Iklim Curah hujan Tinggi tempat Angin Fungsi Produksi Satu Input Variabel

Pemanfaatan karet yang sangat berarti ditemukan oleh DUNLOP pada tahun 1888, yakni diciptakannya ban pompa. Penemuan ini kemudian disusul oleh MICHELIN Prancis dan Goodrich Amerika dengan menciptakan ban mobil yang kemudian berkembang dan berhasil membuat mobil pada tahun 1895. Peningkatan permintaan bahan baku karet setelah itu berjalan pesat. Para investor tertarik untuk mengembangkan komoditi satu ini. Pabrik yang khusus mengolah karet didirikan oleh Thomas Hancock. The Royal Botanic Gardens di daerah Kew, London, adalah perintis perkembangan karet di Benua Asia. Tim Penulis PS, 1992:8

2.4.2 Faktor-Faktor Alam yang Mempengaruhi Produksi Karet

Pada dasarnya tanaman karet memerlukan persyaratan terhadap kondisi iklim untuk menunjang pertumbuhan dan keadaan tanah sebagai media tumbuhnya.

a. Iklim

Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara 150 LS dan 150 LU. Diluar itu pertumbuhan tanaman karet agak terhambat sehingga memulai produksinya juga terlambat.

b. Curah hujan

Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500 mm sampai 4.000 mmtahun,dengan hari hujan berkisar antara 100 sd. 150 HHtahun. Namun demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan berkurang.

c. Tinggi tempat

Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian 600 m dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal diperlukan berkisar antara 25°C sampai 35°C. Universitas Sumatera Utara

d. Angin

Kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk penanaman karet.

