Uji F-Statistik Uji t-statistik

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi, atau disebabkan oleh disturbance error.

4.5.2 Uji F-Statistik

Uji F-Statistik berguna untuk pengujian signifikansi pangaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap nilai variabel independen. Uji ini melihat seberapa besar pengaruh variabel X1 lahan, X2 tenaga kerja, X3 ethrel, X4 curah hujan secara bersam-sama terhadap Y produksi. a. Hipotesis H : β 1 = 0 H a : β 1 ≠ 0 b. α = 5 ; n = 36; k = 4; df k; n-k-1 = 31 F-tabel = 4,04 c. Statistik penguji: F-hitung = 7.047 F-tabel = 5.75 d. Kriteria pengambilan keputusan H diterima apabila F-hitung F- tabel α = 5 H a diterima apabila F-hitung F- tabel α = 5 e. Keputusan : H a diterima H a diterima karena F-hitung F-tabel 7.047 5.75 . Berarti dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 1 lahan, X 2 tenaga kerja, X 3 ethrel, X 4 curah hujan secara bersama-sama mampu menjelaskan perkembangan jumlah produksi karet di Perkebunan Sarang Giting secara statistik pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2008 sampa 2010. Universitas Sumatera Utara

4.5.3 Uji t-statistik

Analisis ini bertujuan untuk menegtahui apakah variabel bebas yang ada, yakni lahan, tenaga kerja, ethrel, curah hujan mampu secara parsial mempengaruhi jumlah produksi karet di Perkebunan Sarang Giting selama kurun waktu 2008 sampai 2010.  Variabel X 1 Tenaga Kerja a. Hipotesis Hipotesis H : β 1 = 0 H a : β 1 ≠ 0 b. α = 1, α =5, α = 10 ; n = 36; k =4; df n-k-1 = 31 c. Statistik penguji: t-hitung = 0,371 t-tabel = 2,024 d. Kriteria pengambilan keputusan H diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 H a diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 e. Keputusan H diterima karena t-hitung t-tabel 0,371 2,024. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 lahan memberikan pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap perkembangan jumlah produksi karet di kebun Sarang Giting pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2008 sampai 2010.  Variabel X 2 Pupuk a. Hipotesis Hipotesis H : β 1 = 0 H a : β 1 ≠ 0 b. α = 1, α =5, α = 10 ; n = 36; k =4; df n-k = 31 c. Statistik penguji: Universitas Sumatera Utara t-hitung = 0,073 t-tabel = 2,024 d. Kriteria pengambilan keputusan H diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 H a diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 e. Keputusan H diterima karena t-hitung t-tabel 0,073 2,024. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel X 2 tenaga kerja memberikan pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap perkembangan jumlah produksi karet di kebun Sarang Giting pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2008 sampai 2010.  Variabel X 3 Ethrel a. Hipotesis Hipotesis H : β 1 = 0 H a : β 1 ≠ 0 b. α = 1, α =5, α = 10 ; n = 36; k =4; df n-k = 31 c. Statistik penguji: t-hitung = 3,415 t-tabel = 2,024 d. Kriteria pengambilan keputusan H diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 H a diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 e. Keputusan H a diterima karena t-hitung t-tabel 0,371 2,024. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel X 3 ethrel memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap perkembangan jumlah produksi karet di Universitas Sumatera Utara kebun Sarang Giting pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2008 sampai 2010.  Variabel X 4 Curah Hujan a. Hipotesis Hipotesis H : β 1 = 0 H a : β 1 ≠ 0 b. α = 1, α =5, α = 10 ; n = 36; k =4; df n-k = 31 c. Statistik penguji: t-hitung = -0.303 t-tabel = 2,024 d. Kriteria pengambilan keputusan H diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 H a diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 e. Keputusan H diterima karena t-hitung t-tabel -0,303 2,024. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel X 4 curah hujan memberikan pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap perkembangan jumlah produksi karet di kebun Sarang Giting pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2008 sampai 2010.

4.5.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearity