Definisi supply chain management
38 P
jt
= Harga ikan unggulan di pasar acuan pada bulan t Rpkg P
jt-1
= Harga ikan unggulan di pasar acuan pada bulan t-1 Rpkg b
i
= Parameter estimasi e
t
= Error model Analisis statistik yang digunakan untuk validasi model adalah uji
normalitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas, uji korelasi dan uji F. Pengolahan data menggunakan software SPSS 17. Berdasarkan hasil
penyusunan model tersebut dapat dihitung index of market connection IMC. IMC merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur integrasi
pasar dengan rumus sebagai berikut :
3 1
b b
IMC
...................................................................................2 dimana:
IMC 1 : terdapat derajat integrasi jangka panjang yang relalif tinggi antara harga di tingkat pasar akhir atau pasar semakin
terintegrasi dalam jangka panjang. IMC = 0 : harga di tingkat ke-i pada waktu sebelumnya tidak
berpengaruh terhadap harga yang diterima pedagang pada pasar ke-i sekarang.
IMC 1 : antara pasar acuan dengan pasar ke-i tidak terintegrasi atau tidak saling mempengaruhi
Dua pasar dikatakan terpadu atau terintegrasi apabila perubahan harga dari salah satu pasar TPI mempengaruhi ke pasar lainnya. Integrasi pasar
dapat terjadi jika terdapat informasi pasar yang memadai dan informasi ini disalurkan dengan cepat dari satu pasar ke pasar yang lain. Dengan demikian
perubahan harga yang terjadi pada suatu pasar dapat dengan segera tertangkap oleh pasar lain dengan ukuran perubahan yang sama.
2 Analisis supply-chain management
Analisis supply-chain management untuk komoditas tuna dan layur difokuskan untuk menjelaskan beberapa aspek seperti struktur rantai,
manajemen rantai, proses bisnis rantai dan sumber daya rantai. Mengacu
39 pada Marinin dan Maghfiroh 2011, definisi operasional aspek-aspek kajian
supply-chain management sebagai berikut:
1 Struktur rantai menerangkan siapa saja anggota-anggota yang terlibat beserta peranannya dalam rantai pasok, dan bentuk kesepakatan yang
digunakan di antara berbagai pihak; Anggota primer rantai pasok yang dikaji untuk komoditas tuna
terdiri atas unit penangkapan tuna, TPI, distributor, perusahaan ekspor tuna segar, perusahaan ekspor tuna beku, agen luar negeri, pasar luar
negeri dan konsumen. Anggota primer rantai pasok untuk komoditas layur terdiri atas unit penangkapan layur, TPI, distributor, pasar lokal,
perusahaan ekspor layur, agen luar negeri, pasar luar negeri, dan konsumen. Di samping itu, juga akan dikaji anggota sekunder rantai
pasok yang meliputi a industri pemasok yaitu industri kapal, perbengkelan, alat tangkap, BBM, pabrik es dan perbekalan, b industri
pendukung yaitu perbankan, dan c lembaga pendukung yaitu Bappeda, PPN, dinas terkait, koperasi nelayan, universitas, dan asosiasi nelayan.
Berdasarkan hasil identifikasi anggota rantai komoditas tuna dan layur kemudian dianalisis model struktur rantai pasok yang ada saat ini.
Hal lain yang akan dikaji adalah a kualitas komoditas tuna dan layur yang dihasilkan oleh nelayan, b asal unit-unit penangkapan terkait yang
mendarat di PPN Palabuhanratu, c pangsa pasar komoditas tuna dan layur, serta d bentuk kemitraan yang terjalin antara nelayan dengan
perusahaan. 2 Manajemen rantai menerangkan struktur manajemen yang digunakan di
antara mata rantai, kesepakatan kontraktual yang dibuat, dan peranan pemerintah dalam rantai pasok;
Manajemen rantai lebih difokuskan untuk menjelaskan model struktur rantai pasok yang memiliki andil besar dalam peningkatan
pendapatan nelayan kecil dan menengah, ikatan kontraktual di dalam rantai pasok, sistem pelelangan ikan, dan sistem transaksi yang
dilakukan antara nelayan dan perusahaan maupun antara nelayan dan juragan.