verba Leech, 1983:202. Hal ini merupakan kunci pokok yang digunakan untuk menentukan bentu-bentuk tindak ilokusi tersebut. Beberapa verba yang
dikelompokkan ke dalam ilokusi oleh Leech 1983:203 adalah report melapor, announce mengumumkan, predict meramalkan, admit mengakui, opine
berpendapat, ask meminta, reprimand menegur, request memohon, suggest menganjurkan,
order menyuruh,
propose mengusulkan,
express mengungkapkan, congratulate mengucapkan selamat, promise berjanji, thank
mengucapkan terima kasih, dan exhort mendesak. Searle 1979:44 membagi TT ilokusi menjadi lima bagian, yaitu
representative, directive, commissive, expressive, dan declarative. Di pihak lain Fraser 1975:112 membedakan TT ilokusi menjadi delapan bagian, yaitu act of
asserting, act of evaluating, act of reflecting speaker attitude, act of stipulating, act of requesting, act of suggesting, act of exercising authority, dan act of
commiting.
3. Tindak Perlokusi
Tindak tutur ini mempunyai pengaruh atau perlocutionary force atau efek bagi yang mendengarkan. Efek ini dapat secara sengaja atau tidak sengaja dibuat
oleh penuturnya. Tindak tutur ini dimaksudkan untuk memengaruhi lawan tuturnya sehingga sering disebut the act of affecting someone Wijana, 2011:24.
Leech 1983:203 mengemukakan beberapa formula yang mampu menjelaskan tindak perlokusi, di antaranya bring h to learn that membuat lawan tutur tahu
tentang sesuatu, get h to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu, get h to
think about membuat lawan tutur berpikir tentang sesuatu. Ketiga verba formatif learn, do, think bisa dijabarkan menjadi beberapa verba performatif untuk tindak
tutur perlokusi, di antaranya persuade membujuk, deceive menipu, encourage mendorong,
irritate menjengkelkan,
frighten menakuti,
amuse menyenangkan, inspire mengilhami, impress mengesankan, distract
mengalihkan perhatian,
relieve tension
melegakan, embarrass
mempermalukan, attact attention menarik perhatian, dan bore menjemukan.
2.3.1.2 Jenis Tindak Tutur
Pembahasan tentang jenis tindak tutur TT sangat erat kaitannya dengan modusnya. Pengklasifikasian tindak tutur dapat dilihat berdasarkan kalimat atau
kata-kata yang menyusunnya. Wijana 1996:36 mengembangkan pendapat Austin 1962, Searle 1979, Leech 1983, Levinson 1983, Yule 1996, dan
Bach 1999. Wijana membagi tindak tutur secara terperinci ke dalam bahasa Indonesia menjadi delapan, yaitu 1 tindak tutur langsung, 2 tindak tutur tidak
langsung, 3 tindak tutur literal, 4 tindak tutur tidak literal, 5 tindak tutur langsung literal, 6 tindak tutur tidak langsung literal, 7 tindak tutur langsung
tidak literal, dan 8 tindak tutur tidak langsung tidak literal.
1. Tindak Tutur Langsung
Tindak tutur langsung sering disebut dengan direct speech act adalah tindak tutur berupa sebuah ujaran yang memiliki fungsi yang sama dengan modus
tuturannya, seperti modus interogatif untuk bertanya, modus deklaratif untuk