Hasil observasi

a. Hasil observasi

1). Wawancara I Wawancara I dilakukan di sebuah tempat kursus komputer yang berada di pusat Kota Takengon. Tempat kursus ini berupa ruangan lepas dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar sekitar 4 meter. Sumber cahaya yang hanya berasal dari depan ruangan membuat ruangan menjadi gelap dan sedikit pengap. Suara deru kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan raya menjadikan suasana terasa bising.

Di depan lokasi kursus, terdapat tempat parkir kendaraan dengan lebar ±3 meter sebelum jalan raya. Di sisi kanan bagian depan ruangan, terdapat sebuah meja operator dengan 1 unit komputer di atasnya. Di sisi kiri bagian depan ruangan terdapat sebuah etalase berukuran 2x0,5 meter yang digunakan sebagai tempat meletakkan berbagai alat tulis. Tidak jauh dari samping etalase tersebut,

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

terdapat sebuah mesin fotokopi. Di sepanjang dinding ruangan terletak beberapa unit komputer. Di ujung ruangan terdapat sebuah cermin berukuran 2x1 meter yang tergantung di dinding. Di bawah cermin tersebut terdapat sebuah meja kayu dengan kursi di sisi kiri dan kanannya. Di samping cermin, terdapat sebuah pintu yang menjadi penghubung ruangan kursus dengan ruangan belakang.

Saat peneliti masuk ke dalam ruangan, responden sedang membaca sebuah buku sambil duduk menghadap komputer. Responden adalah seorang wanita paruh baya dengan tinggi sekitar 155 cm dan berat sekitar 60 kg. Responden memiliki bentuk wajah oval dan berkulit sawo matang. Responden menggunakan gamis coklat muda dan jilbab krem yang dimasukkan ke dalam jaket yang dikenakan di luarnya. Peneliti kemudian menyapa dan menyalami responden. Setelah berbasa-basi sebentar, responden mengajak peneliti ke arah belakang ruangan untuk melakukan wawancara.

Wawancara dilakukan di meja kayu yang terdapat di bawah cermin. Sebelum melakukan wawancara, responden mengatur posisi kursi sehingga responden dan peneliti duduk berhadapan. Responden duduk menghadap ke cermin sedangkan peneliti duduk membelakangi cermin.

Selama proses wawancara, responden duduk menyandar ke sisi belakang kursi dan menyilangkan kaki kanan ke kaki kirinya. Sesekali sambil menjawab pertanyaan, responden mencondongkan tubuhnya ke depan sambil memberi penekanan pada beberapa kata yang diucapkannya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dijawab oleh responden dengan lancar dan sesekali disertai dengan gerakan tangan saat ia berbicara.

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

Tidak ada hal khusus yang menghambat jalannya wawancara. Namun, suara orang-orang yang berada di ruangan dan deru kendaraan di jalan raya membuat peneliti sedikit kesulitan untuk mendengarkan dengan jelas apa yang disampaikan responden. Agar peneliti dapat mendengar dengan jelas apa yang disampaikan responden, peneliti harus sedikit mencondongkan tubuh ke arah responden.

2). Wawancara II Wawancara II dilakukan di teras rumah tetangga responden yang berada tidak jauh dari rumah responden. Teras rumah tetangga responden ini berukuran ± 4x1,5 meter. Di teras tersebut terdapat sebuah kursi kayu sepanjang 2 meter yang disandarkan ke dinding rumah. Antara teras dan jalan di depannya terdapat sebuah pagar tembok setinggi ±0,75 meter.

Pada pertemuan ini, responden menggunakan rok dan jilbab biru tua dengan baju biru bercorak bunga-bunga merah muda. Responden duduk di pagar tembok di samping kanan penelit dengan menghadap ke rumah. Responden dan peneliti mengatur posisi tubuh sehingga responden dan peneliti dapat saling berhadapan.

Selama wawancara, agar tidak terlalu lelah karena posisi duduk yang kaku, sesekali responden memutar tubuhnya ke depan, kemudian memutarnya kembali ke arah peneliti. Responden terkadang juga melihat ke arah kendaraan dan penduduk yang lewat di jalan di depan rumah sambil memandangi peneliti dan responden yang sedang melakukan wawancara. Seperti wawancara sebelumnya,

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dijawab responden dengan lancar dan sesekali disertai dengan gerakan tangan saat ia berbicara.

Tidak ada hal khusu yang menghambat jalannya wawancara, namun wawancara sempat terhenti ketika suami responden mendatangai responden untuk saling menukar sandal yang mereka gunakan. Setelah itu wawancara dapat dilanjutkan kembali.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124