Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan system penyajian atau operasi jasa”. 2.4.2.7 Pelayanan kepada konsumen Lupiyoadi 2006 menyatakan layanan konsumen sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Lupiyoadi 2001 menyatakan bahwa layanan konsumen seringkali dilihat sebagai bagian dari unsure bauran pemasaran tempat place dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logis dari unsur tersebut. Pemasaran interaktif membangun kualitas layanan dalam usahanya mendapatkan keunggulan bersaing jangka panjang.

2.5. Kerangka Konseptual

Semua perusahaan ingin tetap melanjutkan perusahaannya berjalan dengan lancar dan tetap eksis, oleh karena itu dalam meningkatkan volume penjualannya tidak terlepas dari bauran pemasaran jasa. Menurut Kotler 2009 menyatakan bahwa Bauran Pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran. Lupiyoadi 2006 menyatakan bahwa “Jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas tersebut tidak berwujud”. Selanjutnya Lupiyodi 2006 menyatakan bahwa “Elemen marketing mix services strategic strategi bauran pemasaran jasa memilih tujuh faktor dalam menetapkan keputusan pembelian oleh konsumen yaitu product, price, promotion, place, process, dan customer service”. Selanjutnya Lupiyoadi 2006 menyatakan bahwa “sebagai suatu bauran Universitas Sumatera Utara pemasaran, elemen tersebut produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, layanan konsumen saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan”. Payne 2000 menyatakan bahwa “produk jasa, harga, ketersediaan jasa dan lokasi tempat jasa, promosi, orang, proses-proses, layanan konsumen dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi persepsi mahasiswa yang hendak kuliah”. Menurut Kuswadi 2004, menyatakan bahwa “Kepuasan konsumen yaitu perbedaan antara harapan konsumen dan persepsi konsumen terhadap apa yang diberikan perusahaan”. Selanjutnya menurut Irawan 2004, menyatakan bahwa “Kepuasan konsumen ditentukan oleh persepsi konsumen atas performance jasa dalam memenuhi harapan konsumen. Konsumen merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan konsumen terlampaui”. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word of mouth yang menguntungkan perusahaan Tjiptono, 2005. Kesenjangan antara harapan konsumen dan kinerja produk merupakan inti dari kepuasan konsumen, harapan konsumen terutama bauran pemasaran yang diberikan perusahaan menjadi faktor penting dalam proses kepuasan konsumen. Amir 2004 menyatakan bahwa, “Memuaskan konsumen adalah hal yang dapat membuat konsumen, bertahan, konsumen kembali lagi, atau Universitas Sumatera Utara konsumen anda membawa temannya. Atau malah sebaliknya, bila konsumen kecewa, kemungkinan besar tidak akan menginformasikan kepada konsumen lainnya. Penelitian Faizul 2008 menunjukkan adanya hubungan Strategi Bauran Pemasaran dengan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan pada Carefour”. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Loyalitas konsumen merupakan suatu pencapaian perusahaan untuk dapat menjaga keuntungan yang berkelanjutan. Dengan semakin loyal konsumen maka perusahaan akan semakin lama bertahan dalam posisi laba yang baik. Menurut Gaffar 2007 bahwa, “Loyalitas adalah kesetiaan seseorang dalam jangka waktu lama, dimana mereka melakukan pembelian secara teratur dan perilaku pembelian tidak dilakukan dengan mengacak non random beberapa unit keputusan”. Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian teoritis, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka dapat dibuat hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. Bauran pemasaran yang terdiri dari: produk, harga, Lokasi, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa AMIK MBP Medan. 2. Bauran pemasaran yang terdiri dari: produk, harga, Lokasi, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas mahasiswa AMIK MBP Medan. 3. Kepuasan mahasiswa berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa AMIK MBP Medan. Loyalitas Mahasiswa Y 2 Kepuasan Mahasiswa Y 1 Produk X 1 Harga X 2 Lokasi X 3 Orang X 4 Proses X 5 Pelayanan Kepada Mahasiswa X 6 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian Koncoro, 2003. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey yaitu kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian dengan maksud untuk mengetahui status, gejala menemukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan Arikunto, 2002. Adapun sifat penelitian adalah explanatory research Sugiyono 2008 menyatakan bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di AMIK MBP Medan yang berlokasi di Jl. Jamin Ginting No. 285-287 Padang Bulan Medan. Waktu Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014. Universitas Sumatera Utara