BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
a. Aspek Geografi Secara geografis Kota Payakumbuh terletak pada posisi 100º 35 - 100º 42 BT dan
0º 10 – 0º 17 LS. dan 100°- 35 sampai dengan 100°- 48 BT.
Letak Kota Payakumbuh ini berbatasan dengan daerah administrasi pemerintahan lain yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota
Luas wilayah kota Payakumbuh adalah 80,43 km
2
yang setara dengan 1.19 dari luas propinsi Sumatera Barat dan berbatasan langsung dengan lima kecamatan di
Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008, Kota Payakumbuh dimekarkan
dari 3 kecamatan menjadi 5 kecamatan, dimana pada tanggal 23 Desember 2008 peresmian Kecamatan Payakumbuh Selatan dan pada tanggal 24 Desember 2008 peresmian
Kecamatan Lamposi Tigo Nagori. Pembagian wilayah administratif seperti terdapat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administratif Kota Payakumbuh
No Kecamatan
Ibukota Kecamatan Luas Km2
1 Payakumbuh Barat
Tanjung Pauh 19,08
2 Payakumbuh Utara
Simpang Parit 22,33
3 Payakumbuh Timur
Balai Batimah 14,53
4 Payakumbuh Selatan
Sawah Padang 14,67
5 Lamposi Tigo Nagari
Koto Panjang 9,82
T o t a l 80,43
Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2013 Keadaan topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara dataran dan berbukit dengan
ketinggian 514 meter diatas permukaan laut. Secara topografis wilayah Kota Payakumbuh dapat dikelompokkan atas enam kelas kemiringan lahan yaitu datar, agak landai, landai,
agak curam, curam dan sangat curam. Secara umum Kota Payakumbuh berdasarkan kondisi topografinya datar dengan tingkat kemiringan 0
– 2 seluas 6.601,7 hektar atau 82 dari luas wilayah. Untuk lebih jelasnya tingkat kemiringan lahan Kota Payakumbuh dapat
dilihat pada Tabel 2.2 :
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 II - 2
Tabel 2.2. Tingkat Kemiringan Lahan Kota Payakumbuh.
No. Kemiringan Lahan
Tingkat Kemiringan Luas Ha
1. Datar
0 - 2 6.601,70
2. Agak Landai
2 – 8
304,00 3.
Landai 8 - 15
588,80 4.
Agak Curam 15 - 30
112,60 5.
Curam 30 - 45
298,40 6.
Sangat Curam 45 - 60
137,50 JUMLAH
8.043,00 Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030
Suhu udara rata-rata 26° Celsius dengan kelembaban udara berkisar antara 45 sampai dengan 50.Curah hujan di Kota Payakumbuh tergolong sedang yaitu rata-rata
2.210 mm dengan jumlah hari hujan 156 hari setahun. Musim hujan pada umumnya terjadi pada bulan Oktober-April dan musin kemarau pada bulan Mei sampai September.
Bila dilihat dari segi penggunaan lahan, 34,45 lahan di Kota Payakumbuh merupakan tanah sawah yaitu 2.771 hektar, 198 hektar kolam dan sisanya 5.074 hektar
berupa tanah kering. Sebagian tanah kering dimanfaatkan untuk bangunan sebesar 2.863 hektar, sisanya digunakan untuk kebun, hutan rakyat, ditanami pohon, padang rumput dan
lainnya sebesar 2.211 hektar. Berdasarkan penggunaan lahan tersebut, tanah untuk bangunan dan sekitarnya merupakan areal terluas yaitu 35,60 . Jumlah ini telah melebihi
areal tanah untuk sawah yang tercatat hanya 34,45 .
Kota Payakumbuh terletak pada jalur transportasi yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan wilayah Sumatera Bagian Tengah. Posisi Kota Payakumbuh ini
sangat strategis karena berada pada titik penghubung Kota Padang dan Kota Bukittinggi sebagai pusat pertumbuhan wilayah dengan Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau.
Dalam hal ini Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang untuk keluar masuk ke Provinsi Riau khususnya untuk menuju Kota Pekanbaru dan Batam yang berkembang pesat dalam
sektor perdagangan. Kota Payakumbuh, dengan jarak 124 km dari Kota Padang juga sangat strategis untuk dikembangkan bila dikaitkan dengan jalur transportasi dan perdagangan
Sumbar-Riau yang diperkirakan akan meningkat lebih pesat lagi pada masa mendatang.
Kota Payakumbuh dilalui oleh tiga buah sungai yang tergolong besar yaitu Batang Agam, Batang Sinamar dan Batang Lampasi. Batang Agam melewati Kota Payakumbuh di
bagian tengah dan melalui 4 kecamatan yang ada. Batang Lampasi mempunyai anak sungai yaitu Batang Simantung dan Batang Pulau yang melewati Kecamatan Payakumbuh Utara.
