Spesifikasi dari Agregat Kasar Jenis Agregat Berdasarkan Berat

4. Agregat untuk pelindung nuklir dan berbobot berat : dengan adanya tuntutan yang spesifik pada zaman atom yang sekarang ini, juga untuk pelindung dari radiasi nuklir sebagai akibat banyaknya pembangkit atoman stasiun tenaga nuklir, maka perlu ada beton yang melindungi dari sinar X, sinar gamma, dan neutron. Pada beton demikian syarat ekonomis maupun syarat kemudahan pengerjaan tidak begitu menentukan. Agregat yang diklasifikasikan disini misalnya baja pecah, barit, magnatit, dan limonit.

5. Spesifikasi dari Agregat Kasar

Agregat kasar yang digunakan pada campuran beton harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1. Susunan Butiran Gradasi Agregat kasar harus mempunyai susunan butiran dalam batas-batas seperti yang terlihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar Ukuran Lubang Ayakan mm Persentase Lolos Kumulatif 38,10 95 – 100 19,10 35 – 70 9,52 10 – 30 4,75 – 5 Sumber : ASTM C3303 2. Agregat kasar yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang akan berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh mengandung bahan yang reaktif terhadap alkali dalam semen, yang Universitas Sumatera Utara jumlahnya cukup dapat menimbulkan pemuaian yang berlebihan di dalam mortar atau beton. Agregat yang reaktif terhadap alkali dapat dipakai untuk pembuatan beton dengan semen yang kadar alkalinya tidak lebih dari 0,06 atau dengan penambahan bahan yang dapat mencegah terjadinya pemuaian. 3. Agregat kasar harus terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tidak berpori atau tidak akan pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari atau hujan. 4. Kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 75 mikron ayakan no.200, tidak boleh melebihi 1 terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melebihi 1 maka agregat harus dicuci. 5. Kekerasan butiran agregat diperiksa dengan bejana Rudellof dengan beban penguji 20 ton dimana harus dipenuhi syarat berikut:  Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5-19,1 mm lebih dari 24 berat.  Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19,1-30 mm lebih dari 22 berat. 6. Kekerasan butiran agregat kasar jika diperiksa dengan mesin Los Angeles dimana tingkat kehilangan berat lebih kecil dari 50.

6. Jenis Agregat Berdasarkan Berat

Agregat dapat dibedakan berdasarkan beratnya. Ada tiga jenis agregat berdasarkan beratnya, yaitu agregat normal, agregat ringan, dan agregat berat. 1. Agregat normal Agregat normal dapat dihasilkan dari pemecahan batuan dari quarry atau langsung diambil dari alam. Agregat ini biasanya memiliki berat jenis rata-rata 2,5 sampai dengan 2,7. Beton yang dibuat dengan agregat normal adalah beton yang memiliki berat isi 2.200-2.500 kgm3. Beton yang dihasilkan dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan agregat ini memiliki kuat tekan sekitar 15-40 Mpa SK.SNI.T-15- 1990:1. 2. Agregat ringan Agregat ringan dipergunakan untuk menghasilkan beton yang ringan dalam sebuah bangunan yang memperhitungkan berat dirinya. Berat isi agregat ringan ini berkisar antara 350-880 kgm3 untuk agregat kasar, dan 750-1.200 kgm3 untuk agregat halusnya SK.SNI.T-15-1990:1. 3. Agregat berat Agregat berat memiliki berat jenis lebih besar dari 2.800 kgm3. Agregat ini biasanya dipergunakan untuk menghasilkan beton untuk proteksi terhadap radiasi nuklir SK.SNI.T-15-1990:1.

2.3.3 Air