4.1.3. Gambaran Histopatologis Tubulus Seminiferus Testis Mencit
Pada gambaran histopatologis diamati dan dianalisis 2 dua hal yakni; a diameter tubulus seminiferus mencit, dan b tebal epitel tubulus seminiferus mencit.
a. Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit
Gambar 7. Grafik rata-rata Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit Jantan µ m. Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata pada taraf uji 5. Keterangan; P0 0,5 ml aquabidest;P1 ekstrak jahe 0,7 mggBB; P2 ekstrak jahe 1,4 mggBB, P3 Pbasetat 0,01 mggBB;
P4 ekstrak jahe, 0,7 mggBB + Pb asetat 0,01 mggBB; P5 ekstrak jahe 1,4mggBB + Pb asetat 0,01mggBB;
┬ standar deviasi SD.
Hasil pengukuran diameter tubulus seminiferus setiap mencit jantan dewasa ditampilkan pada Lampiran 3, Tabel 7. Hasil perhitungan analisis dari rata-rata
diameter tubulus seminiferus testis mencit jantan dewasa untuk semua kelompok perlakuan dan kontrol disajikan pada Lampiran 3. Gambaran hasil tersebut dapat
dibuat grafik histogram seperti yang tertera pada Gambar 7. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data, ternyata data tidak berdistribusi normal dan
variansinya tidak homogen, sehingga perlu dilakukan transformasi data. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
hasil analisis tetap menunjukkan distribusi data tidak normal dan variansi data yang tidak homogen. Oleh karena itu data hanya memenuhi asumsi pengujian data
nonparametrik Krusskal Wallis analisis. Hasil ujinya menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan penelitian p0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-
Whitney dengan hasil sebagai berikut; diameter tubulus yang terendah pada perlakauan P5 ekstrak jahe 1,4mggBB + Pb asetat 0,1mggBB tetapi tidak berbeda
nyata dengan perlakuan P0 0,5 ml aquabidest, P2 ekstrak jahe 1,4 mggBB dan P4 ekstrak jahe, 0,7 mggBB + Pb asetat 0,1 mggBB. Sedangkan nilai diameter
tubulus seminiferus yang tertinggi terdapat pada perlakuan P1, tetapi tidak berbeda nyata dengan P0, P2, P3, dan P4.
b. Tebal Epitel Tubulus Seminiferus Testis Mencit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Grafik rata-rata Tebal Epitel Tubulus Seminiferus Testis Mencitµ m. Keterangan: P0 0,5 ml aquabidest; P1 ekstrak jahe 0,7 mggBB; P2 ekstrak jahe
1,4 mggBB; P3 Pb asetat 0,01 mggBB; P4 ekstrak jahe, 0,7 mggBB + Pb asetat 0,01 mggBB; P5 ekstrak jahe 1,4mggBB + Pb asetat 0,01mggBB;
┬ standar deviasi SD.
Pengukuran tebal epitel tubulus seminiferus setiap mencit jantan dewasa ditampilkan pada Lampiran 4, Tabel 8. Hasil perhitungan analisis dari rata-rata tebal
epitel tubulus seminiferus mencit jantan dewasa untuk semua kelompok perlakuan dan kontrol disajikan pada Lampiran 3. Dari hasil tersebut dapat dibuat grafik
histogram seperti yang tertera pada Gambar 8. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data, ternyata data berdistribusi normal dan variansinya homogen,
sehingga tidak perlu dilakukan transformasi data. Data memenuhi asumsi pengujian parametrik Anova Analisis of Varian satu arah pada level 5. Ternyata hasil uji
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata antara perlakuan penelitian p0,05.
Universitas Sumatera Utara
a b c
d e f Gambar 9: Gambar Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis mencit, HE-400x
a Kelompok KontrolP0; tanda panah biru pengukuran tebal epitel tubulus seminiferus, tanda panah hitam pengukuran diameter tubulus seminiferus.
b Kelompok P1Jahe 0,7mggBB;terlihat pelebaran diameter tubulus seminiferus testis dibandingkan dengan kelompok kontrol.
c Kelompok P2Jahe1,4mggBB; terlihat juga pelebaran diameter tubulus seminiferus testis dan daerah interstisial yang kosong dibandingkan dengan
kelompok kontrol. d Kelompok P3Pb asetat 0,1 mggBB; terlihat epitel tubulus seminiferus menipis
dan sel-sel spermatogenik tidak begitu memenuhi epitel tubulus seminiferus testis bila dibandingkan dengan kelompok kontrol.
e Kelompok P4Jahe 0,7mggBB+Pb asetat 0,1mggBB; terlihat penebalan kembali epitel tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik mulai kembali
memenuhi epietl tubulus setelah pemberian 0,7mggBB ekstrak jahe. f Kelompok P5jahe1,4mggBB+Pb asetat 0,1mggBB; terlihat
pengecilan diameter tubulus seminiferus testis dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan 4.2.1. Hasil Uji Skrining Senyawa Fitokimia Ekstrak Air Jahe