Bentuk LKM Tinjauan Lembaga Keuangan

commit to user 19 1 Menyediakan beragam jenis pelayanan keuangan. Keuangan mikro dalam pengalaman masyarakat tradisional Indonesia seperti lumbung desa, lumbung pitih nagari dan sebagainya menyediakan pelayanan keuangan yang beragam seperti tabungan, pinjaman, pembayaran, deposito maupun asuransi. 2 Melayani rakyat miskin. Keuangan mikro hidup dan berkembang pada awalnya memang untuk melayani rakyat yang terpinggirkan oleh sistem keuangan formal yang ada sehingga memiliki karakteristik konstituen yang khas. 3 Menggunakan prosedur dan mekanisme yang kontekstual dan fleksibel. Hal ini merupakan konsekuensi dari kelompok masyarakat yang dilayani, sehingga prosedur dan mekanisme yang dikembangkan untuk keuangan mikro akan selalu kontekstual dan fleksibel.

c. Bentuk LKM

LKM di Indonesia sangat beraneka ragam dan umumnya beroperasi di pedesaan. Menurut Wijono 2005 seperti yang dikutip oleh Ashari 2006:148 membagi LKM menjadi tiga bentuk, yaitu: 1 Lembaga formal seperti bank desa dan koperasi, 2 Lembaga semi formal misalnya organisasi nonpemerintah, dan 3 Sumber-sumber informal, misalnya pelepas uang. Sedangkan menurut Usman, Suharyo, Sulaksono, Mawardi, Toyamah, dan Akhmadi 2004 sebagaimana dikutip oleh Ashari 2006:148 membagi LKM di Indonesia menjadi 4 golongan besar, yaitu: 1 LKM formal, baik bank maupun nonbank; 2 LKM non formal, baik berbadan hukum ataupun tidak; 3 LKM yang dibentuk melalui program pemerintah; 4 LKM informal seperti rentenir ataupun arisan. Sementara itu, Soetanto Hadinoto 2005:71, mengemukakan bahwa: Secara umum, LKM di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu bersifat formal dan informal. LKM formal terdiri dari bank dan nonbank. LKM formal bank diantaranya Badan Kredit Desa BKD, Bank commit to user 20 Perkreditan Rakyat BPR, BNI, Mandiri Unit Mikro, Danamon Simpan Pinjam DSP, dan BRI Unit. Sementara LKM formal nonbank mencakup Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan LDKP, koperasi Koperasi Simpan PinjamKSP dan Koperasi Unit DesaKUD, dan pegadaian. Adapun LKM informal terdiri dari berbagai kelompok dan Lembaga Swadaya Masyarakat KSM dan LSM, Baitul Mal Wat Tamwil BMT, Lembaga Ekonomi Produktif Masyarakat Mandiri LEPM, Unit Ekonomi Desa Simpan Pinjam UEDSP serta berbagai bentuk kelompok lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, disimpulkan bahwa bentuk LKM dibedakan menjadi dua, yaitu formal dan informal. Perbedaan mendasar kedua LKM tersebut karena LKM formal memiliki badan hukum, sementara LKM informal berasal dari pribadi atau kelompok yang tidak berbadan hukum. LKM formal terdiri dari bank yaitu BPR dan bank-bank konvesional yang khusus menangani kredit usaha seperti Mandiri Unit Mikro, Danamon Simpan Pinjam, BRI unit, dan lain-lain, serta bukan bank seperti koperasi. Sedangkan LKM informal diantaranya adalah LSM, rentenir, dan arisan.

d. Peran LKM