BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan strategi studi kasus pada
komunitas petani paprika dan labu siam. Keutamaan strategi ini terletak pada kemampuannya mengungkap sekaligus dua tujuan utama penelitian kualitatif, yaitu
kekhasan dan kompleksitas dari suatu kejadian atau gejala sosial dengan mendasarkan pada pandangan subjektif pelaku dalam suatu kejadian atau gejala sosial
tersebut Sitorus, 1998. Strategi studi kasus digunakan untuk melihat gejala ketidakadilan gender
dalam agribisnis paprika. Oleh karena itu, dikaji lebih lanjut pembagian kerja pada rumahtangga petani paprika dan labu siam, akses dan kontrol terhadap sumberdaya
dan manfaat dalam pengelolaan agribisnis paprika dan pembudidayaan labu siam.
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kampung Pasirlangu, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja purposive
atas dasar pertimbangan daerah ini merupakan daerah penghasil paprika terbesar di Indonesia dimana didalamnya dapat dijumpai rumahtangga yang bekerja pada
agribisnis tersebut, dan juga karena adanya pergeseran komoditi yang dibudidayakan yaitu labu siam menjadi paprika. Penelitian dilakukan pada tanggal 21-27 Januari
2010, namun sudah mengumpulkan data jauh sebelum penelitian. Peneliti sebelumnya telah melakukan penjajagan ke lokasi penelitian dan juga telah
mendapatkan beberapa data pendukung dari peneliti-peneliti sebelumnya.
3.2. Penentuan Subyek Kasus
Subjek kasus yang dipilih adalah rumahtangga petani paprika dan labu siam. Pemilihan subyek kasus dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan
komoditi dan tipe perkembangan keluarga. Jumlah subyek kasus adalah enam rumahtangga yang dipilih secara sengaja dari anggota Koperasi Mitra Suka Maju
berdasarkan saran bapak CP selaku informan. Subyek kasus dipilih berdasarkan tipologi kasus, yaitu tipe rumahtangga petani paprika, rumahtangga petani paprika
dan labu siam serta rumahtangga petani labu siam. Selain subyek kasus berupa rumahtangga, juga dipilih sejumlah informan yang yang terdiri dari tokoh
masyarakat, pengurus dan anggota Koperasi Mitra Suka Maju, guna memberikan informasi yang lebih mendalam dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan topik penelitian. Informan yang dipilih adalah warga Pasirlangu yang letak tempat tinggalnya
Rumahtangga petani paprika terdapat tiga kasus yaitu kasus 1 ekspansi dini, kasus 2 ekspansi menengah, dan kasus 3 ekspansi lanjut. Rumahtangga ini diambil
dari data anggota Koperasi Mitra Suka Maju KSM. Tiga rumahtangga ini dianggap unik karena menggambarkan ketiga tipologi perkembangan keluarga. Rumahtangga
petani paprika dan labu siam terdapat terdapat dua kasus yaitu kasus 4 ekspansi menengah, kasus 5 ekspansi lanjut. Kedua rumahtangga ini membudidayakan
paprika dan labu siam secara bersamaan. Kemudian tipe rumahtangga yang ketiga yaitu rumahtangga petani labu siam adalah kasus 6 ekspansi lanjut. Tipe petani labu
siam sangat jarang ditemukan di Kampung Pasirlangu, hanya beberapa dan mayoritas mereka adalah rumahtangga ekspansi lanjut karena komoditi labu siam adalah
tanaman yang dibudidayakan jauh sebelum paprika masuk ke Kampung Pasirlangu. Subyek kasus dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penentuan Subjek Kasus
No Tipologi Perkembangan
Keluarga Kasus
Rumahtangga Paprika
Kasus Rumahtangga
Paprika dan Labu Siam
Kasus Rumahtangga
Labu Siam 1
Ekspansi Dini Rumahtangga
Arief Budiman _
_
2 Ekspansi Menengah
Rumahtangga Aan Burhanudin
Rumahtangga Dede Suherman
_
3 Ekspansi Lanjut
Rumahtangga Pak Udo
Rumahtangga H. Maman
Sutarman Rumahtangga
Lukmanul Hakim
Sumber : dikumpulkan oleh penulis Keterangan :
Ekspansi Dini : suami-isteri dan anak pertama usia balita
Ekspansi Menengah : suami-isteri dan anak pertama usia sekolah
Ekspansi Lanjut : suami-isteri dan anak pertama sudah menikah
3.4. Teknik Pengumpulan Data