Fungsi Coping

2. Fungsi Coping

Individu memiliki sejumlah cara dalam coping terhadap stres. Menurut Lazarus (dalam Sarafino, 2006) coping memiliki 2 fungsi utama, yaitu mengubah

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

masalah sebagai penyebab stres atau mengatur respon emosi terhadap masalah tersebut.

a. problem focus coping digunakan dengan mengurangi tuntutan dari situasi atau menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghadapinya. Contoh :

a) Membuat individu yang bersangkutan menerima tanggungjawab untuk menyelesaikan atau mengontrol masalah yang menimbulkan stres. Dengan merubah situasi dari masalah yang bersangkutan, diharapkan efek stresnya juga akan menghilang.

b) Menyiapkan semacam rencana untuk menyelesaikan masalah penyebab stres, dan mengambil tindakan untuk melaksanakan rencana tersebut

b. emotion-focused coping digunakan untuk mengontrol situasi yang dinilai sebagai stres. Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif. Dalam emotion focus coping ini individu menghadapi stres dengan fokus kepada bagaimana menata dirinya secara emosional sehingga siap menghadapi stres itu sendiri. Beberapa contoh penerapan teknik emotion-focused coping antara lain :

a) Menerima simpati dan pengertian dari individu (teman, saudara atau support group lainnya)

b) Mencoba untuk melihat sesuatu dari sisi lain (yang lebih positif)

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

Individu dapat mengatur respon emosinya melalui pendekatan kognitif dan pendekatan perilaku. Pendekatan kognitif meliputi bagaimana cara individu berfikir mengenai situasi yang dinilai sebagai stres. Dalam pendekatan kognitif, individu mendefinisikan kembali situasinya dan melihatnya dengan sudut pandang yang positif. Pendekatan perilaku meliputi penggunaan alkohol dan obat-obatan, mencari dukungan sosial dan melakukan aktivitas yang dapat mengganggun ingatan individu padamasalah. Individu cenderung menggunakan emotion-focus coping ketika individu yakin akan dapat melakukan sesuatu hal untuk merubah kondisi yang dinilai sebagai stres.

Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006)) menyatakan bahwa individu cenderung untuk menggunakan problem-focused coping dalam menghadapi masalah-masalah yang menurut individu tersebut dapat dikontrolnya. Sebaliknya, individu cenderung menggunakan emotion focused coping dalam menghadapi masalah-masalah yang menurutnya sulit untuk dikontrol. Taylor (dalam Wangsadjaja) menyatakan bahwa terkadang individu dapat menggunakan kedua strategi tersebut secara bersamaan, namun tidak semua strategi coping pasti digunakan oleh individu.

Suatu studi dilakukan oleh Folkman et al. (dalam Wangsadjaya) mengenai kemungkinan variasi dari problem-focused coping dan emotion focused coping. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya delapan strategi coping yang muncul, yaitu :

1. problem-focused coping

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

a. confrontative coping; usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara yang agresif, tingkat kemarahan yang cukup tinggi, dan pengambilan resiko.

b. seeking social support; yaitu usaha untuk mendapatkan kenyamanan emosional dan bantuan informasi dari orang lain.

c. planful problem solving; usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara yang hati-hati, bertahap, dan analitis.

2. Emotion focused coping

a. Self-control; usaha untuk mengatur perasaan ketika menghadapi situasi yang menekan.

b. Distancing; usaha untuk tidak terlibat dalam permasalahan, seperti menghindar dari permasalahan seakan tidak terjadi apa-apa atau menciptakan pandangan-pandangan yang positif, seperti menganggap masalah sebagai lelucon.

c. Positive reappraisal; usaha mencari makna positif dari permasalahan dengan terfokus pada pengembangan diri, biasanya juga melibatkan hal- hal yang bersifat religius.

d. Accepting responsibility; usaha untuk menyadari tanggung jawab diri sendiri dalam permasalahan yang dihadapinya, dan mencoba menerimanya untuk membuat semuanya menjadi lebih baik. Strategi ini baik, terlebih bila masalah terjadi karena pikiran dan tindakannya sendiri. Namun strategi ini menjadi tidak baik bila individu tidak seharusnya bertanggung jawab atas masalah tersebut.

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

e. Escape/avoidance; usaha untuk mengatasi situasi menekan dengan lari dari situasi tersebut atau menghindarinya dengan beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok, atau menggunakan obat-obatan.

Sarafino (2006) menyatakan bahwa penelitian menemukan bahwa individu menggunakan metode coping dalam 4 cara yang berbeda, yaitu:

1. individu cenderung konsisten dalam menghadapi tipe stresor, dimana jika

mengalami kondisi stres yang sama, individu cenderung menggunakan strategi coping yang sama.

2. individu biasanya menggunakan kombinasi dari problem dan emotion coping

strategy,

3. metode coping yang digunakan individu berbeda antara kondisi stres yang

berlangsung singkat dengan kondisi stres yang berlangsung dalam waktu yang lama.

4. walaupun metode yang digunakan individu berkembang dari transaksi selama

kehidupannya, individu yang kembar cenderung menggunakan metode coping yang sama.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124