Aspek Geografi dan Demografi 1. Aspek Geografi

RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 II.1

BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2015

Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

2.1. KONDISI UMUM DAERAH

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1. Aspek Geografi Kabupaten Musi Rawas berada di bagian barat Provinsi Sumatera Selatan dan tempat pertemuan hulu Sungai Musi dengan aliran Sungai Rawas. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas mengalami perubahan baik letak geografi maupun demografi, secara geografis terletak pada posisi 102 30’ 00” – 103 40’ 10” Bujur Timur dan 03 05’ 00” – 03 38’ 40” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas adalah ± 6.350,10 km 2 setelah pemekaran, dengan batas–batas wilayah sebagai berikut: • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Utara. • Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat. • Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Lubuklinggau dan Provinsi Bengkulu. • Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Pali dan Kabupaten Musi Banyuasin. Kondisi fisik Kabupaten Musi Rawas mempunyai topografi yang bergelombang, dengan ketinggian berkisar 25-1000 m dari permukaan laut, dengan kemiringan bervariasi dari 0-2, sampai lebih dari 40. Luas wilayah yang dominan adalah wilayah dengan kemiringan 0-15 yang merupakan daerah potensial untuk pertanian, selebihnya berupa tanah perbukitan yang mempunyai kemiringan sangat curam yang sebagian besarnya berupa Bukit Barisan yang memanjang dari utara sampai selatan, khususnya di bagian barat daerah ini yang RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 II.2 termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat TNKS yang membentang luas dalam 4 empat provinsi. Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan bukit barisan, dataran ini semakin ke timur semakin luas. Penyebaran jenis tanah di Kabupaten Musi Rawas terdiri dari : 1. Aluvial dengan ciri warna coklat kekuning-kuningan terbentuk oleh endapan liat dan pasir dijumpai di Kecamatan Tugumulyo dan Muara Kelingi. Tanah jenis ini seluas ± 8,05 dari luas kabupaten dan sangat cocok untuk tanaman padi dan palawija. 2. Litosol seluas ± 7,17 dari luas kabupaten baik dimanfaatkan untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan usaha ternak. 3. Asosiasi Latisol hanya terdapat di kecamatan STL Ulu Terawas. 4. Regosol luasnya sama seperti asosiasi latisol, di mana ± 55,89 berada di Kecamatan Muara Beliti, yang diidentifikasi sangat cocok untuk budidaya tanaman padi sawah, palawija dan tanaman keras lainnya. 5. Podsolik merupakan jenis tanah terluas di Kabupaten Musi Rawas. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Jayaloka, baik untuk tanaman padi sawah, padi ladang dan tanaman karet. 6. Asosiasi Podsolik hanya terdapat di Kecamatan Muara Lakitan RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 II.3 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Musi Rawas Sumber: RTRW Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2031 Wilayah ini berada di ketinggian 129 meter dpl, terdiri dari 66,5 dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75 tanah liat. Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan bukit barisan, dataran ini semakin ke timur semakin luas. Kabupaten Musi Rawas banyak terdapat sungai-sungai besar yang dapat dilayari sampai kehulunya. Adapun sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas yaitu Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Semangus dan Sungai Musi. Selain memiliki sungai-sungai besar, di Kabupaten Musi Rawas terdapat danau, yakni Danau Aur, di Kecamatan Sumber Harta. Selain fungsinya sebagai penampung air, danau ini juga merupakan potensi wisata bagi Kabupaten Musi Rawas. RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 II.4 Kabupaten Musi Rawas yang sebagian besar merupakan kawasan hutan dengan beberapa jenis tumbuhan seperti jenis tanaman KKRC, kayu pulai, kayu jabon, kayu karet jenis tumbuhan kayu lainnya. Sedangkan jenis satwa seperti harimau, monyet, rusa dan kijang, ayam hutan, buaya dan jenis satwa liar lainnya, merupakan jenis satwa yang sebagian besar masih berada pada kawasan hutan di wilayah Kabupaten Musi Rawas. Wilayah Kabupaten Musi Rawas dialiri oleh empat sungai utama yang umumnya dapat dilayari yakni Sungai Musi, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi dan Sungai Semangus. Selain itu terdapat sungai-sungai lainnya yang merupakan anak sungai-sungai utama tersebut. Kabupaten Musi Rawas yang sebagian besar merupakan kawasan hutan dengan beberapa jenis tumbuhan seperti jenis tanaman kayu merawan, sungkai, merbau, kolim, rotan dan jenis tumbuhan kayu lainnya. Sedangkan jenis satwa seperti harimau, gajah, monyet, rusa dan kijang, ayam hutan dan jenis satwa liar lainnya, merupakan jenis satwa yang sebagian besar masih berada pada kawasan hutan di wilayah Kabupaten Musi Rawas. Pada tanggal 10 Juli 2013 terjadi pemekaran kabupaten dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah kecamatan dan desa serta luas mengalami perubahan, untuk Kabupaten Musi Rawas yang baru sebagaimana tergambar pada tabel 2.1 di bawah ini Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan, Kelurahan, Desa Luas wilayah di Kab. Musi Rawas Tahun 2014 NO KECAMATAN KELURAHAN D E S A LUAS WILAYAH Km 2 1 2 3 4 5 1 STL Ulu Terawas 1 12 596,9240 2 Muara Beliti 1 11 175,6287 3 Tugumulyo 1 17 67,7091 4 Jaya Loka 1 12 160,4582 RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 II.5 5 Muara Kelingi 1 20 645,8190 6 Muara Lakitan 1 19 1963,5362 7 Megang Sakti 2 19 399,7766 8 Purwodadi 2 9 63,2577 9 BTS. Ulu 1 18 751,5361 10 Selangit 1 11 717,3391 11 Sukakarya 8 121,5313 12 Tuah Negeri 11 263,4509 13 Sumber Harta 1 9 103,7803 14 Tiang Pumpung Kepungut 10 326,4243 J U M L A H 13 186 6.350,10 Sumber : Mura Dalam Angka 2014, BPS

