Klaster Industri Berbasis Perikanan Tangkap

36 2 Formulasi masalah, merupakan permasalahan-permasalahan spesifik yang dihadapi sistem yang menyebabkan sistem tidak bekerja secara optimal. Formulasi masalah dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara semi terstruktur terhadap pelaku sistem; 3 Identifikasi sistem, merupakan gambaran sistem yang memperlihatkan rantai hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan- permasalahan yang dihadapi. Identifikasi sistem digambarkan dalam bentuk diagram struktur sistem, diagram sebab-akibat causal loop dan diagram input-output. Ketiga tahapan tersebut digunakan untuk menganalisis sistem minapolitan perikanan tangkap sebagai satu kesatuan yang holistik. Artinya pemahaman sistem minapolitan secara menyeluruh sebagai dasar dalam melakukan analisis sistem perikanan tangkap di Palabuhanratu.

3.4.2 Analisis model integrasi dalam pengembangan minapolitan

Model integrasi dalam pengembangan minapolitan perikanan tangkap dianalisis berdasarkan pada aspek integrasi pasar, manajemen rantai pasok supply chain management dan kelembagaan kemitraan minapolitan. 1 Analisis integrasi pasar Langkah awal dalam menyusun model integrasi pasar adalah identifikasi pasar-pasar ikan yang memiliki keterkaitan dengan komoditas unggulan minapolitan di Palabuhanratu. Berdasarkan ketersediaan data yang ada, pasar ikan yang dipilih sebagai sampel adalah 1 pasar ikan layur di TPIPPI di sekitar Palabuhanratu yaitu TPI Ciwaru, Cisolok, Cibangban, Minajaya dan Ujung Genteng, 2 pasar ikan layur dan bigeye tuna segar di PPN Palabuhanratu, 3 pasar ikan layur di CFR Cina, dan 4 pasar ikan bigeye tuna segar di Tokyo Central Wholesaler Market TCWM. Data yang digunakan dalam penyusunan model integrasi pasar adalah 1 data harga ikan layur bulanan tahun 2011 di TPIPPI Ciwaru, Cisolok, Cibangban, Minajaya dan Ujung Genteng, 2 data harga ikan layur bulanan tahun 2010- 2011 di PPN Palabuhanratu, 3 data harga ikan layur bulanan tahun 2010- 2011 di CFR Cina, 4 data harga ikan bigeye tuna segar bulanan tahun 37 2008-2011 di PPN Palabuhanratu, dan 5 data harga ikan bigeye tuna segar bulanan tahun 2008-2011 di TCWM. Pada dasarnya, Korea merupakan pasar acuan utama bagi perusahaan eksportir layur di Palabuhanratu namun karena akses informasi harga yang sangat tertutup maka sampel yang dipilih adalah pasar layur di CFR Cina. Pada analisis ini Gambar 5 akan menghasilkan 7 model integrasi pasar ikan dimana ketujuh model tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu model integrasi pasar ikan lokal model A dan model integrasi pasar ikan ekspor model B. Model A menunjukkan suatu hubungan saling mempengaruhi antara perubahan harga ikan layur di PPN Palabuhanratu dengan harga ikan layur di 5 TPI lainnya di kawasan Teluk Palabuhanratu. Model B menunjukkan suatu hubungan saling mempengaruhi antara perubahan harga ikan bigeye tuna segar dan layur di PPN Palabuhanratu dengan harga ikan bigeye tuna segar dan layur di negara tujuan ekspor Jepang dan Cina. Gambar 5 Model integrasi pasar tuna dan layur di Palabuhanratu dengan pendekatan index of market connection. Penyusunan model integrasi pasar ikan menggunakan Model Ravalon diacu dalam Clenia 2009 dengan formulasi regresi berganda sebagai berikut: t t j t j jt t i t i e P b P P b P b P 1 3 1 2 1 1 ...............................1 dimana: P it = Harga ikan unggulan di TPI i pasar sekunder pada bulan t Rpkg P it-1 = Harga ikan unggulan di TPI i pasar sekunder pada bulan t-1 Rpkg Model A TPI Pendukung 1. Cisolok 2. Cibangban 3. Ujung Genteng 4. Ciwaru 5. Minajaya PPN Palahubanratu Pasar tujuan ekspor Model B 38 P jt = Harga ikan unggulan di pasar acuan pada bulan t Rpkg P jt-1 = Harga ikan unggulan di pasar acuan pada bulan t-1 Rpkg b i = Parameter estimasi e t = Error model Analisis statistik yang digunakan untuk validasi model adalah uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas, uji korelasi dan uji F. Pengolahan data menggunakan software SPSS 17. Berdasarkan hasil penyusunan model tersebut dapat dihitung index of market connection IMC. IMC merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur integrasi pasar dengan rumus sebagai berikut : 3 1 b b IMC ...................................................................................2 dimana: IMC 1 : terdapat derajat integrasi jangka panjang yang relalif tinggi antara harga di tingkat pasar akhir atau pasar semakin terintegrasi dalam jangka panjang. IMC = 0 : harga di tingkat ke-i pada waktu sebelumnya tidak berpengaruh terhadap harga yang diterima pedagang pada pasar ke-i sekarang. IMC 1 : antara pasar acuan dengan pasar ke-i tidak terintegrasi atau tidak saling mempengaruhi Dua pasar dikatakan terpadu atau terintegrasi apabila perubahan harga dari salah satu pasar TPI mempengaruhi ke pasar lainnya. Integrasi pasar dapat terjadi jika terdapat informasi pasar yang memadai dan informasi ini disalurkan dengan cepat dari satu pasar ke pasar yang lain. Dengan demikian perubahan harga yang terjadi pada suatu pasar dapat dengan segera tertangkap oleh pasar lain dengan ukuran perubahan yang sama. 2 Analisis supply-chain management Analisis supply-chain management untuk komoditas tuna dan layur difokuskan untuk menjelaskan beberapa aspek seperti struktur rantai, manajemen rantai, proses bisnis rantai dan sumber daya rantai. Mengacu