Nomor: KEP75M.PAN72004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai
Negeri Sipil. Menghitung waktu kerja efektif yang tersedia bagi pegawai selama satu tahun.
1. Perhitungannya menurut Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara: Hari kerja efektif = X1- X2 + X3 + X4 + X5
Keterangan : X1 = Jumlah hari menurut kalender X2 = Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun
X3 = Jumlah hari libur dalam 1 tahun X4 = Jumlah cuti dalam 1 tahun
X5 = lain-lain sakit, izin, dll Waktu efektif = 80 x jam kerja hari
Waktu produktif dalam setahun = Hari efektif x waktu efektif 2. Mengolah data dan menghitung beban kerja pegawai
3. Menghitung jumlah pegawai yang efektif dan efisien Kebutuhan pegawai =
Beban kerja dalam setahun Waktu produktif dalam setahun
2.6. PT. Securindo Packatama Indonesia
PT. Securindo Packatama Indonesia adalah pemegang lisensi dari dari perusahaan pengelolaan parkir terbesar di dunia yaitu Secure Parking. Di
Indonesia, PT. Securindo Packatama Indonesia telah melayani negeri ini sejak tahun 1992 dan telah memiliki lokasi parkir dalam operasional sebanyak 400
lokasi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Batam, Pekanbaru,
Palembang, Manado dan Jambi dengan total pengelolaan lebih dari 800.000
petak parkir dan didukung oleh lebih dari 12.000 putra putri Indonesia terpilih terlatih.
Salah satu kunci sukses PT. Securindo Packatama Indonesia hari ini adalah bahwa PT. Securindo Packatama Indonesia menggabungkan teknologi-teknologi
terbaru terhadap semua aspek manajemen perparkiran.PT. Securindo Packatama Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan pengelola jasa perparkiran yang
meraih sertifikat ISO 9001:2000 Systems and Services Certification untuk Carpark Management Systems.
PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di Asia
melalui sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi. Sedangkan misinya
yaitu menjalankan
bisnis parkir
berdasarkan inovasi
dan menyelenggarakan prinsip-prinsip operasional yang terbaik, sumberdaya manusia
yang kompeten, memiliki hubungan keluar yang baik dengan semua pihak yang terkaitdan Konsep-konsep manajemen yang sesuai dengan acuan internasional.
Serta memiliki kebijakan mutu yaitu bertekad untuk tetap menjadi perusahaan
yang terkemuka dibidang jasa perparkiran yang senantiasa mengedepankan kualitas dan nilai pelayanan melalui kejujuran, sikap proaktif, keramahan dan
pengembangan diri serta terus menerus mengupayakan tindakan perbaikan di segala bidang.
2.7. Penelitian Terdahulu
Sufiati 2007 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pengukuran Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara
VIII Gunung Mas, Bogor menyatakan bahwa PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas SDM yang
dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut,
Perusahaan perlu menghitung tingkat beban kerja dengan kesesuaian jumlah karyawan yang dimiliki, sehingga ada keseimbangan antara beban kerja dengan
jumlah karyawan yang efektif dan efisien. Berdasarkan penelitian tersebut, permasalahan yang terjadi pada unit meber
yaitu pembagian tugas yang belum jelas untuk masing-masing karyawan dan belum adanya pelatihan mengenai pemeberan pucuk daun teh sedangkan
permasalahan pada unit pelayuan yaitu kurangnya perhatian dari atasan dan insentif lembur yang kecil.Begitu pula permasalahan pada unit penggilingan dan
oksidasi enzymatis yaitu kurangnya pelatihan untuk pemeliharaan mesin dan kondisi kerja yang bising.Permasalahan unit pengeringan yaitu kondisi kerja
yang panas dan bising. Adapun permasalahan unit sortasi yaitu kurangnya pelatihan dan insentif yang kecil sedangkan permasalahan pada unit pengepakan
yaitu kurangnya perhatian dari atasan, kurangnya pelatihan mengenai proses pengepakan dan penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
dan keahlian. Berdasarkan hasil perhitungan PBK III, jumlah karyawan yang efisien unit
meber yaitu sebanyak lima orang, unit pelayuan sebanyak empat orang, unit penggilingan sebanyak dua orang, unit pengeringan sebanyak empat orang, unit
sortasi sebanyak lima orang dan unit pengepakan sebanyak tujuh orang karyawan.
Karliati 2007 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perencanaan Jumlah Pegawai Tata Usaha Fakultas Dekanat dan Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor menjelaskan bahwa di era persaingan yang semakin ketat, dibutuhkan keunggulan kompetitif dari
organisasi. Institut Pertanian Bogor sebagai sebuah organisasi perlu melakukan perencanaan sumberdaya manusia terutama sejak IPB mencanangkan program
IPB sebagai Research Based University yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas output. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan
sumberdaya manusia di setiap fakultas yang ada di IPB, diantaranya adalah Fakultas Ekonomi dan Manajemen..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi pada pegawai TU Fakultas Dekanat dan TU Departemen Manajemen antara lain
jumlah pegawai yang masih belum cukup untuk menangani pekerjaan yang ada, gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja, serta beban kerja
pegawai yang masih belum sesuai. Berdasarkan hasil penghitungan jumlah total pegawai yang efisien di TU Fakultas Dekanat adalah 14 orang, dan di TU
Departemen Manajemen adalah delapan orang meliputi Kepala Tata Usaha, Bagian Keuangan, Bagian Administrasi, Bagian Penanggung Jawab untuk TU
Fakultas dan Bagian Urusan Rumah Tangga. Setyawan 2008 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan
Kebutuhan Sumberdaya Manusia Studi Kasus Seksi Main Distribution Frame Bogor Centrum mengemukakan bahwa persepsi karyawan tentang analisis
pekerjaan dan kondisi pekerjaan yang sudah baik. Permasalahan yang terjadi di Seksi Main Distribution Frame MDF adalah waktu penyelesaian pekerjaan
yang terkadang melebihi jam kerja, peralatan yang sering dipinjam oleh unit lain, tugas dari manajemen yang datang bersamaan dengan target kerja yang tinggi
dan beberapa permasalahan teknis.Beban kerja di Seksi MDF dinilai terlalu besar sehingga terjadi over capacity.Hal ini sejalan dengan hasil perhitungan jumlah
karyawan yang efektif untuk bekerja di Seksi MDF, dimana perlu adanya penambahan jumlah karyawan. Dalam penelitian ini disebutkan pula adanya
peningkatan target perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut perlu dilakukan penambahan jumlah karyawan lebih banyak dibandingkan dengan tidak ada
penambahan target untuk menyeimbangkan beban kerja. Hartono 2008 dalam jurnalnya yang berjudul Perencanaan Kebutuhan
Tenaga Kerja Pada Perusahaan Jasa Penyebrangan Ujung-Kamal mengemukakan bahwa jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan melebihi beban kerja
yang seharusnya, dan dalam jurnal tersebut juga dikemukakan dengan danya
perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat memberikan manfaat yaitu anggaran gaji karyawan yang lebih efisien.
Suharyono dan Adisasmito 2006 dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Pekarya Dengan Work Sampling di Unit
Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan mengemukakan bahwa penelitian tersebut untuk mengkaji jumlah optimal kebutuhan tenaga pekarya khususnya di unit
layanan gizi. Di samping itu, manajemen PKSC belum pernah melaksanakan kajian kebutuhan jumlah tenaga khususnya tenaga penunjang umum berdasarkan
beban kerja nyata.Kegiatan langsung tenaga pekarya di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Saint Carolus.
Produktivitas atau penggunaan waktu produktif terhadap waktu kerja dalam satu shift kerja adalah 43,57 dan penggunaan waktu produktif terhadap total
waktu kegiatan dalam satu hari kerja 53,36. Jumlah optimal kebutuhan tenaga pekarya berdasarkan pendekatan perhitungan penggunaan waktu kerja produktif
dan berdasarkan perhitungan rumus WISN adalah sebanyak tujuh orang tenaga pekarya.
III. METODE PENELITIAN
3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1Kerangka Pemikiran Konseptual
Seiring dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di Asia melalui
sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi, sumberdaya manusia menjadi sorotan utama dalam visi perusahaan dan perencanaan
sumberdaya manusia dibutuhkan untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas.Visi, misi dan tujuan PT. Securindo Packatama Indonesia
tersebut dijabarkan melalui strategi bisnisnya. Strategi bisnis yang dijalankan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia dalam hal ini sangat
dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan yang memakai jasanya, dalam penelitian ini yang menjadi memakai jasa PT. Securindo Packatama
Indonesia adalah Pusat Perbelanjaan Margo City Depok, untuk itu dibutuhkan strategi sumberdaya manusia untuk memenuhi permintaan atau
kebijakan perusahaan dan dalam penelitian ini, kebijakan yang dikeluarkan oleh Margo City adalah memperluas lahan parkir untuk kendaraan dan
lahan untuk taman sehingga dibutuhkan perencanaan sumberdaya manusia untuk memenuhi kebijakan tersebut.
Perencanaan SDM dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan analisis pekerjaan melalui penjabaran deskripsi pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan. Analisis pekerjaan ini digunakan sebagai basis perhitungan analisis beban kerja yang selanjutnya digunakan untuk menghitung
kebutuhan tenaga kerja.Adanya kesesuaian antara deskripsi pekerjaan dan analisis beban kerja dapat menghasilkan pelaksanaan pekerjaan secara
efektif dan efisien serta tercapainya kinerja karyawan dan perusahaan yang