2.1.1.2. Aspek Demografi

Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jumlah penduduk Tahun 2014 setelah pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara berjumlah 373.700 jiwa. Luasnya adalah 6.350,10 Km 2 dan kepadatan penduduknya adalah 58,84 jiwakm². Karakteristik penduduk Kabupaten Musi Rawas yang akan ditinjau berkaitan dengan besaran dan pertumbuhannya, serta kepadatan dan persebarannya. Kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Muara Lakitan sedangkan tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Tugumulyo.

2.1.1.3. Kepadatan Penduduk

Dengan luas wilayah sebesar 6.350,10 Km 2 dan jumlah penduduk sebanyak 373.700 jiwa maka density penduduk Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2014 sebesar 58,84 jiwa Km 2 , wilayah administrasi dengan tingkat kepadatan paling tinggi adalah Kecamatan Tugumulyo dengan kepadatan penduduk 668,63 jiwaKm 2 , sedangkan Kecamatan Muara Lakitan merupakan kecamatan tingkat kepadatan penduduknya paling kecil yaitu 20,23 jiwa Km 2 . RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 II.6 Tabel 2.2 Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014 No Kecamatan Luas Km 2 Jumlah Penduduk Jiwa Kepadatan JiwaKm 2 1 2 3 4 5 1 STL Ulu 596,92 30 246 50,67 2 Selangit 717,33 18 751 26,14 3 Sumber Harta 103,78 17 729 170,83 4 Tugumulyo 67,70 45 272 668,63 5 Purwodadi 63,25 15 203 240,33 6 Muara Beliti 175,62 23 471 133,64 7 TP. Kepungut 326,42 12 285 37,64 8 Jayaloka 160,45 15 147 94,40 9 Sukakarya 121,53 13 487 110,98 10 Muara Kelingi 645,81 37 136 57,50 11 BTS Ulu 751,53 27 318 36,35 12 Tuah Negeri 263,45 26 282 99,76 13 Muara Lakitan 1.963,53 40 902 20,83 14 Megang Sakti 399,77 50 471 126,25 Jumlah 6.350,10 373.700 58,84 Sumber : Mura Dalam Angka 2014, BPS

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat