya variabel per satuan c : Harga jual per satuan
x : Jumlah produk yang dijual b. Persamaan dinyatakan dalam bentuk laporan rugi laba dengan metode variabel
costing, persamaan tersebut berbentuk sebagai berikut: Y = cx – bx – a…………………………………………………........….2
Keterangan : Y : Laba bersih
a : Biaya tetap bx : Biaya variabel
cx : Pendapatan penjualan 2. Payback Period PP : Nilai Investasi x 1 tahun …………………….…3
Kas Masuk Bersih 3. Net Present Value adalah perbedaan antara nilai sekarang dari benefit
keuntungan dengan nilai sekarang biaya, yang besarnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
o
….............................................................……4
Keterangan : Bt =
Benefit bruto proyek pada tahun ke –t
Ct =
Biaya bruto proyek pada tahun ke-t n =
Umur ekonomis proyek i =
Tingkat bunga modal t =
Periode per tahun Apabila dalam perhitungan NPV diperoleh lebih besar dari nol atau
positif, maka proyek yang bersangkutan diharapkan menghasilkan tingkat keuntungan, sehingga layak untuk diteruskan. Jika nilai hasil bersih lebih kecil dari
nol atau negatif, maka proyek akan memberikan hasil yang lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan atau akan merugi ditolak.
4. Internal Rate of Return dari suatu investasi adalah suatu nilai tingkat bunga yang menunjukan bahwa nilai sekarang netto NPV sama dengan jumlah
seluruh ongkos investasi proyek. IRR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
……………………………………….5 Keterangan :
I positif = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif
I negatif = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negative
NPV positif = NPV pada tingkat suku bunga i positif
NPV negatif = NPV pada tingkat suku bunga I negatif
Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku IRR1, maka suatu perencanaan proyek dinyatakan layak untuk dilanjutkan,
dan sebaliknya jika IRR1, maka proyek ditolak.
5.
Analisis Net BC bertujuan untuk mengetahui beberapa besarnya keuntungan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomisnya. Adapun rumus
akan yang dipakai sebagai berikut :
Keterangan : Net BC
≥ 1 : usaha layak dilaksanakan Net BC 1: usaha tidak layak dilaksanakan
3.5. Asumsi