e. Tanah

Lahan kering untuk pertumbuhan tanaman karet pada umumnya lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat kimianya. Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut 2 m. Tanah vulkanis mempunyai sifat fisika yang cukup baik terutama struktur, tekstur, sulum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat kimianya secara umum kurang baik karena kandungan haranya rendah. Tanah alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisikanya terutama drainase dan aerasenya kurang baik. Reaksi tanah berkisar antara pH 3, 0 - pH 8,0 tetapi tidak sesuai pada pH 3,0 dan pH 8,0. Sifat-sifat tanah Tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain : - Sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu-batuan dan lapisan cadas - Aerase dan drainase cukup - Tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air - Struktur terdiri dari 35 liat dan 30 pasir - Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm - Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro - Reaksi tanah dengan pH 4,5 - pH 6,5 - Kemiringan tanah 16 dan - Permukaan air tanah 100 cm. Universitas Sumatera Utara Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. Dibeberapa kebun karet ada beberapa kecondongan arah tumbuh tanamanya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3-20cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jadi jumlah biji biasanya ada tiga kadang enam sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnaya coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar. Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut APP,2008: • Divisi : Spermatophyta • Subdivisi : Angiospermae • Kelas : Dicotyledonae • Ordo : Euphorbiales • Famili : Euphorbiaceae • Genus : Hevea • Spesies : Hevea braziliensis Jarak Tanam Produktivitas satuan luas dipengaruhi oleh jarak tanam dan kerapatan tanaman, disamping faktor-faktor yang lainya. Jarak yang lebih sempit akan berdampak negative Universitas Sumatera Utara dengan beberapa kelemahannya. Beberapa kerusakan yang akan terjadi akibat jarak yang lebih sempit adalah: • Kerusakan mahkota tajuk oleh angin • Kematian pohon karena penyakit menjadi lebih tinggi • Tercapainya lilit batang sadap lebih lambat • Hasil getahnya akan berkurang Oleh sebab itu, dalam melakukan penanaman, sangat tidak dianjurkan terlalu rapat jarak antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. Maka dewasa ini kepadatan kerapatan pohon setiap hektarnya tidak melebihi dari jumlah 400 sampai dengan 500 pohon. Hal itu berarti jarak tanamnya perhektar adalah 7x3 m, 7, 14x 3, 33 m atau 8x2,5 m. Bibit Usaha peningkatan produktivitas tanaman karet baik pada tingkat perusahaan swasta maupun secara nasional, harus dilaksanakan dengan menanam klon-klon unggulan terbaru pada saat penanaman baru ataupun pada saat peremajaan. Klon adalah keturunan yang diperoleh secara pembiakab vegetatif suatu tanaman . sehingga, cirri-ciri darti tanaman tersebut sama persis dengan tanaman induknya.. Klon-klon anjuran yang dianjurkan untuk digunakan pada saat okulasi maupun penanaman bibit unggul adalah bahan tanaman karet. Adapun bahan tanaman yang dianjurkan adalah: Klon GT1, Klon PR 107, Klon PR 228, Klon PR 261, Klon PR 300, Klon PR 255, Klon PR 303, Klon AVROS 2037, Klon BPMI. Penyadapan Pemungutan hasil tanaman karet disebut penyadapan karet. Penyadapan merupakan salah satu kegiatan pokok dari pengusahaan tanaman karet. Tujuan dari penyadapan karet ini adalah membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir. Kecepatan aliran lateks akan berkurang apabila takaran cairan lateks pada kulit berkurang Kulit karet Universitas Sumatera Utara dengan ketinggian 260 cm dari permukaan tanah merupakan bidang sadap petani karet untuk memperoleh pendapatan selama kurun waktu sekitar 30 tahun. Oleh sebab itu penyadapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merisak kulit tersebut. Jika terjadi kesalahan dalam penyadapan, maka produksi karet akan berkurangsantosa, 1986 Untuk memperoleh hasil sadap yang baik, penyadapan harus mengikuti aturan tertentu agar diperoleh hasil yang tinggi, menguntungkan, serta berkesinambungan dengan tetap memperhatiakan faktor kesehatan tanaman. 2.4.3 Jenis-Jenis Karet 2.4.3.1. Perbedaan Karet Alam dan Karet Sintetis Saat ini karet yang digunakan di industri terdiri karet alam dan karet sintetis. Penggunaan karet sintetis jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan karet alam. Karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya cenderung tetap stabil. Dalam hal pengadaaan, karet sintetis jarang mengalami kesulitan untuk pengiriman atau suplai barang. Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh di bawah karet sintetis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis. Bagaimanapun, keunggulan yang dimiliki karet alam sulit ditandingi oleh karet sintetis. Adapun kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis adalah: Tim Penulis PS, 1992,18 o Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempuma, o Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah, o Mempunyai daya aus yang tinggi, o Tidak mudah panas low heat build up, dan o Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan groove crocking resistance. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, di antaranya merupakan bahan olahan. Bahan olahan ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang diolah kembali berdasarkan bahan karet yang sudah jadi. Jenis-jenis karet alam adalah : ■ Bahan olah karet o Lateks kebun adalah cairan getah yang didapat dari sadapan pohon karet. Cairan getah ini belum mengalami penggumpalan, walau dengan tambahan atau tanpa bahan pemantap zat antikoagulan. o Sheet Angin adalah bahan olahan karet yang dibuat dari lateks yang sudah disaring dan digumpalkan dengan asam semut, berupa karet sheet yang sudah digiling tetapi belum jadi. o Slap Tipis adalah bahan olahan karet yang terbuat dari lateks yang sudah digumpalkan dengan asam semut. Tingkat ketebalan pertama 30 mm dan tingkat ketebalan kedua 40 mm. o Lump Segar adalah bahan olahan karet yang bukan berasal dari gumpalan lateks kebun yang terjadi secara alamiah dalam mangkuk penampung. ■ Karet Alam Konvensional Salah satu jenisnya adalah Ribbed Smoked Sheet atau biasa di singkat RSS merupakan jenis karet berupa lembaran sheet yang mendapat proses pengasapan dengan baik. Jenisnya: X RSS mutu nomor satu, RSS 1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5. ■ Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran atau padatan lainnya. Lateks pekat yang dijual di pasaran ada yang dibuat melalui proses pendadihan atau creameg lateks atau centrifuged lateks. Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan karet tipis dan bermutu tinggi. Universitas Sumatera Utara ■ Karet Bongkah atau block rubber adalah karet remah yang telah dikeringkan dan dikilang menjadi bandela-bandela dengan ukuran yang telah ditentukan. Standar mutu karet bongkah Indonesia tercantum dalam SIR Standar Indonesian Rubber. ■ Karet Spesifikasi Teknis atau crumb rubber adalah karet alam yang dibuat khusus sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu juga berdasarkan pada sifat teknisnya. Warna atau penilaian visual yang menjadi dasar penentuan golongan mutu. Karet ini dipak dalam bongkah-bongkah kecil, berat dan ukuran seragam, ada serifikat uji coba laboratorium, dan ditutup dengan lembaran plastik polythene. ■ Karet Siap Olah atau tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang setengah jadi sehingga bisa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan ban atau barang yang menggunakan bahan baku karet lainnya. ■ Karet reklim atau reclaimed rubber adalah karet yang diolah kembali dari barang-barang karet bekas, terutamma ban-ban mobil bekas. Karenanya, boleh dibilang karet reklim adalah suatu hasil pengolahan scrap yang sudah divulkanisir. Walaupun demikian, karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya yang cenderung bisa dipertahankan supaya tetap stabil. Bila ada pihak yang menginginkan karet sintetis dalam jumlah tertentu maka biasanya pengiriman atau suplai barang tersebut jarang mengalami kesulitan. Hal seperti ini sulit diharapkan dari karet alam. Harga dan pasokan karet alam selalu mengalami perubahan, bahkan kadang-kadang bergejolak. Harga bisa turun drastis sehingga merusak pasaran dan merisaukan para produsennya. Kadang-kadang karena suatu sebab seperti keluamya peraturan pemerintah di negara produsen yang menginginkan suatu kondisi tertentu terhadap industri karet dalam negerinya, maka akan mempengaruhi pasaran international. Suatu kebijaksanaan politik entah Universitas Sumatera Utara itu dari pihak pengusaha maupun pemerintah memilikj pengaruh yang besar terhadap usaha perkaretan alam secara luas. Walaupun memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia maupun bisnisnya, akantetapi menurut beberapa ahli, karet alam tetap mempunyai pangsa pasar yang baik. Beberapa industri tertentu tetap memiliki ketergantungan yang besar terhadap pasokan karet alam, misalnya industri ban yang merupakan pemakai terbesar karet alam. Beberapa jenis ban seperti ban radial walaupun dalam pembuatannya dicampur dengan karet sintetis, tetapi jumlah karet alam yang digunakan tetap besar, yaitu dua kali lipat komponen karet alam untuk pembuatan ban nonradial. Jenis-jenis ban yang besar kurang baik bila mengandung bahan karet sintetis yang lebih banyak. Porsi karet alam yang dibutuhkan untuk ban berukuran besar adalah jauh lebih besar. Bahkan, hampir semua bahan baku ban pesawat terbang dibuat dari karet alam. Dewasa ini jumlah produksi karet alam dari karet sintetis adalah 1:2. Walaupun jumlah produksi karet alam lebih rendah, bahkan hanya setengah dari produksi karet sintetis, tetapi sesungguhnya jumlah produksi dan konsumsi kedua jenis karet ini hampir sama.

2.4.4 Produk Turunan Karet

Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang. Umumnya alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam usaha industry seperti mesin-mesin penggerak. Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan, sepatu karet, sabuk penggerak mesin, pipa karet,kabel, isolator, dan bahan-bahan pembungkus logam. Tim Penulis PS, 1992 Karet juga dapat dipakai untuk tahanan dudukan mesin. Pemakaian lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat-alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air. Bahan karet yang diperkuat dengan benang-benang sehingga cukup kuat, elastis, dan tidak menimbulkan suara yang berisik dapat dipakai sebagai tali Universitas Sumatera Utara kipas angin. Sambungan pipa minyak, pipa air, pipa udara. Pabrik-pabrik juga menggunakan berbagai macam belt untuk power transmission belt, pengangkutan hasil, dan keperluan lain. Sebagai pencegah lecet atau rusaknya kulit dan kuku ternak karena lantai semen yang keras, maka alas lantai dibuat dari karet dan sekarang banyak digunakan dipeternaka-peternakan besar. Dalm peralatan dan kendaraan perang karet juga digunakan. Bahan karet juga digunakan pada serat sabut kelapa, dimanfaatkan sebagai bahan keset dan tambang, karet digunakan melapisi permukaan serat sabut kelapa dengan lapisan tipis karet untuk menstabilkan bentuk, menambah keuletan, dan meningkatkan kelenturan tumpukan serat sabut, sehingga banyak digunakan untuk pelapis bagian atas per pada kasur pegas dan jok mobil. Flinkote merupakan bahan pelapis antibocor dan antikarat yang terbuat dari karet telah lama memasyarakat. Pelapis antibocor komersial seperti Aqua-seal, Aqua-proof, dan Multiguard umumnya digunakan dengan mengoleskannya secara tipis pada bahan, bersifat tidak lengket dan kurang elastis jika sudah kering serta mudah terkelupas jika kena goresan. Flinkote sebagai pelapis antikarat dan antibocor, serta untuk melindungi bodi dan rangka bagian bawah kendaraan dan atap bangunan dari air hujan. Karet busa alam, sebelum ada karet sintetis, karet busa dibuat dari lateks alam. Karet busa banyak dikonsumsi untuk berbagai keperluan seperti kasur, bantal, jok, komponen sepatu, penyekat, dan pelapis bagian dalam jaket. Sebenarnya manfaat karet bagi kehidupan manusia jauh lebih banyak daripada yang telah diuraikan di atas. Karet memiliki pengaruh yang besar terhadap bidang bidang transportasi, komunikasi, industri, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lain-lain. Hasil sampingan lain dari tanaman karet yang memberikan keuntungan adalah kayu dan batang pohon karet.

2.5 Aspek-Aspek Produksi

Universitas Sumatera Utara

2.5.1 Pengertian Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan prodiksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian.

2.5.2 Fungsi Produksi

Di dalam ekonomi, fungsi produksi yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik output dengan faktor-faktor produksi input. Dalam bentuk matematika sederhana ditulis sebagai berikut: Mubyarto, 1989 : 68 Y = f X 1, X 2, X3,… X n Dimana: Y = hasil produksi fisik X 1, X 2 , X 3,… X n = faktor-faktor produksi Dalam produksi pertanian misalnya produksi karet maka produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Untuk dapat menggambarkan fungsi produksi ini secara jelas dan menganalisa peranan masing-masing faktor produksi maka dari sejumlah faktor-faktor produksi itu salah satu faktor produksi dianggap variabel berubah sedangkan faktor-faktor produksi lainnya dianggap konstan. y Universitas Sumatera Utara x Faktor produksi tanah Gambar 2.1: Fungsi Produksi Dalam grafik dapat dilihat, ketika kuantitas faktor produksi telah mencapai titik maksimal, maka hasil produksi tidak lagi naik malah akan menurun. Menurut Soedarsono yang dimaksud fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi dengan hasil produksi. Soedarsono, 1982:21. Perilaku produksi bisa diuraikan dengan menggunakan salah satu diantaranya sangat berhubungan dan dapat pula dikatakan saling melengkapi. Pertama ialah konsep kurva produk, yang dinyatakan dalam bentuk total, rata-rata, marginal, dan yang kedua ialah konsep analisis isoquant, yang dimaksud dengan kurva produk ialah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi dua macam masukan atau lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah hasil produksi.

a. Fungsi Produksi Satu Input Variabel

Fungsi produksi dengan satu input dapat ditunjukkan melalui grafik dua dimensi. Untuk penyederhanaannya dapat diasumsikan bahwa salah satu input adalah konstan dalam jangka pendek Suharti, T., 2003;78. Apabila input tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi berarti pembahasan bertumpu pada kemampuan kerja dalam menciptakan jumlah produksi total physical productivity of laborTPPL atau acapkali disingkat TP, produksi margin MP, rata-rata produksi AP dan sampai kepada laba maksimum Nasution, S. H., 2007; 57. Universitas Sumatera Utara Dalam analisis produksi dengan satu diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja L dianggap tetap. Fungsi produksi dengan satu input variabel tunduk terhadap hukum “the law of diminishing return” yang menyatakan bahwa satu macam input labor penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total semakin banyak pertambahannya. Lama-kelamaan keadaan ini akan menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun.

b. Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel