1. Tingkat kepuasan pelanggan.
2. Keamanan kendaraan yang terparkir.
4.2.3 Staf Pelayanan Pos
SPP sama seperti SPL yang merupakan ujung tombak perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. SPP dibawahi dan
bertanggung jawab secara langsung kepada PPP.SPP dibawahi dan bertanggung jawab secara tidak langsung kepada Carpark Manager.
Berikut adalah tujuan jabatan SPP: 1.
Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada konsumen 2.
Mengembangkan nama baik perusahaan. Selain itu seorang SPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok
yaitu: 1.
Menjaga kebersihan dan kerapihan pos pelayanan. 2.
Memberikan tiket dan memproses kendaraan yang masuk dan keluar. 3.
Membuat laporan harian. 4.
Melakukan pengecekan berkala kondisi barang-barang inventaris didalam pos.
Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah: 1.
Kecepatan dalam pemprosesan kendaraan yang masuk dan keluar. 2.
Tingkat kepuasan pelanggan.
4.3. Gambaran Waktu Kerja dan Areal Tugas
PT. Securindo Packatama Indonesia beroperasi setiap hari dengan pembagian 4 shift yaitu pagi, middle, siang dan malam. Untuk shift pagi dimulai
dari pukul 07.00 hingga pukul 15.00, untuk middle pada hari sabtu dan minggu dimulai pada pukul 12.00 hingga pukul 20.00 yang diperuntukkan untuk staf
yang meggantikan karyawan shift 1 dan 2 ketika istirahat sedangkan pada hari kerja senin sampai jumat shift middle dibagi menjadi 2 bagian yaitu
penambahan pada pukul 13.00 hingga pukul 21.00 untuk pengaturan lalu lintas,
untuk shift 2 dimulai dari pukul 15.00 hingga pukul 23.00 dan untuk shift malam dimulai pada pukul 23.00 hingga pukul 07.00. Adapun penempatan areal tugas
untuk tiap shift dan harinya yaitu pada Tabel 3 hingga Tabel 6.
Tabel 3. Penempatan areal tugas SPP
Areal tugas
Hari kerja biasa orang Akhir Pekan orang
I II
III I
II III
PM1 1
1 1
1 1
1 PM2
1 1
- 1
1 -
PK1 1
1 1
1 1
1 PK2
1 1
- 1
1 -
PMM 1
1 1
1 1
1 PKM1
1 1
1 1
1 1
PKM2 -
1 -
1 1
- Total
6 7
4 7
7 4
Tabel 4. Penempatan areal tugas SPL
Areal Tugas
Hari Kerja biasa orang Akhir Pekan orang
I MD
II III
I II
III Utara
2 -
2 1
2 2
1 Selatan
2 -
2 1
2 2
1 Lobi
1 -
1 1
2 2
1 Zona1
1 -
1 -
1 1
- Zona 2
- 1
- -
1 1
- Zona 3
- 1
- -
1 1
- Motor
1 -
2 1
2 2
2 Total
7 2
8 4
11 11
5
Tabel 5. Jumlah karyawan shift Middle 12.00-20.00
karyawan Hari Kerja biasa orang
Akhir Pekan orang Jumlah
Karyawan 4 orang
6 orang
Tabel 6. Jumlah PPP per shift
Karyawan Hari Kerja biasa
Akhir Pekan orang I
II III
I II
III Pengawas pelayanan
Parkir 2
2 -
2 2
1 Sumber: PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok
4.4. Karakteristik Karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia
Responden dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok yang secara keseluruhan
berjumlah 57 orang. Karakteriktik tersebut antara lain berdasarkan jenis kelamin dan lama bekerja.
4.4.1 Karakteristik Karyawan berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, total karyawan yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 14 atau sebesar 24 orang dan laki-laki sebanyak
43 orang atau sebesar 76. Penyebaran karyawan berjenis kelamin wanita yaitu hanya pada jabatan SPP, hal ini dikarenakan kondisi fisik dan
lingkungan jabatan pekerjaan yang lain yang tidak memungkinkan seperti asap pembuangan kendaraan. Menurut pihak PT. Securindo Packatama
Indonesia karyawan yang berjenis kelamin perempuan ditempatkan dalam jabatan SPP agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, karena SPP
adalah karyawan yang pertama kali berhadapan dengan pelanggan. Sedangkan untuk karyawan yang berjenis kelamin laki-laki menempati
semua jabatan yang ada seperti PPP, SPL dan SPP. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin
4.4.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja
Salah satu faktor yang mempengaruhi beban kerja karyawan adalah lamanya bekerja karyawan pada perusahaan tersebut, karena karyawan
yang lebih lama bekerja dalam perusahaan akan lebih mengetahui lingkungan kerja dan tugas-tugas yang diuraikan dalam deskripsi
pekerjaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan diperoleh informasi mengenai lama bekerja yang berbeda-beda. Informasi
yang diperoleh yaitu 7 orang atau sebesar 13 karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun, 34 orang atau sebesar 58 karyawan yang
memiliki masa kerja antara 1 tahun hingga 3 tahun dan sebanyak 16 orang atau sebesar 28 karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun.
Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja
Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
laki-laki wanita
Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja
1 tahun 1 tahun- 3 tahun
3 tahun
4.5. Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift I 4.5.1 Pengawas Pelayanan Parkir
Perhitungan jumlah karyawan PPP shift 1 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan
shift kerjanya. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan PPP tiap shift, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu
sesuai dengan
pedoman yang
berdasarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004 yaitu
dengan pendekatan tugas pertugas. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari dalam kalender:
365 Jumlah hari libur :
52 Jumlah hari cuti:
12 64
Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun: 301 hari
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif untuk Jabatan PPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 301 hari. Setelah
mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu
atau allowance sebesar 20 dari jam kerjanya.Allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya.
Perhitungan jam kerja efektif dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80 x 301 hari x 8 jam = 1926,4 jam
Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja PPP yaitu 1926,4 jam yang setara dengan 115.584 menit. Setelah diperoleh waktu
efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya.
Beban kerja untuk PPP pada Shift I diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit. Berdasarkan hasil pengamatan dan
perhitungan, beban kerja PPP pada shift I memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar 141.665 menit. Berdasarkan total beban
kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift I adalah:
Jumlah PPP yang dibutuhkan : 14 1665115584 = 1,226 ≈ 2 orang
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift I adalah 2 orang.
4.5.2 Staf Pelayanan Lapangan
Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 1 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang
berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Sebelum menghitung
jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya pada hari kerja biasa, pertama-tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja
efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP75M.PAN72004
dengan menggunakan pendekatan tugas pertugas. Perhitungannya yaitu sebagai berikut:
Jumlah hari dalam kalender: 365
Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun : 105
Jumlah hari libur : 52
Jumlah hari cuti pada hari kerja biasa: 8
165 Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun:
200 hari
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif pada hari kerja biasa untuk Jabatan Staf Pelayananan Lapangan pada shift
1, shift 2 dan shift 3 adalah 200 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu
tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20 dari jam kerjanya.Allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat
makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif pada hari kerja biasa dalam 1 tahun yaitu:
Jam kerja efektif: 80 x200 hari x 8 jam = 1280 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu 1.280
jam yang setara dengan 76.800 menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.
Beban kerja SPL pada akhir pekan dihitung terpisah dari perhitungan beban kerja pada hari biasa dikarenakan jumlah pengunjung yang lebih
banyak dibandingkan pada hari kerja biasa sehingga mengakibatkan beban kerja pada akhir pekan lebih banyak daripada hari kerja biasa. Sebelum
menghitung jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya pada akhir pekan, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja
efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP75M.PAN72004.
Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun :
`105 Jumlah hari cuti pada akhir pekan :
4 Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun :
101 hari Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif
pada akhir pekan untuk Jabatan Staf Pelayananan Lapangan pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 101 hari. Setelah mengetahui jumlah hari
efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu
tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20 dari jam kerjanya.Allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat
makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif pada hari kerja biasa dalam 1 tahun yaitu:
Jam kerja efektif: 80 x101 hari x 8 jam = 646,4 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu 646,4
jam yang setara dengan 38.784 menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas diperoleh informasi mengenai beban
kerja SPL shift I pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 7.
Tabel 7. Beban kerja SPL Shift 1
Plot Kerja Beban Kerja menittahun
Hari Biasa Menittahun
Akhir Pekan Menittahun
Selatan 94000
74976 Utara
95667 78359
Lobi 57500
31310 Motor
49333 26597
Total 296500
211242 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja
berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang berbeda yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya berbeda. Terlihat
bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya.
Pada plot kerja motor terlihat jauh lebih kecil pada shift 1 daripada plot kerja lainnya dikarenakan adanya tugas yang tidak dikerjakan pada plot
kerja lainnya seperti melakukan checklist kendaraan yang terparkir. Tabel 7
memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar 296.500 lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar
211.242 karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja
efektifnya yaitu 76.800 menit sedangkan pada akhir pekan yaitu 38.784. Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL
pada setiap plot kerjanya.
Gambar 5. Perbandingan beban kerja SPL shift 1 hari biasa dan akhir pekan
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan, jumlah beban
kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir
pekan, dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan plot kerja selatan yang menempati urutan
2, plot kerja lobi pada urutan 3 dan plot kerja motor pada urutan 4. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat
dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan
20000 40000
60000
80000 100000
120000
Utara Selatan
Lobi Motor
b eb
an k
er ja
m en
it t
ah u
n
Plot Kerja
Perbandingan Jumlah Beban Kerja
Hari Biasa Akhir Pekan
dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL
yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 hari biasa
Plot Kerja Beban Kerja
Menittahun FTE
Jumlah karyawan
orang Selatan
94000 1,22
2 Utara
95667 1,246
2 Lobi
57500 0,749
1 Motor
49333 0,642
1 Total
6 orang Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa Full Time Equivalent
FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang
besar yaitu 95.667 menit dan FTE yang paling besar yaitu sebesar 1,246 sehingga membutuhkan 2 SPL untuk melakukan tugasnya di plot kerja
utara. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja motor yaitu sebesar 0,642 sehingga hanya membutuhkan 1 SPL untuk melakukan
tugas di plot kerja motor. Hal tersebut dikarenakan adanya tugas yang tidak dikerjakan di plot kerja motor daripada plot kerja lain sehingga
mengakibatkan beban kerja yang paling kecil dan FTE yang kecil, dari perhitungan tersebut juga dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang
dibutuhkan pada hari biasa shift 1 adalah sebanyak 6 orang. Dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL
pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 akhir pekan
Plot Kerja Beban Kerja
Menittahun FTE
Jumlah karyawan orang
Selatan 74976
1,933 2
Utara 78359
2,021 3
Lobi 31310
0,807 1
Motor 26597
0,685 1
Total 7 orang
Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot kerja lainnya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir
pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 9 jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang
menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa.
4.5.3 Staf Pelayanan Pos
Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam
pelaksanaan pekerjaannya.Metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari
jumlah objek yang harus dilayani, dan dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.Pada penelitian ini kebutuhan
jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan
rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya.Setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-
rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil15 detik atau 1.920 mobilshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan
pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor10 detik atau 2.880 motorshift yaitu meliputi
pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 untuk pos keluar
mobil yaitu 1 mobil15 detik atau 1.920 mobilshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada
konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor15 detik atau 1.920 motorshift yaitu meliputi pengetikan nomor
polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 10 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan
keluar pada shift 1 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan.
Tabel 10. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok perhari shift 1
Kendaraan Hari Biasa jumlah
kendaraanhari Akhir Pekan jumlah
kendaraanhari Masuk
Keluar Masuk
Keluar Mobil
1360 980
2495 1515
Motor 1680
620 2350
820 Total
3040 1500
4845 2335
Berdasarkan Tabel 10 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok yang berkendara motor lebih banyak dibandingkan konsumen yang
berkendara mobil pada hari biasa namun pada akhir pekan konsumen yang berkendara mobilah yang lebih banyak dibandingkan konsumen yang
berkendara motor dan terjadi peningkatan jumlah kendaran yang signifikan dari hari biasa ke akhir pekan, pada hari biasa jumlah kendaraan yang
masuk adalah sebesar 3.040 kendaraan dan jumlah kendaraan yang keluar
adalah sebesar 1.500 sedangkan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar 4.845 dan jumlah kendaraan yang keluar adalah
sebesar 2.335.
Gambar 6. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 1 Margo City
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Margo City Depok. Hal ini
mengakibatkan jumlah beban kerja SPP pada akhir pekan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa karena yang menjadi beban kerja SPP
adalah jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok. Berdasarkan diagram batang tersebut juga terlihat bahwa shift 1 pada hari
biasa yang menempati urutan pertama adalah jumlah kendaraan motor masuk sedangkan pada akhir pekan yang menempati urutan pertama adalah
kendaraan mobil masuk. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP
maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibututhkan pada shift 1 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 1 pada hari biasa dapat dilihat pada
Tabel 11.
500 1000
1500 2000
2500 3000
Mobil masuk
Motor masuk
Mobil keluar
Motor keluar
Jum lah
K end
ar aan
h ar
i
Jenis Kendaraan
Perbandingan Jumlah Kendaraan
Hari Biasa Akhir Pekan
Tabel 11. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1
Pos Beban Kerja
Jumlah kendaraanhari
FTE Jumlah
karyawan orang
Pos Masuk Mobil 1360
0,708 1
Pos Keluar Mobil 1680
0,583 1
Pos Masuk Mobil 980
0,510 1
Pos Keluar Motor 620
0,322 1
Total 4 orang
Berdasarkan Tabel 11 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu Pos Masuk Mobil dengan nilai FTE sebesar 0,708. Jumlah setiap pos yang
dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar motor. Hal ini
terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga untuk shift 1 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang atau pos
saja.Sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1
Pos Beban Kerja
Jumlah kendaraanhari
FTE Jumlah
karyawan orang
Pos Masuk Mobil 2495
1,30 2
Pos Keluar Mobil 2350
0,816 1
Pos Masuk Motor 1515
0,789 1
Pos Keluar Motor 820
0,427 1
Total 5orang
Berdasarkan Tabel 12, yang memiliki nilai FTE terbesar adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 1,30. Berdasarkan Tabel12 juga
dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 1 adalah sebanyak 5 orang atau 5 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos
dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah mobil yang masuk lebih banyak dibandingkan hari biasa sehingga dibutuhkan 2 orang atau 2
pos pada pos masuk mobil.
4.6. Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift 2 4.6.1 Pengawas Pelayanan Parkir
Perhitungan jumlah karyawan PPP pada shift 2 dihitung berdasarkan kebutuhannya, perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai
dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004 yaitu dengan
pendekatan tugas pertugas. pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Seperti yang sudah dijabarkan pada perhitungan
kebutuhan PPP pada shift 1 diperoleh bahwa jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah hari
kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada perhitungan kebutuhan PPP shift 1 bahwa kelonggaran waktu atau allowance yang
diterima adalah 80 yaitu waktu untuk makan, pergi ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa
waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP adalah 1926,4 jam yang setara dengan 115.584 menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka
dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya. Beban kerja untuk PPP pada Shift 2 diakumulasikan dalam periode
setahun dengan satuan menit.Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift 2 memiliki beban kerja total
selama satu tahun yaitu sebesar 135.115 menit. Berdasarkan total beban
kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift I adalah:
Jumlah PPP yang dibutuhkan : 135115115584 = 1,169 ≈ 2 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa jumlah PPP yang
dibutuhkan pada Shift 2 adalah 2 orang sama seperti jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift 1. Pembulatan ke atas dari perhitungan untuk
menghindari overload beban kerja yang dilakukan oleh karyawan sehingga pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan efektif.
4.6.2 Staf Pelayanan Lapangan
Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 2 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang
berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Pertama-tama sama
seperti pada shift 1, dilakukan perhitungan jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa dan akhir pekan sesuai dengan pedoman yang
berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh
informasi yaitu jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa adalah 200 hari dan untuk akhir pekan hari kerja efektifnya yaitu 101 hari.
Setelah itu sama seperti pada shift 1, dilakukan perhitungan waktu kerja efektifnya pertahunnya sesuai dengan pedoman yang berdasarkan
Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor
: KEP75M.PAN72004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh
informasi yaitu jumlah waktu kerja efektif pertahun untuk hari biasa adalah 1.280 jam yang setara dengan 76.800 menit sedangkan untuk waktu kerja
efektif pertahun untuk akhir pekan adalah 646,4 jam yang setara dengan 38.784 menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat
dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas
diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 2 pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 13.
Tabel 13. Beban kerja SPL pada shift 2
Plot Kerja Beban Kerja menit
Hari Biasa menittahun
Akhir Pekan menittahun
Selatan 126333
93341 Utara
136333 99064
Lobi 58333
35518 Motor
93917 56476
Total 414916
284399 Berdasarkan Tabel 13 sama seperti shift 1 dapat dilihat bahwa beban
kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya berbeda.
Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang
lainnya. Pada shift 2,plotkerja lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung
kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan plot kerja lainnya. Tabel 13 dapat memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar
414.916 lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar 284.399 karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari
biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu 76.800 menit sedangkan pada akhir pekan yaitu
38.784. Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya.
Gambar 7. Perbandingan beban kerja SPL shift 2 hari biasa dan akhir pekan
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 2, sama
seperti dengan shift 1 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang
berbeda antara hari biasa dan akhir pekan, dan dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan
plot kerja selatan yang menempati urutan 2, plot kerja motor pada urutan 3 dan plot kerja lobi pada urutan 4.
Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan
dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL
yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 14.
20000
40000
60000
80000 100000
120000 140000
160000
Utara Selatan
Lobi Motor
B eb
an K
er ja
m en
it t
ah u
n
Plot Kerja
Perbandingan Jumlah Beban Kerja
Hari Biasa Akhir Pekan
Tabel 14. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 hari biasa
Plot Kerja Beban Kerja
Menittahun FTE
Jumlah karyawan
orang Selatan
126333 1,645
2 Utara
136333 1,775
2 Lobi
58333 0,759
1 Motor
93917 1,223
2 Total
7 orang Berdasarkan Tabel 14, sama seperti shift 1 dapat diketahui bahwa
FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara yaitu 1,775 dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki
beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi dengan nilai FTE sebesar
0,759, hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang sedikit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugasnya tidak berbeda jauh dengan shift 1 sehingga mengakibatkan beban kerja yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada
perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja shift 2 adalah 7 orang.Dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung
jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 akhir pekan
Plot Kerja Beban Kerja
Menittahun FTE
Jumlah karyawan orang
Selatan 93341
2,406 3
Utara 99064
2,554 3
Lobi 35518
0,916 1
Motor 56476
1,456 2
Total 9 orang
Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa pada akhir pekan plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot
kerja lainnya seperti pada shift 1 yaitu sebesar 2,554. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil
dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari
Tabel 15. jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada
akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir
pekan shift 2 adalah 9 orang, lebih banyak 2 orang dibandingkan shift 2 ada hari biasa.
4.6.3 Staf Pelayanan Pos
Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama seperti padashift 1 dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai
dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek
kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.Metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan
beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan
dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.Pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada
setiap shiftnya. Sebelum dilakukan penghitungan kebutuhan karyawan, pertama-tama
dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya.Setelah dilakukan pengamatan
dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil15 detik atau 1.920 mobilshift yaitu meliputi
pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor10
detik atau 2.880 motorshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP untuk pos
keluar mobil yaitu 1 mobil15 detik atau 1.920 mobilshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada
konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor15 detik atau 1.920 motorshift yaitu meliputi pengetikan nomor
polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 16 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan
keluar pada shift 2 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan.
Tabel 16. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok perhari pada shift 2
Kendaraan Hari Biasa kendaraanhari
Akhir Pekankendaraanhari
Masuk Keluar
Masuk Keluar
Mobil 1605
1945 2925
3815 Motor
1335 2335
2450 3410
Total 2940
4280 5375
7225
Berdasarkan Tabel 16 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok yang berkendara mobil lebih banyak dibandingkan konsumen yang
berkendara motor pada hari biasa maupun akhir. Dan terjadi peningkatan jumlah kendaran yang signifikan dari hari biasa ke akhir pekan, pada hari
biasa jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar 2.940 kendaraan dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar 4.280 sedangkan pada akhir
pekan jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar 5.375 dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar 7.225.
Gambar 8. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 2 Margo City
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Margo City Depok. Hal ini
mengakibatkan jumlah beban kerja SPP pada akhir pekan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa karena yang menjadi beban kerja SPP
adalah jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok.Jumlah kendaraan mobil terlihat lebih banyak daripada kendaraan
500 1000
1500 2000
2500
3000 3500
4000 4500
Mobil masuk Motor
masuk Mobil keluar
Motor keluar
Ju m
lah K
en d
ar aan
h ar
i
Jenis Kendaraan
Perbandingan Jumlah Kendaraan
Hari Biasa Akhir Pekan
motor baik pada hari biasa maupun pada akhir pekan, berbeda dengan shift 1 yang pada hari biasa lebih didominasi oleh kendaraan motor sedangkan
pada akhir pekan lebih didominasi oleh kendaraan mobil. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP
maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 2 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 2 pada hari biasa dapat dilihat pada
Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 2
Pos Beban Kerja
Jumlah kendaraanhari
FTE Jumlah
karyawan orang
Pos Masuk Mobil 1605
0,836 1
Pos Keluar Mobil 1945
1,013 2
Pos Masuk Motor 1335
0,464 1
Pos Keluar Motor 2335
1,216 2
Total 6 orang
Berdasarkan Tabel1 7 nilai FTE terbesar yaitu pada pos keluar mobil yaitu sebesar 1,216 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk
motor yaitu sebesar 0,464. Dari Tabel 17 juga dapat dlihat jumlah pos masuk mobil dan pos masuk motor yang dinilai efektif yaitu dengan
mengoperasikan satu pos, sedangkan untuk pos pos keluar mobil dan pos keluar motor dinilai efektif yaitu dengan mengoperasikan dua pos. Hal ini
terlihat dari nilai FTE untuk pos masuk mobil dan pos masuk motor yang bernilai dibawah 1 dan nilai FTE untuk pos keluar mobil dan pos keluar
motor bernilai lebih dari 2 sehingga untuk shift 2 pada hari biasa dibutuhkan 6 orang atau pos saja.Sedangkan untuk jumlah SPP yang
dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2
Pos Beban Kerja
Jumlah kendaraanhari
FTE Jumlah
karyawan orang
Pos Masuk Mobil 2925
1,523 2
Pos Keluar Mobil 3815
1,986 2
Pos Masuk Motor 2450
0,850 1
Pos Keluar Motor 3410
1,776 2
Total 7orang
Berdasarkan Tabel 18, dapat dilihat bahwa pos keluar motor memiliki nilai FTE terbesar yaitu 1,776 dan yang memiliki nilai FTE
terkecil yaitu pos masuk motor dengan nilai FTE sebesar 0,850. Dari Tabel 18 juga dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 2 adalah
sebanyak 7 orang atau 7 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah motor yang keluar
dan mobil yang masuk dan keluar lebih banyak dibandingkan hari biasa yang mengakibatkan nilai FTE lebih dari 1 sehingga dibutuhkan 2 orang
atau 2 pos pada pos masuk mobil, pos keluar mobil dan pos keluar motor.
4.7. Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift 3 4.7.1 Pengawas Pelayanan Parkir
Perhitungan jumlah karyawan PPP pada shift 3 dihitung berdasarkan kebutuhannya, perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai
dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004 yaitu dengan
pendekatan tugas pertugas. pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Seperti yang sudah dijabarkan pada perhitungan
kebutuhan PPP pada shift 1 dan shift 2 diperoleh bahwa jumlah hari kerja
efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah hari kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada
perhitungan kebutuhan PPP shift 1 dan shift 2 bahwa kelonggaran waktu atau allowance yang diterima adalah 80 yaitu waktu untuk makan, pergi
ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP
adalah 1.926,4 jam yang setara dengan 115.584 menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan
kebutuhan karyawannya. Beban kerja untuk PPP pada Shift 3 diakumulasikan dalam periode
setahun dengan satuan menit.Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift 3memiliki beban kerja total selama
satu tahun yaitu sebesar 55.620 menit. Berdasarkan total beban kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada
shift 3 adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : 55620115584 = 0,481 ≈ 1 orang
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift 3 adalah 1 orang. Walaupun dari perhitungan
tersebut dapat dilihat bahwa dibutuhkan 1 orang PPP pada shift 3 namun menurut Carpark Managerbahwa pada hari biasa tidak dapat menugaskan
1 PPP pada hari biasa dikarenakan beban kerja yang ada masih dapat dikerjakan oleh SPL.
4.7.2 Staf Pelayanan Lapangan
Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 3 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang
berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Pertama-tama sama
seperti pada shift 1 dan shift 2, dilakukan perhitungan jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa dan akhir pekan sesuai dengan
pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004. Dari perhitungan yang telah
dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa adalah 200 hari dan untuk akhir pekan hari kerja efektifnya
yaitu 101 hari. Setelah itu sama seperti pada shift 1 dan shift 2, dilakukan perhitungan waktu kerja efektifnya pertahunnya sesuai dengan pedoman
yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004. Dari perhitungan yang telah dilakukan,
diperoleh informasi yaitu jumlah waktu kerja efektif pertahun untuk hari biasa adalah 1.280 jam yang setara dengan 76.800 menit sedangkan untuk
waktu kerja efektif pertahun untuk akhir pekan adalah 646,4 jam yang setara dengan 38.784 menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya,
maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan
tugas pertugas diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 3 pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 19.
Tabel 19. Beban kerja SPL pada shift 3
Plot Kerja Beban Kerja menit
Hari Biasa menittahun Akhir Pekan menittahun
Selatan 32000
20739 Utara
32333 20873
Lobi 23667
12120 Motor
26667 15234
Total 114667
68966 Berdasarkan Tabel 19 sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat dilihat
bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya
berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara yaitu sebanyak 32.333 menit pada hari biasa dan 20.873 menit
untuk akhir pekan karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Sama seperti shift 2, beban kerja pada plot kerja
lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya yaitu sebanyak 23.667 pada hari biasa dan 15.234 pada akhir pekan dikarenakan wilayah
kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan plot kerja lainnya. Dan dari Tabel 19 dapat dilihat juga beban
kerja hari biasa yaitu sebesar 114.667 lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar 68.966 karena jumlah waktu kerja
efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu 76.800 menit
sedangkan pada akhir pekan yaitu 38.784. Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya.
Gambar 9. Perbandingan beban kerja SPL Shift 1 hari biasa dan akhir pekan
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 3, sama seperti
dengan shift 1 dan shift 2 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar
5000 10000
15000
20000
25000 30000
35000
Utara Selatan
Lobi Motor
B eb
an K
er ja
m en
it t
ah u
n
Plot Kerja
Perbandingan Jumlah Beban Kerja
Hari Biasa Akhir Pekan
daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan. Dan dari diagram batang
tersebut terlihat beban kerja terbesar yaitu pada plot kerja utara. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat
dihitung kebutuhan jumlah karyawan. Sama seperti shift 1 dan shift 2 perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan dilakukan dengan cara membagi
jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah karyawan yang dibutuhkan pada
hari biasa dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 hari biasa
Plot Kerja Beban Kerja
Menittahun FTE
Jumlah karyawan
orang Selatan
32000 0,416
1 Utara
32333 0,421
1 Lobi
23667 0,308
1 Motor
26667 0,347
1 Total
4 orang Berdasarkan Tabel 20, sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat diketahui
bahwa FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara sebesar 0,421 dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga
memiliki beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,308,
hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit sehingga waktu yang dibutuhkan tidak berbeda jauh dengan shift 1 dan shift 2 sehingga
mengakibatkan beban kerjanya yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada
perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja shift 3 adalah 4 orang dimana dibutuhkan 1 orang tiap plot kerja. Dengan
perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 akhir pekan
Plot Kerja Beban Kerja
Menittahun FTE
Jumlah karyawan
orang Selatan
20739 0,535
1 Utara
20873 0,538
1 Lobi
12120 0,312
1 Motor
15234 0,393
1 Total
4 orang Berdasarkan Tabel 21, diketahui bahwa plot kerja utara masih
memiliki nilai FTE paling besar yaitu sebesar 0,538 dibandingkan dengan plot kerja lainnya seperti pada shift 1 dan shift 2, sedangkan nilai FTE
terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,312. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil
dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari
Tabel 21 jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada
akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir
pekan shift 3 pada akhir pekan adalah sama seperti dengan hari biasa yaitu 4 orang.
4.7.3 Staf Pelayanan Pos
Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama seperti padashift 1 dan shift 2 dihitung dengan metode pendekatan objek
kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP75M.PAN72004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah
objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.Metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan
beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan
keluar.Pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya.
Sebelum dilakukan penghitungan kebutuhan karyawan, pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan
karyawan dalam melayani objek kerjanya. Setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-rata SPP pada shift 1,
shift 2 dan shift 3 untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil15 detik atau 1.920 mobilshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan
pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor10 detik atau 2.880 motorshift yaitu meliputi
pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil15 detik
atau 1.920 mobilshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan
rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor15 detik atau 1.920 motorshift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan
pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 22 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 dan sesuai dengan jenis
harinya berdasarkan pengamatan.
Tabel 22. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok
Kendaraan Hari Biasa jumlah
Kendaraanhari Akhir Pekan jumlah
Kendaraanhari Masuk
Keluar Masuk
Keluar Mobil
20 60
30 125
Motor 165
220 150
430 Total
185 280
180 655
Berdasarkan Tabel 22 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok pada shift 3 yang berkendara motor lebih banyak dibandingkan
konsumen yang berkendara mobil pada hari biasa maupun pada akhir pekan. Sebenarnya jam operasional dari Margo City sendiri yaitu hingga
pukul 02.00, sehingga kendaraan yang masuk di atas pukul 02.00 adalah para pekerja dan kendaraan pemasok barang untuk toko yang ada di dalam
pusat perbelanjaan Margo City. Untuk kendaraan yang masuk pada hari biasa tidaklah jauh berbeda dengan kendaraan masuk pada akhir pekan
yaitu masing-masing sebanyak 185 dan 180 kendaraan, namun pada jumlah kendaraan yang keluar telihat jelas bahwa kendaraan keluar pada akhir
pekan jauh lebih besar dibandingkan hari biasa yaitu masing-masing sebesar 655 dan 280 kendaraan.
Gambar 10. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 Margo City
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan yang ada jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pada shift 1
dan shift 2, hal ini dikarenakan jam operasional pusat perbelanjaan Margo City Depok hanyalah hingga pukul 02.00. dan dapat dilihat juga bahwa
kendaraan motor lebih banyak daripada kendaraan mobil. Dapat terlihat bahwa jumlah kendaraan motor yang keluar jauh lebih besar dibandingkan
jumlah kendaraan mobil keluar, motor masuk dan mobil keluar baik pada hari biasa maupun akhir pekan.
Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 3 pada hari
biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 3 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 23.
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
Mobil masuk
Motor masuk
Mobil keluar
Motor keluar
Ju m
lah K
en d
ar aan
h ar
i
Jenis Kendaraan
Perbandingan Jumlah Kendaraan
Hari Biasa Akhir Pekan
Tabel 23. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 3
Pos Beban Kerja
Jumlah kendaraanhari
FTE Jumlah
karyawan orang
Pos Masuk Mobil 20
0,011 1
Pos Keluar Mobil 60
0,031 1
Pos Masuk Motor 165
0,057 1
Pos Keluar Motor 220
0,114 1
Total 4 orang
Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat pada hari biasa shift 3 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu pos keluar motor dengan nilai FTE
sebesar 0,114 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 0,011. Dan dari Tabel23 dapat dilihat
jumlah setiap pos yang dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar
motor. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga untuk shift 3 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang
atau pos saja. Hal ini serupa dengan jumlah SPP hari biasa pada shift 1.Sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3
dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3
Pos Beban Kerja
Jumlah kendaraanhari
FTE Jumlah
karyawan orang
Pos Masuk Mobil 30
0,016 1
Pos Keluar Mobil 125
0,065 2
Pos Masuk Motor 150
0,052 1
Pos Keluar Motor 430
0,223 1
Total 4 orang
Berdasarkan Tabel 24, dapat dilihat pada hari biasa shift 3 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu pos keluar motor dengan nilai FTE
sebesar 0,223 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 0,016. Dan dari Tabel 24 dapat dilihat
bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 3 adalah sebanyak 4 orang atau 4 pos. Jumlah tersebut sama banyak dengan SPP yang dibutuhkan pada
hari biasa shift, hal ini dikarenakan jumlah kendaraan motor dan kendaraan mobil yang tidak jauh berbeda dengan hari biasa.
4.8. Perbandingan Jumlah Karyawan
Setelah dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan karyawan yang menggunakan analisis beban kerja untuk menjadi acuan perhitungannya, maka
diperoleh perbandingan jumlah karyawan aktual dengan jumlah karyawan yang sesuai menurut perhitungan. Terdapat perbedaan jumlah karyawan aktual
denagan jumlah karyawan yang sesuai dengan perhitungan baik menurut shift kerjanya maupun jenis harinya. Berikut adalah perbandingan jumlah karyawan
aktual dan jumlah karyawan yang sesuai menurut perhitungan:
Tabel 25. Perbandingan jumlah karyawan SPP hari biasa
Areal tugas
Jumlah karyawan aktual hari kerja biasa orang
Jumlah karyawan menurut perhitungan pada hari kerja biasa orang
I II
III I
II III
PM1 1
1 1
1 1
1 PM2
1 1
- -
- -
PK1 1
1 1
1 1
1 PK2
1 1
- -
1 -
PMM 1
1 1
1 1
1 PKM1
1 1
1 1
1 1
PKM2 -
1 -
- 1
- Total
6 7
4 4
6 4
Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan pada jabatan SPP hari kerja biasa pada Tabel 25 dapat diketahui bahwa kondisi aktual
jumlah karyawan SPP memiliki kelebihan jumlah karyawan pada pos masuk mobil pada shift 2 yang pada keadaan aktualnya terdapat 2 orang dalam areal
tugas tersebut namun menurut perhitungan hanya dibutuhkan 1 orang saja untuk areal tugas tersebut. Jumlah SPP pada hari kerja biasa shift 1 dan 3 telah sesuai
dengan beban kerjanya. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 yaitu 4 orang, untuk shift 2 yaitu 6 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang
sehingga SPP yang dibutuhkan pada hari biasa adalah 14 SPP.
Tabel 26. Perbandingan jumlah karyawan SPP akhir pekan
Areal tugas
Jumlah karyawan aktual akhir pekan orang
Jumlah karyawan menurut perhitungan pada akhir pekan orang
I II
III I
II III
PM1 1
1 1
1 1
1 PM2
1 1
- 1
1 -
PK1 1
1 1
1 1
1 PK2
1 1
- -
1 -
PMM 1
1 1
1 1
1 PKM1
1 1
- 1
1 1
PKM2 1
1 1
- 1
- Total
7 7
4 5
7 4
Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkanpada jabatan SPP pada akhir pekan dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah
karyawan SPP memiliki kelebihan jumlah karyawan pada pos keluar motor dan pos keluar mobil pada shift 1 yang pada keadaan aktualnya terdapat 2 orang
dalam areal tugas tersebut namun setelah dilakukan perhitungan untuk areal tugas tersebut hanya dibutuhkan 1 orang saja, sedangkan untuk shift 2 dan shift 3
jumlah karyawan aktual sudah sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 yaitu 5 orang, untuk shift
2 yaitu 7 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang sehingga SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan adalah 16 SPP.
