Agribisnis Paprika dan Pengembangannya Pembangunan dan Kritik

Davis dan Goldberg mendefinisikan agribisnis sebagai suatu rangkaian semua kegiatan mulai dari pabrik dan distribusi alat-alat maupun bahan pertanian, kegiatan produksi on-farm atau budidaya pertanian, pengolahan, penyimpanan, serta distribusi komoditas pertanian dan barang-barang yang dihasilkannya. Agribisnis juga merupakan rangkaian semua kegiatan yang mencakup produksi, penyimpanan storage, distribusi dan processing bahan dasar dari usahatani serta suplai input dan penyediaan pelayanan penyuluhan, penelitian dan kebijakan. Tahap kerja dalam agribisnis meliputi 4 subsistem yaitu Pengadaan dan penyaluran sasaran produksi SS-1, Produksi primer SS-2, Pengolahan SS-3 dan Pemasaran SS-IV. Keseluruhan subsistem diatas saling terkait satu sama lain, sehingga ilustrasi SS-III akan berfungsi dengan baik apabila ditunjang oleh ketersediaan bahan baku yang dihasilkan oleh SS-II, selain itu SS-III akan berhasil dengan baik apabila menemukan pasar untuk penjualan produknya. Agribisnis juga memerlukan lembaga penunjang seperti lembaga pertanahan, keuangan, pendidikan, penelitian dan perhubungan Haritz Intan dan Gumbira Sa’id, 2001.

2.1.1.3 Agribisnis Paprika dan Pengembangannya

Paprika merupakan salah satu komoditi tanaman hortikultura yang terbilang baru dikembangkan di Indonesia. Prospek tanaman ini cukup menjanjikan karena harganya yang cukup mahal dan proses penanamannya yang cukup mudah, namun membutuhkan modal yang cukup besar. Lokasi penanaman pun harus berada di daerah dataran tinggi agar pertumbuhannya maksimal. Pengembangan tanaman ini menggunakan sistem hidroponik, yaitu dengan tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya namun menggunakan sekam atau bahan yang mempunyai hara yang tinggi. Budidaya komoditi ini merupakan titik tolak Kampung Pasirlangu dalam mewujudkan pembangunan pertanian Ahmad, 2007. Hal ini didapat dari beberapa penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa dengan berubahnya komoditi yang diusahakan petani dari komoditi labu siam menjadi paprika telah merubah struktur ekonomi dan sosial masyarakat.

2.1.1.3 Pembangunan dan Kritik

Pembangunan merupakan suatu perubahan yang disengaja atau direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki kearah yang dikehendaki. Pembangunan sendiri identik dengan perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern Rahardjo, 1999. Dalam Syahyuti, 2006 Pembangunan merupakan terjemahan dari kata “development” yang artinya menjadi lebih baik atau “general improvement of living”. Pertanian pada awalnya dilakukan oleh masyarakat nomaden dengan cara berburu dan meramu, namun pada perkembangan pertanian sudah sangat berbeda dan jauh dari pertanian nomaden atau tradisional. Pertanian yang kita kenal sekarang adalah pertanian komersil yang identik dengan industrialisasi. Hal itulah yang menyebabkan pembangunan lebih identik dengan modernisasi, pembaruan- pembaruan yang dilakukan oleh pembangunan dan masuknya teknologi baru telah dianggap membangun perekonomian desa.

2.1.1.4 Pendekatan Pembangunan bagi Perempuan