Batang Agam dan Batang Lampasi, akhirnya bermuara ke Batang Sinamar. Disamping itu juga terdapat sungai kecil dengan kisaran lebar 5 - 6 meter yaitu Batang Pulau, Sungai
Talang, Batang Sikandi dan Sungai Bai.
b. Aspek Demografi
1 Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan
per waktu unit untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Nilai pertumbuhan penduduk yang dilakukan
adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran natalitas, kematian
mortalitas dan perpindahan penduduk migrasi. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu
migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk imigrasi, dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar emigrasi. Penduduk merupakan aset
jika pertambahannya akan meningkatkan daya saing atau nilai tambah, sebaliknya merupakan beban jika kehadirannya mengurangi daya saing.
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 II - 3
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar dan
padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan
laju pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa.
Kota Payakumbuh juga mengalami laju pertumbuhan yang cukup signifikan pada Tahun 2010 yaitu sebesar 10,26 berdasarkan hasil susenas Tahun 2010. Dengan jumlah
penduduk sebesar 117.000 jiwa. Hal ini bisa dijelaskan karena beberapa hal terjadinya migrasi yang cukup besar ke Kota Payakumbuh dan atau memang terjadi under estimate
pada periode sebelumnya. Pada Tahun 2011 sendiri pertumbuhan penduduk secara aritmatik tercatat sebesar 1,85 . Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan penduduk Sumatera Barat yang secara rata-rata tercatat sebesar 1,28 . Jika pertumbuhan dilihat dari sensus penduduk, maka pertumbuhan penduduk 2009-2010
tercatat 1,79. Angka tersebut lebih tinggi dari pada pertumbuhan penduduk Sumatera Barat pada periode yang sama pada kisaran 1,14 . Tahun 2013 penduduk Kota Payakumbuh
berjumlah 124.694 jiwa yang terdiri dari 61.886 jiwa penduduk laki-laki dan 62.828 jiwa penduduk perempuan dengan sex ratio 98. Dibanding tahun 2012, terjadi pertumbuhan rata-
rata penduduk sebanyak 1,83 .Peningkatan penduduk yang tinggi ini akan mengakibatkan permasalahan jika tidak dikendalikan
Komposisi penduduk Kota Payakumbuh menurut jenis kelamin dan komposisi penduduk Kota Payakumbuh menurut kecamatan menunjukkan bahwa jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009 s.d. 2013
Kota Payakumbuh Tahun
Jumlah Penduduk Jiwa Pertumbuhan
rata-rata Laki-laki
Perempuan Total
2009 52.906
54.005 106.911
0,87 2010
58.333 59.543
117.876 10,26
2011 59.493
60.558 120.051
1,84 2012
60.650 61.800
122.450 1,99
2013 61.866
62.828 124.694
1,83 Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2013
data sementara
Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan
Tahun 2013 Kota Payakumbuh
No Kecamatan
Penduduk Laki-Laki
Perempuan Lk + Pr
Sex Ratio
1 Payakumbuh Barat
24.247 24.689
48.936 98
2 Payakumbuh Utara
15.155 15.223
30.378 99
3 Payakumbuh Timur
12.924 13.190
26.114 98
4 Payakumbuh Selatan
4.955 5.065
10.020 98
5 Lamposi Tigo Nagari
4.585 4.661
9.246 98
Kota Payakumbuh 61866
62.828 124.694
98
data sementara
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 II - 4
Kemudian dari komposisi penduduk Kota Payakumbuh berdasarkan kelompok umur menunjukkan proporsi yang baik dimana penduduk dengan usia produktif 15-64 tahun jauh
lebih besar bila dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif 15 tahun dan 64 tahun . Persentase penduduk berdasarkan kelompok usia produktif dan tidak produktif tertera
pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Tahun 2009 s.d. 2013 Kota Payakumbuh
No Usia
tahun Jiwa
2009 2010
2011 2012
2013 2009
2010 2011
2012 2013
1 15
32.052 36.793
37.474 37.906
37.318 30,24 31,21 31,21 30,95 29,93 2
15- 64 68.875
74.344 75.714
77.859 80.524 64.98 63,07 63,06
63,6 64,58
3 64
5.067 6.739
6.863 6.685
6.852 4.78
5,72 5,71
5,45 5,58
J u m l a h 104.969
106.911 120.051 122.450 124.694 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2013 data sementara
Berdasarkan data Tabel 2.5 terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Payakumbuh pada Tahun 2013 pada usia 15 tahun adalah 29,93 ; jumlah usia produktif 15-64 tahun
adalah 64, 58 ; dan jumlah penduduk usia tidak produktif 64 adalah 5,58 .Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Payakumbuh berada pada struktur umur transisi.
Penduduk muda berusia 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang
menanggungnya. Sementara itu penduduk berusia 65 tahun keatas juga dianggap tidak produktif lagi karena sudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-65 tahun adalah
penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif, hal ini dapat diartikan bahwa tingkat produktifitas penduduk tinggi.
Pertambahan penduduk adalah angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk per tahun. Angka ini dinyatakan dalam persentase seperti Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Jumlah dan Pertambahan Penduduk Tahun 2009 s.d. 2013 Kota Payakumbuh
Tahun Jumlah penduduk jiwa
Pertambahan Penduduk per Tahun
2009 106.911
0,87 2010
117.876 10,26
2011 120.051
1,85 2012
122.450 1,99
2013 124.694
1,83 Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2013
data sementara Hasil pencacahan yang dilakukan oleh BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Kota Payakumbuh dalam lima tahun terus meningkat yaitu dari 106.911 jiwa pada tahun 2009 menjadi 124.694 jiwa pada tahun 2013. Berarti terjadi penambahan jumlah penduduk
17.783 jiwa selama lima tahun terakhir di Kota Payakumbuh. Laju pertumbuhan ini ditentukan oleh faktor demografi yang meliputi tingkat kelahiran, kematian, perpindahan
penduduk di kota Payakumbuh. Laju pertumbuhan penduduk Kota Payakumbuh pertahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 1,79, sedangkkan
pertambahan penduduk Kota Payakumbuh pada tahun 2013 diperkirakan turun 0,16 dimana pada Tahun 2012 sebesar 1,99 menjadi 1,83 pada Tahun 2013.
2 Tingkat KelahiranFertilitas Fertilitas sebagai bagian yang turut mempengaruhi pertumbuhan penduduk telah
diupayakan oleh pemerintah untuk dikendalikan agar pertumbuhan penduduk dapat menurun. Hal ini dicerminkan oleh salah satu program pemerintah untuk menciptakan
keluarga berkualitas dengan 2 orang anak lebih baik. Jumlah anak yang banyak akan
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 II - 5
berpengaruh pada resiko kesehatan ibu dan anaknya, serta beban ekonomi yang harus ditanggung oleh keluarga tersebut. Rata-rata anak yang dilahirkan hidup perwanita usia 15-
49 tahun Kota Payakumbuh pada tahun 2010-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.7
Tabel 2.7 Rata-rata Anak Yang Dilahirkan hidup per wanita 15-49 Tahun 2010 s.d. 2012
Kota Payakumbuh
No Tahun
Rata-rata Anak Lahir Hidup 1.
2010 1,75
2. 2011
1,77 3.
2012 1,73
Sumber Data : Susenas 2010-2012 3 Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan yang ideal disuatu daerah tidak dapat ditentukan dengan pasti, karena tergantung dari potensi yang dimiliki dan kemampuan penduduk di daerah tersebut
untuk memanfaatkan potensi yang ada. Tingkat kepadatan yang tinggi di daerah perkotaan sangat rawan terhadap terjadinya konflik sosial yang muncul dimasyarakat, seperti
banyaknya penggangguran dan munculnya lingkungan kumuh atau lingkungan yang tidak memadai. Hal ini akan menyulitkan pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas sosial
yang dibutuhkan masyarakat. Sebaliknya jika kepadatan penduduk terlalu rendah akan menyebabkan penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat relatif mahal.
Sehingga ukuran kepadatan penduduk akan lebih bermakna bila dikaitkan dengan potensi yang ada dalam suatu daerah. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk maka semakin
kompleks permasalahan sosial yang akan dihadapi oleh suatu daerah.
Peningkatan jumlah penduduk berdampak langsung kepada peningkatan kepadatan yaitu dari 1.522 jiwa perkilometer persegi pada Tahun 2012, menjadi 1.550 jiwa perkilometer
persegi pada tahun 2013. Ini artinya terjadi peningkatan perkiraan kepadatan penduduk sebanyak 28 jiwa perkilometer persegi di Kota Payakumbuh selama Tahun 2013 jika
pertambahan penduduk Kota Payakumbuh sebesar 1,83 . Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Payakumbuh barat yaitu 2,489 jiwa per kilometer per segi
dan yang paling terkecil adalah kecamatan Payakumbuh Selatan yaitu 690 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan penduduk Kota Payakumbuh mengalami peningkatan yang
cukup tinggi pada tahun 2013. Payakumbuh merupakan kota terpadat ketiga setelah Kota Padang dan Bukittinggi. Berikut jumlah dan kepadatan penduduk Kota Payakumbuh lima
tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2009 s.d. 2013 Kota Payakumbuh
Tahun Jumlah Penduduk
Luas Km.2 Kepadatan Penduduk
Jiwa Km2
2009 106.911
80,43 1.329
2010 117.876
80,43 1,465
2011 120.051
80,43 1,492
2012 122.450
80,43 1.522
2013 124.694
80,43 1.550
Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2013 data sementara
Persebaran penduduk merupakan sautu distribusi penduduk yang ada di suatu wilayah. Penyebaran penduduk penting secara umum menyangkut ketersediaan tenaga
kerja dalam memanfaatkan sumber daya alam dan juga dalam rangka optimalisasi penyediaan fasilitas sosial ekonomi. Sebaran penduduk menurut kecamatan Tahun 2012-
2013 di Kota Payakumbuh dapat dilihat pada Tabel 2.9.
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 II - 6
Tabel 2.9 Sebaran Penduduk Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan
Tahun 2012 s.d. 2013 Kota Payakumbuh No
Kecamatan Luas
Km
2
Jumlah Penduduk Jiwa
Kepadatan Penduduk
2012 2013
2013
1 Payakumbuh Barat
19,66 48.064
48.936 2.489
2 Payakumbuh Utara
22,73 29.770
30.378 1.336
3 Payakumbuh Timur
14,09 25.652
26.114 1.853
4 Payakumbuh Selatan 14,53
9.931 10.020
690 5
Lamposi Tigo Nagari 9,42
9.033 9.246
982
Kota Payakumbuh 80,43
122.450 124.694
1.550
Sumber : BPS Kota Payakumbuh data sementara
4 Pengelompokan Penduduk a Pengelompokan Penduduk Berdasar Jenis Kelamin dan Umur
Karakteristik penduduk yang paling penting dan berpengaruh terhadap tingkah laku sosial ekonomi penduduk adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga
disebut komposisi penduduk dan jenis kelamin, data 5 tahun terakhir sebagaimana tergambar pada Tabel 2.10. Sex ratio penduduk Kota Payakumbuh adalah 98 atau
setiap 100 perempuan terdapat 98 laki-laki.
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2009 s.d. 2013 Kota Payakumbuh Jumlah Penduduk
Tahun 2009
2010 2011
2012 2013
Laki-Laki 52,906
58,333 59.493
60.650 61.966
Perempuan 54,005
59,543 60.558
61.800 62.728
Jumlah 106,911
117,876 120.051
122.450 124.694
Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2013 data sementara
Dari data yang ada kemudian dapat dipersempit lagi dengan menghitung jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan berdasarkan umur,
sebagaimana terlihat dalam Tabel 2.11.
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 II - 7
Tabel 2.11 Penduduk Laki-Laki Berdasarkan Umur
Tahun 2009 s.d. 2013 Kota Payakumbuh Kelompok
Umur Tahun
2009 2010
2011 2012
2013
0-4 6,837
6,476 6,605
6,505 7.028
5-9 5,448
6,377 6,504
6,367 6.280
10-14 6,138
5,987 6,106
6,650 5.631
15-19 4,035
5,096 5,198
5,943 5.510
20-24 3,113
3,876 3,953
4,749 4.532
25-29 4,657
4,880 4,977
4,504 5.300
30-34 2,730
4,912 5,010
4,579 4.888
35-39 4,360
4,429 4,517
4,287 4.726
40-44 3,760
3,676 3,749
3,775 4.028
45-49 2,922
3,360 3,427
3,338 3.623
50-54 3,400
3,121 3,184
3,045 3.286
55-59 1,508
2,225 2,269
2,533 2.583
60-64 1,522
1,270 1,295
1,656 1.750
65+ 2,476
2,648 2,699
2,728 2.801
Jumlah 52,906
58,333 559.493
60,650 61.966
Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2013 data sementara
Tabel 2.12 Penduduk Perempuan Berdasarkan Umur
Tahun 2009 s.d. 2013 Kota Payakumbuh Kelompok
Umur Tahun
2009 2010
2011 2012
2013
0-4 5,068
6,195 6,300
6,107 6.842
5-9 4,728
5,952 6,054
6,033 5.998
10-14 5,405
5,806 5,905
6,253 5.539
15-19 4,808
5,294 5,385
5,863 5.585
20-24 3,758
4,159 4,230
4,910 4.608
25-29 5,445
4,982 5,066
4,690 5.082
30-34 3,270
4,737 4,817
4,617 4.892
35-39 4,736
4,257 4,329
4,299 4.518
40-44 3,603
3,978 4,045
3,884 4.217
45-49 3,302
3,425 3,483
3,542 3.621
50-54 2,506
3,095 3,148
3,249 3.304
55-59 1,872
2,223 2,260
2,662 2.701
60-64 1,689
1,349 1,372
1,734 1.770
65+ 3,815
4,091 4,164
2.663 4.051
Jumlah 54,005
59,543 60,558
61.800 62.728
Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2013 data sementara
Komposisi penduduk Kota Payakumbuh Tahun 2013 yang dirinci menurut kelompok umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan
terbesar berada pada usia muda 0 – 4 tahun dan 5 – 9 tahun.
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat