2.2 Jenis-Jenis Beton
Beton dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan beratnya, yaitu beton berat, beton sedang, dan beton ringan. Beton dapat pula dibedakan berdasarkan material
pembentuknya dan kegunaan strukturnya. Beton jenis lain pada prinsipnya sama dengan beton normal, yang membedakan adalah material tambahan yang digunakan.
2.2.1 Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang diproduksi dengan menggunakan agregat ringan dalam pembuatannya. Menurut SNI, berat jenis agregat ringan dibatasi sebesar 1900
kgm
3
. Agregat yang dipakai umumnya adalah batu apung pumice, expanded atau hasil pembakaran lempung, shale, residu batubara, perlite, dan sebagainya. Selain itu,
beton ringan dapat dibuat dengan memberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara, sehingga menghasilkan pori yang tinggi pada beton. Hal ini
mengakibatkan beton dengan banyak pori memiliki berat jenis lebih rendah dari beton biasa.
2.2.2 Beton Berat
Beton berat adalah beton yang dihasilkan dari agregat yang mempunyai berat isi lebih besar dari beton normal atau lebih dari 2400 kgm
3
. Beton yang mempunyai berat yang tinggi ini biasanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti menahan radiasi,
menahan benturan dan lainnya.
2.2.3 Beton Massa
Universitas Sumatera Utara
Beton masaa adalah beton yang dituang dalam skala besar, yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaannya besar. Beton massa digunakan untuk pekerjaan
beton yang besar, seperti bendungan, kanal, pondasi jembatan, pilar, dan lain-lain.
2.2.4 Ferosemen
Ferosemen adalah
bahan gabungan yan diperoleh dari campuran beton dengan tulangan kawat ayamkawat yang dianyam
.
Beton jenis ini akan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dan daktail.
Ketebalannya biasanya antara 10-60 mm dengan volume tulangan 6-8 satu lapis atau dua lapis. Karena kerapatannya yang tinggi dari
tulangan, maka volume agregat halus sekitar 60-75 volume mortarnya.
2.2.5 Beton Serat
Beton serat fibre concrete adalah campuran beton ditambah dengan serat, umumnya berupa batang-batang dengan ukuran 5-500 µm, dengan panjang sekitar 25
mm. Bahan serat dapat berupa serat asbestos, serat plastic poly-propylene, atau potongan kawat baja. Kelemahannya sulit dikerjakan, namun lebih banyak
kelebihannya, antara lain kemungkinan terjadi segresi kecil dan lebih daktail.
2.2.6 Beton Non Pasir