Pola Retak Sifat-Sifat Beton Keras Hardened Concrete

D : Diameter cm

2.4.2.4 Pola Retak

Berdasarkan ASTM Standard 2002 Volume 04, jenis pola retak dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Pola retak kerucut cone 2. Pola retak kerucut dan pecah cone dan split 3. Pola retak kerucut dan geser cone dan shear 4. Pola retak geser shear 5. Pola retak columnar Kelima macam pola retak di atas dapat terjadi dalam satu campuran. Hal ini disebabkan oleh faktor berikut: 1. Tidak homogennya agregat kasar, akibatnya distribusi kekuatan dalam benda uji tidak merata, sehingga retakan akan mengikuti titik-titik perlemahannya. 2. Terjadi pemisahan segregation material beton selama pembuatan benda uji, material yang berat akan berada di bagian bawah dan yang lebih ringan berada di bagian atas yang mengakibatkan keroposnya beton. Hal ini sangat dipengaruhi keahlian dalam pembuatan benda uji. Universitas Sumatera Utara

2.5 Klasifikasi Retak

Klasifikasi Pola Retak bervariasi yaitu: a Umum yang terdiri dari retak akibat rangkak creep dan retak akibat susut shrinkage b Lebar retak yang terdiri dari retak mikro, retak makro dan retak mayor c Bentuk dan pola retak yang terdiri dari retak tunggal, retak ganda, dan retak bercabang. Retak yang diperbolehkan harus sesuai dengan faktor keamanan, perawatan perlakuan, dan kekuatan bahan pada beton itu sendiri meskipun retak tidak dapat ditentukan bentuk dan pola yang terjadi, hal ini dikarenakan retak berhubungan dengan permukaan yang bebas tidak diberikan beban.

2.5.1 Rangkak Creep dan Susut Shrinkage

Pada umumnya penyebab retak adalah rangkak creep dan susut shrinkage yang tergantung pada waktu. Rangkak creep adalah salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi yang menerus menurut waktu dibawah pembebanan yang diijinkan. Deformasi yang tidak elastis ini bertambah dengan tingkat perubahan yang berkurang selama pembebanan dan jumlah totalnya dapat mencapai besar beberapa kali dari deformasi elastis dalam waktu jangka pendek. Definisi shrinkage secara umum adalah perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan dan lebih dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, aliran angin, dan faktor lingkungan lainnya. Saat beton masih bersifat plastis maka partikel agregat akan turun ke bawah sedangkan air dan udara akan naik ke atas akibatnya dapat terjadi retak retak. Retak akibat penyusutan volume pada beton plastis disebut plastic Universitas Sumatera Utara