Uji Kuat Tekan Beton Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan

4.2.1 Uji Kuat Tekan Beton

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran perkembangan kekuatan tekan beton dengan menggunakan bahan substitusi abu dasar batu bara bottom ash dan hasilnya dibandingkan dengan beton normal. Dari hasil percobaan, kuat tekan yang diperoleh untuk semua variasi substitusi abu dasar batu bara bottom ash ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Kuat Tekan Silinder Variasi Substitusi Berat Rata-Rata kg Kuat Tekan MPa Terhadap Beton Normal 12,54 25,18 100 5 berat agregat halus 12,52 25,14 99,84 10 berat agregat halus 12,5 25,02 99,36 15 berat agregat halus 12,47 24,72 98,18 5 berat semen 12,51 25,02 99,36 15 berat agregat halus + 5 berat semen 12,46 24,08 95,64 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kuat Tekan Terhadap Variasi Bottom Ash Dari hasil pengujian silinder beton pada umur 28 hari diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan kekuatan pada setiap substitusi kadar penggunaan abu dasar batu bara. Sehingga didapat grafik yang semakin menurun seiring substitusi kadar abu dasar batu bara. Kuat tekan tertinggi yang terjadi pada penggantian 5 abu dasar batu bara pada volume agregat halus sebesar 25,14 MPa dan kuat tekan terendah yang terjadi pada penggantian 15 abu dasar batu bara pada volume agregat halus dan 5 pada volume semen sebesar 24,08 MPa. 25.18 25.14 25.02 24.72 25.02 24.08 23 23.5 24 24.5 25 25.5 26 Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Variasi 4 Variasi 5 Variasi 6 K u a t T ek a n k g cm 2 Jenis Variasi Pengaruh Bottom Ash Terhadap Kuat Tekan Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan

Pada pengujian kuat tekan silinder beton ditemui satu kasus yang menarik untuk dicermati yaitu pola retak pada benda uji silinder beton seperti yang terlihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.3 Pola retak geser shear dan cone and shear pada pengujian kuat tekan silinder beton dalam penelitian Dimana pola retak yang terjadi menurut ASTM C 39 ada lima kemungkinan, seperti terlihat pada Gambar 4.4. Universitas Sumatera Utara e. kolom columnar d. geser shear c. kerucut dan geser cone dan shear b. kerucut dan terbelah cone dan split a. kerucut cone Gambar 4.4 Gambar pola retak yang mungkin terjadi pada silinder beton Pola retak yang ideal diharapkan adalah yang berbentuk kerucut cone. Karena pola retak yang berbentuk kerucut menunjukkan kepadatan benda uji silinder merata dan permukaannya benar-benar datar, sehingga penyebaran tekanan pada saat pengujian kuat tekan terjadi secara merata pada seluruh permukaan yang kemudian disalurkan merata pula pada seluruh bagian silinder. Pada beberapa permukaan sillinder terdapat permukaan yang tidak merata, hal ini disebabkan karena adanya penyusutan yang terjadi pada beton pada saat proses pengikatan, sehingga permukaannya menurun dari keadaan semula. Hasil pengujian benda uji silinder menunjukkan pola retak yang dominan terjadi adalah shear dan cone and shear, namun juga terdapat beberapa berbentuk kerucut cone. Kasus ini mengindikasikan bahwa permukaan benda uji kurang datar dan kepadatannya juga kurang. Universitas Sumatera Utara

4.3 Absorbsi Beton