Variabel Penelitian Paradigma Penelitian

24 Konsulata Iswanti,2013 Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Praktik Kerja Kayu Di SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam mengambil sebuah benda biasanya seseorang memerlukan sebuah teknik. Demikian pun dengan penelitian, untuk mendapatkan sebuah data, harus menggunakan sebuah teknik yaitu metode penelitian. Hal tersebut sebagaimana pendapat Sugiono 2009: 3, bahwa, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu .” Dalam peneltian terdapat bermacam-macam metode yang dapat digunakan. Namun penggunaan metode tersebut harus disesuaikan dengan jenis penelitin yang dilakukan karena tidak setiap metode tepat untuk menjadi alat penelitian. Dalam buku memahami riset perilaku dan sosial karya Mohammad Ali, ditemukan bahwa dalam metode deskriptif saja sekurang-kurangnya terdapat empat jenis studi yang terdiri dari: studi survey, studi korelasional, studi hubungan kausal, dan riset kualitatif. Setelah memahami karakteristik penelitian ini yang dari judulnya terdapat dua variabel yang akan dibuktikan memiliki atau tidak memilikinya suatu pengaruh, maka dalam penelitian ini digunakan metode studi korelasional. Sebagaimana menurut Menurut Ali 2011, bahwa “Studi hubungan kausal antara variable pada dasarnya merupakan suatu studi yang dilakukan untuk memverifikasi apakah suatu variable variable bebas menjadi penyebab muculnya variable lain variable terikat.”

3.2. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua bagian yaitu Nasution, 2003:36: a. Variabel bebas independen, yaitu faktor stimulus atau input yang dipilih, dimanipulasi, diukur oleh peneliti untuk menemukan hubungan atau 25 Konsulata Iswanti,2013 Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Praktik Kerja Kayu Di SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengaruh terhadap gejala yang diamati. Dalam penelitian ini variabel bebas menggunakan simbol “X”. b. Variabel terikat dependen, variabel ini disebut juga sebagai variabel respon atau output yang merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui efek variabel independen. Variabel dependen berubah atas pengaruh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel bebas menggunakan simbol “Y”. Berpedoman pada uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah: a. Variabel bebas X: Motivasi siswa b. Variabel terikat Y: Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik kerja kayu siswa tingkat I di SMKN 5 Bandung. Bagan 3.1 hubungan variabel X dan Y

2. Paradigma Penelitian

Untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan dalam penelitian dibutuhkan suatu paradigma penelitian yang menunjukan hubungan antar variabel. Sugiyono 2011:36 mengemukakan bahwa: Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukan hubungan antara dua variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan. Dari pendapat di atas penulis menggambarkan paradigma penelitian sebagai berikut: Variabel X Motivasi siswa Variabel Y Prestasi Belajar siswa 26 Konsulata Iswanti,2013 Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Praktik Kerja Kayu Di SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Paradigma penelitian Ngalim,.1987:112 menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut: Gambar 3.1. Alur Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Variabel X Motivasi belajar siswa Indikator:  Motivasi intrinsik  Motivasi ekstrinsik Variabel Y Prestasi belajar siswa Indikator:  Nilai Praktik . Jurusan Teknik Gambar Bangunan Temuan penelitian Kesimpulan 27 Konsulata Iswanti,2013 Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Praktik Kerja Kayu Di SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari alur faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di atas, terlihat bahwa faktor psikologis terdiri dari motivasi dan kemampuan kognitif. Zakiah Daradjat dalam Muhibbin Syah 2008:th menyatakan:” Kepribadian akan sangat menentukan apakah seseorang akan menjadi pendidik dan pembina ataukah menjadi perusak dan penghancur masa depan anak didiknya yang masih kecil dan yang sedang mengalami goncangan jiwa”. Dari pernyataan seorang psikolog ini, tenaga pendidik sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan profesinya sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan teknologi. Di antara pengetahuan-pengetahuan yang harus dikuasai guru atau calon guru selain menciptakan iklim belajar-mengajar yang baik, juga dituntut untuk menguasai pengetahuan psikologi. Muhibbin Syah 2008:132 faktor psikologis ini antara lain: - Intelegensi siswa - Sikap siswa - Motivasi siswa Intelegensi merupakan kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan cara yang tepat Reber,1998 dalam Muhibbin Syah 2008:134. Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa tidak diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Begitu juga untuk faktor sikap yang cenderung untuk mereaksi dengan cara relatif tetap terhadap objek, orang, barang, dan sebagainya Muhibbin Syah 2008:135. Untuk prestasi belajar dari faktor sikap sangat menentukan, sehingga sikap siswa pada semua mata pelajaran semua objek sangat jelas mempengaruhi.

3.3. Data dan Sumber Data Penelitian