Tabel 27. Perbandingan jumlah karyawan SPL hari biasa
Areal Tugas
Jumlah karyawan aktual hari kerja biasa orang
Jumlah karyawan menurut perhitungan pada hari kerja
biasa orang I
MD II
III I
MD II
III Utara
2 -
2 1
2 -
2 1
Selatan 2
- 2
1 2
- 2
1 Lobi
1 -
1 1
1 -
1 1
Zona1 1
- 1
- 1
- 1
- Zona 2
- 1
- -
- 1
- -
Zona 3 -
1 -
- -
1 -
- Motor
1 -
2 1
1 -
2 1
Total 7
2 8
4 7
2 8
4 Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan pada
jabatan SPP pada hari kerja biasa dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah karyawan SPL telah sesuai dengan perhitungan jumlah karyawan yang telah
dilakukan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 yaitu 7 orang, untuk middle 2 orang, untuk shift 2 yaitu 8 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang
sehingga SPL yang dibutuhkan pada hari biasa adalah 16 SPP. hal ini dapat disimpulkan bahwa Carpark Manager dan PPP telah benar dan tepat dalam
melakukan penjadwalan dan penempatan karyawan yang masuk pada hari kerja biasa shift 1.
Tabel 28. Perbandingan jumlah karyawan SPL akhir pekan
Areal Tugas
Jumlah karyawan aktual akhir pekan orang
Jumlah karyawan menurut perhitungan pada akhir pekan
orang I
II III
I II
III Utara
2 2
1 3
3 1
Selatan 2
2 1
2 3
1 Lobi
2 2
1 1
1 1
Zona1 1
1 -
1 1
- Zona 2
1 1
- 1
1 -
Zona 3 1
1 -
1 1
- Motor
2 2
2 1
2 1
Total 11
11 5
10 12
4 Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan pada
jabatan SPP pada akhir pekan dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah karyawan SPL meiliki kelebihan karyawan yaitu pada plot lobi dan motor yang
seharusnya hanya memerlukan 1 SPL pada shift 1 dan pada kondisi aktual jumlah karyawan pada plot utara kekurangan 1 SPL yang seharusnya 3 SPL,
untuk shift 2 kondisi aktual jumlah karyawan memiliki kelebihan pada plot lobi yang seharusnya hanya 1 SPL dan memiliki kekurangan jumlah karyawan pada
plot utara dan selatan yang seharunya 3 SPL, sedangkan untuk shift 3 terjadi kelebihan jumlah karyawan aktual pada plot motor yang pada keadaan actual
terdapat 2 orang untuk plot tersebut namun sebenarnya hanya dibutuhkan 1 orang saja untuk plot motor. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1
yaitu 10orang, untuk shift 2 yaitu 12 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang sehingga SPL yang dibutuhkan pada hari biasa adalah 16 SPP.
Tabel 29. Jumlah karyawan shift Middle 12.00-20.00 setelah perhitungan
karyawan Hari Kerja biasa orang
Akhir Pekan orang Karyawan
Middle aktual 4 orang
6 orang Karyawan
Middle setelah pengamatan
4 orang 45 orang
Untuk karyawan yang masuk shift middle tidak dilakukan perhitungan dikarenakan banyaknya karyawan yang masuk kerja shift middle itu untuk
menggantikan sementara. Setelah dilakukan pengamatan dibutuhkan 4 orang karyawan middle pada hari biasa dan akhir pekan. Namun dengan teknis bahwa
pada hari Sabtu plot kerja zona 1, zona 2 dan zona 3 bergantian beristirahat karena tidak adanya pengganti oleh karyawan middle untuk plot kerja tersebut
dikarenakan plot kerja tersebut berdekatan sehingga para karyawan pada plot kerja tersebut saling menggantikan ketika istirahat.
Tabel 30. Perbandingan jumlah karyawan PPP
Karyawan Hari Kerja biasa orang
Akhir Pekan orang I
II III
I II
III PPPP aktual
2 2
- 2
2 1
PPP menurut perhitungan
2 2
1 2
2 1
Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan PPP dapat dilihat bahwa sebenarnya menurut perhitungan dibutuhkan 1 PPP pada shift 3 hari kerja biasa
namun menurut Carpark Manager hal ini tidak dapat dilakukan karena menurutnya beban kerja yang ada pada Shift 3 hari biasa tidaklah berat sehingga
hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan oleh PPP dilakukan oleh SPL yang bekerja pada shift 3 pada hari kerja biasa. Setelah dilakukan
perhitungan, perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah karyawan setelah perhitungan yaitu:
Tabel 31. Perbandingan jumlah karyawan
Karyawan Jumlah karyawan aktual
orang Jumlah karyawan setelah
perhitungan orang PPP
5 5
SPL 34
31 SPP
18 17
Total 57
53 Data tersebut diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan dan saran dari
PPP dan Carpark Manager. Saran dari PPP dan Carpark Managerdiperlukan karena mereka sangat berpengalaman dalam mengatur jadwal hari kerja dan hari
libur. Berdasarkan saran tersebut, untuk SPL memiliki jadwal libur kerja fleksibel antara senin hingga jumat dan 1 orang pada hari sabtu dikarenakan dibutuhkannya
banyak SPL pada akhir pekan dan untuk SPP memiliki jadwal libur fleksibel antara hari senin hingga jumat untuk 3 orang dan pada hari sabtu untuk 1 orang.
Gambar 11. Perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah yang dibutuhkan
5 10
15
20 25
30 35
40
PPP SPL
SPP
Ju m
lah K
ar yawan
or an
g
Jabatan
Perbandingan Jumlah Karyawan
Aktual
Sesuai Perhitungan
4.9. Implikasi Manajerial