RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 IV - 37
tahunnya sesuai yang di rencanakan dalam RTRW Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup
adalah meningkatkan
kualitas lingkungan
dengan meningkatakan
pengelolaan air
limbah, cakupan
layanan persampahan, meminimalkan alih fungsi lahan dan penanganan
kawasan kumuh dan lahan kritis.
7. Ketentraman dan ketertiban umum
Kondisi Kabupaten Sleman yang heterogen dengan banyaknya warga pendatang, menimbulkan kerentanan di bidang ketentraman dan
ketertiban umum. Selain bidang ketentraman dan ketertiban umum, di bidang pemerintahan umum juga masih terdapat konflik sosial dan
konflik SARA di masyarakat. Belum optimalnya penegakan perda juga menjadi salah satu permasalahan di bidang ketentraman dan
ketertiban.Selain itu, angka kriminalitas di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 masih mencapai 15,81.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan sinergitas antar pemuka kelompok yang ada di masyarakat dengan bekerja sama dengan
pemerintah, misalnya FKUB, memberdayakan kelompok keamanan swadaya masyarakat, dan optimalisasi penegakkan perda dengan
meningkatkan respon terhadap pengaduan pelanggaran perda.
8. Tata Kelola Pemerintahan
Hasil penilaian oleh Kementerian PAN dan RB terhadap Indeks Reformasi Birokrasi di Kabupaten Sleman Tahun 2015 masih di angka
61,40, sedangkan angka penilaian mandiri reformasi birokrasi di Kabupaten Sleman masih disekitar angka 60. Angka itu masih terus
ditingkatkan seiring
dengan pemenuhan
indikator-indikator penunjangnya. Indeks kepuasan masyarakat di Kabupaten Sleman
tahun 2015 mencapai 78,54 dan belum mencapai target yang diinginkan sebesar 79. Beberapa hal yang menjadi penyebab adalah
keterbatasan jumlah sumberdaya aparatur di lingkungan Pemerintah Daerah, yaitu jumlahnya yang berkurang karena usia pensiun yang
tidak diimbangi pengadaan karena adanya kebijakan moratorium PNS dari Pemerintah Pusat, belum optimalnyapelaksanaan SOP yang telah
RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 IV - 38
disusun oleh SKPD serta belum semua SKPD mempunyai SP. Disisi lain pelayanan masyarakat terus dituntut untuk semakin cepat, transparan
dan efisien. Adanya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dapat
memangkas birokrasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih cepat, akan tetapi disisi lain penyelenggaraan dan
pengelolaan pemerintah desa perlu dioptimalkan disesuaikan dengan perencanaan kabupaten agar proses pembangunan dapat lebih optimal
dan akurat. Pelaksanaan tata kelola pemerintahan dapat ditingkatkan lebih
meningkatkan kinerja di bidang penyelenggaraan pemerintahan secara umum, baik di bidang pengelolaan SDM, keuangan, maupun pelayanan
publik.Selain itu penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat dapat
menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan keterbatasan sumberdaya aparatur dan tuntutan masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan yang cepat, akurat dan efisien. Demikian
pula, yang
tidak boleh
dikesampingkan adalah
pendampingan terhadap pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan desa. Bagaimanapun juga kinerja pemerintah Kabupaten Sleman dapat
berjalan lebih baik jika didukung oleh pelaksanaan pemerintahan di tingkat desa.
9. Investasi dan Daya Saing Potensi Ekonomi Lokal