10
Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa Studi Kuasi
Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini mempunyai asumsi sebagai berikut: 1.
Siswa kelas VIII SMP berada pada fase remaja yang ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual, sosial dan emosional sehingga membutuhkan
perhatian dan pengakuan dari kelompoknya Erick Erickson, 1982. 2.
Bimbingan kelompok dimaksudkan sebagai arahan bagi siswa berperilaku dan mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada siswa Rochman,
1987:32. 3.
Dalam bimbingan kelompok siswa didorong untuk berpartisipasi aktif sehingga meningkatkan kepercayaan dirinya Nandang, 2009:14.
4. Bimbingan kelompok bersifat memberi kemudahan dalam pertumbuhan dan
perkembangan individu, mendorong individu mengoptimalkan perilaku positif dan perwujudan dirinya Gazda et al, 1967.
5. Perilaku positif individu sebagai perwujudan konsep diri positif. Konsep diri
merupakan inti dari pola perkembangan kepribadian individu Hurlock, 1990:238.
6. Konsep diri berperan sentral dalam tingkah laku manusia, bahwa semakin
besar kesesuaian antara konsep diri dan realitas semakin meningkatkan penerimaan dirinya Rogers, 1993:353.
F. Hipotesis Penelitian
Bimbingan kelompok cukup efektif untuk meningkatkan konsep diri siswa atau dengan kata lain bimbingan kelompok memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan konsep diri siswa.
11
Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa Studi Kuasi
Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui keefektifan bimbingan kelompok untuk meningkatkan konsep diri siswa. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif, dimana teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. 2.
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah quasi eksperimental researchpenelitian
eksperimental semu. Quasi eksperimen adalah bentuk pengembangan dari true eksperiment. Menurut Sugiyono 2010:14 desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Eksperimen dilakukan untuk
melihat perkembangan konsep diri siswa. Pengujian dilakukan sebelum siswa diberikan treatment perlakuan melalui bimbingan kelompok dengan pre test
berupa instrumen, kemudian setelah dilakukan bimbingan dengan tekhnik bimbingan kelompok, diadakan pengujian kembali dengan melakukan pasca test.
Hasil perlakuan diharapkan dapat lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Dalam desain ini, peserta penelitian adalah tidak dipilih secara acak untuk menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, setiap peserta kelompok
diberi pretest dan posttest.
12
Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa Studi Kuasi
Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pre test Treatment
Posttest Kelompok eksperimen
O1 X
O2 Desain penelitian dipilih seluruh siswa kelas VIII. Sebelum bimbingan
kelompok dilakukan, siswa diminta untuk mengisi instrument konsep diri agar didapat gambaran konsep diri siswa. Instrumen konsep diri dianalisis, hasilnya
untuk mengetahui kebutuhan siswa yang dijadikan tujuan, diberikannya layanan bimbingan
kelompok. Setelah
program dibuat,
maka siswa
diberi perlakuantreatment melalui strategi bimbingan kelompok. Setelah pemberian
perlakuan, maka dilakukan pasca test untuk mengetahui seberapa besar peranan bimbingan kelompok dalam mengembangkan konsep diri siswa.
H. Lokasi dan Subyek Penelitian