II.4. Minat Beli
Minat Interest, adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan kepadanya statisfiers. Slameto 2010:180 mendefenisikan, “Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh”.
Pengaruh minat sangat besar terhadap suatu tindakan yang akan dilakukan, karena bila tindakan yang dilakukan tidak berdasarkan minat maka tidak akan
menimbulkan kesenangan. Minat dalam hal ini berarti adanya perhatian serta daya tarik khusus terhadap objek, kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan sehingga
sampai memperoleh suatu kepuasan. Di dalam menumbuhkan minat, seseorang harus membangkitkan perhatian
agar tumbuh rasa minat tersebut. Menurut Gazali Slameto, 2010:56, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu
objek bendahal atau sekumpulan objek. Dengan begitu apabila perhatian telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat. Minat
merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, lalu dilanjutkan dengan timbulnya keputusan,
yakni keputusan untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Komponen ini semua yang menjadi serangkaian unsur yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga minat tersebut memiliki ciri-ciri
Universitas Sumatera Utara
tersendiri, dan mempunyai pengaruh dari beberapa faktor. Menurut Widjaja 2004:45, secara teori minat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Minat tidak dibawa sejak lahir
b. Dapat berubah-ubah
c. Tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus
maupun objek d.
Objek tersebut dapat merupakan sesuatu hal tertentu, tapi dapat juga merupakan dari hal-hal tersebut.
Menurut Reber Muhibbin Syah, 1995:136, faktor-faktor yang
mempengaruhi minat individu, antara lain : 1.
Faktor Internal Faktor internal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang
datangnya dari dalam diri sendiri. Faktor internal ini terdiri dari empat unsur yaitu :
a. Pemusatan perhatian, yaitu suatu keadaan kreativitas jiwa yang
dipertinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal ataupun benda.
b. Keingintahuan, yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan
informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju.
Universitas Sumatera Utara
c. Motivasi, yaitu dorongan dari dalam diri untuk menetapkan tujuan
dan mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi.
d. Kebutuhan, yaitu bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan
jasmani dan kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang datangnya dari luar diri. Faktor eksternal ini terdiri dari tiga unsur yaitu:
a. Dorongan dari teman orang lain, yaitu adanya suatu dorongan
maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan. b.
Fasilitas yang memadai, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu
tindakan. c.
Keadaan lingkungan, yaitu bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu
kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 . Metodologi Penelitian III.1.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam penjelasan
antar dua objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya
hubungan tersebut. Metode penelitian ini digunakan untuk meneliti bagaimana hubungan antara promosi penjualan pakaian wanita di Facebook dengan minat beli
siswi SMA Negeri I Medan. Kelebihan dan kelemahan menggunakan metode korelasional adalah dapat
mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tidak bebas, dan memudahkan untuk membuat rancangan penelitian experimental. Sedangkan
kelemahannya adalah korelasi tidak selalu menunjukkan hubungan kausalitas, walaupun kadang-kadang korelasi yang tinggi dapat menunjukkan hubungan sebab-
akibat Rakhmat 2004:43.
Universitas Sumatera Utara
III.1.2 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini, terdapat di SMA Negeri I Medan. Jl. Cik Diktiro, No.1 Medan.
III.2. Populasi dan Sampel III.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda,hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa –perisriwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian Nawawi, 1995:141. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi perempuan
SMANegeri I Medan, dari kelas X hingga kelas XII RSBI, dengan jumlah populasi sebanyak 696 siswi.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah tabel jumlah siswa laki-laki yang menjadi populasi dalam penelitian ini :
Tabel III.1 Daftar Populasi Siswi SMA Negeri 1 Medan
Kelas RSBIInternasional Populasi
X-RSBIInternasional XI-RSBIInternasional
XII-RSBIInternasional 214
181 301
Jumlah 696
Sumber: Data kesiswaan SMA Negeri I Medan 2011
III.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Nawawi, 1995:144. Berdasarkan data yang diperoleh maka
peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat
kepercayaan 90 Bungin, 2005:105, yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
N = Jumlah populasi n = Sampel
= Presisi digunakan 10 atau 0,1
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan sebagai berikut:
= 87,43= 87 orang
III.3. Teknik Penarikan Sampel III.3.1.
Proportional Stratified Sampling
Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik-teknik berikut: Proportional Stratified Sampling yaitu
teknik penarikan sampel yang bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen
dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Sampel ini memungkinkan untuk
memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk masing-masing dipilih sebagai sampel. Setelah sampel dilakukan, kemudian diproporsionalkan untuk
memperoleh jumlah sampel dari setiap kelas dengan menggunakan rumus Arikunto, 2002:120, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
n =
�
1�
�
2
�
Keterangan: n
1
= Jumlah siswi dalam kelas �
2
= Jumlah sampel N= Jumlah populasi
Setelah didapat data siswi yang akan diteliti, maka tersusunlah data tersebut dan dipakailah rumus penarikan sampel Proportional Stratified Sampling. Adapun
data yang telah dibuat, tertera di tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2 Penarikan Sampel
KELAS X- RSBI
POPULASI SISWIKELAS
PENARIKAN SAMPEL
n =
�
��
�
�
�
Sampel
X-1 X-2
X-3
X-4 X-5
X-6 X-7
X-8 X-9
X-10 X- RSBI PLUS
20 22
20
18 18
20 19
23 22
21 11
n =
20�87 696
= 2,5 n =
22�87 696
= 2,75 n =
20�87 696
= 2,5 n =
18�87 696
= 2,25 n =
18�87 696
= 2,25 n =
20�87 696
= 2,5 n =
19�87 696
= 2,37 n =
23�87 696
= 2.8 n =
22�87 696
= 2,75 n =
21�87 696
= 2,6 n =
11�87 696
= 1 3 orang
3 orang 3 orang
2 orang 2 orang
3 orang 2 orang
3 orang 3 orang
3 orang 1 orang
Universitas Sumatera Utara
KELAS XI RSBI
POPULASI SISWIKELAS
PENARIKAN SAMPEL
n =
�
��
�
�
�
SAMPEL
XI- IPA 1
XI- IPA 2
XI- IPA 3
XI- IPA4
XI- IPA 5
XI- IPA 6
XI- IPA 7
XI- IPA 8
XI- RSBI PLUS
XI- IPS 1 16
18
19
21
21
18
19
16
20
13 n =
16�87 696
= 2 n =
18�87 696
= 2,2
n =
19�87 696
= 2,3
n =
21�87 696
= 2,6
n =
21�87 696
= 2,6
n =
18�87 696
= 2,2
n =
19�87 696
= 2,3
n =
16�87 696
= 2
n =
20�87 696
= 2,5 n =
13�87 696
= 1,6 2 orang
2 orang
2 orang
3 orang
3 orang
2 orang
2 orang
2 orang
3 orang
2 orang
Universitas Sumatera Utara
KELAS XII RSBI POPULASI
SISWI KELAS Penarikan sampel
n =
�
��
�
�
�
Sampel
XII- IPA 1
XII- IPA 2
XII- IPA 3
XII- IPA 4
XII- IPA 5
XII- IPA 6
XII- IPA 7
XII- IPA 8
XII- IPA 9
XII- IPA 10
XII- IPA 11 17
19
18
18
19
24
22
25
20
24
21 n =
17�87 696
= 2,1
n =
19�87 696
= 2,3
n =
18�87 696
= 2,2 n =
18�87 696
= 2,2
n =
19�87 696
= 2,37
n =
24�87 696
= 3
n =
22�87 696
= 2,75 n =
25�87 696
= 3,1
n =
20�87 696
= 2,5
n =
24�87 696
= 3
n =
21�87 696
= 2,6 2 orang
2 orang
2 orang
2 orang
2 orang
3 orang
3 orang
3 orang
3 orang
3 orang
3 orang
Universitas Sumatera Utara
XII- IPA 12
XII- IPS 1
XII- IPS 2
XII- INTERNASIONAL
19
27
20
8 n =
19�87 696
= 2,37
n =
27�87 696
= 3,3
n =
20�87 696
= 2,5
n =
8�87 696
= 1 2 orang
3 orang
3 orang
1 orang
III. 3.2. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling atau sampel acak sederhana adalah suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Prosedur yang cukup akurat untuk pengambilan sampel secara acak adalah dengan menggunakan tabel angka acak
Table of random numbers, disamping itu dapat pula dilakukan dengan cara mengundi. Simple Random Sampling juga dapat diperoleh Bulaeng, 2004:143
dengan cara: 1.
Memberikan nomor-nomor yang berurutan pada unsur-unsurelemen- elemen dalam kerangka sampel
2. Membuat daftar nomor-nomor random sesuai dengan ukuran sampel yang
diinginkan
Universitas Sumatera Utara
3. Menyeleksi unsur-unsur dari kerangka sampel yang sudah diberi nomor
sesuai dengan daftar nomor randomnya.
III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian Kepustakaan Library Research
Dilakukan dengan cara studi terhadap literatur serta berbagai bacaan yang dianggap relevan dan mendukung penelitian. Studi kepustakaan ini dapat
dilakukan melalui buku-buku, jurnal, internet yang berkaitan dengan masalah penelitian.
b. Penelitian Lapangan Field Research
Pengumpulan data di lapangan yang meliputi kegiatan survei dilokasi penelitian. Dalam hal ini, penelitian lapangan dilakukan melalui
Kuesioner, yaitu usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh
responden Nawawi, 1991:117.
III.5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipersentasekan. Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
Universitas Sumatera Utara
memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang diceritakan orang lain Singarimbun, 1995:263. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan
menggunakan 3 tahap analisis: a.
Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atasa dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang tediri
dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266.
b. Analisis Tabel Silang
Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang
lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995:273.
c. Uji Hipotesis
Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan diantara kedua
variabel yang dikorelasionalkan maka peneliti menggunakan rumus koefisien tata jenjang oleh Spearman Spearman’sRho Rank-Order Corellation, yaitu
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
Rho : koefisien korelasi rank-order rank-Order corellation
d : perbedaan antara pasangan jenjang
∑ : sigma atau jumlah
N : jumlah individu dalam sampel
1 : bilangan konstan
6 : bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika probabilitas 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
0.05 maksudnya ialah tingkat kesalahan dalam penelitian, yang telah distandarkan.
Universitas Sumatera Utara
III.6 Deskripsi Lokasi Penelitian III.6.1. SMA Negeri I Medan
1. Sejarah SMA Negeri I Medan
SMA Negeri I Medan atau yang sering disingkat menjadi SMANSA terletak di jantung kota Medan, tepatnya di Jl. Teuku Cik DiTiro No.1. Awalnya, SMANSA
pertama kali dibangun di Jl. Teuku Umar no.1, sekitar tanggal 18 Agustus - 1 September 1950.
Dahulu sekolah ini pernah menjadi SMA darurat, akibat dari aksi Polisional oleh Belanda. Dalam bahasa Belanda sekolah ini disingkat menjadi HBS-VHO, yang
pada tahun 1949 berada di Jl. Seram Medan. Sekolah setingkat SMA yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang setuju dengan Belanda.
Bagi orang Indonesia yang pro-republikan, mereka memilih sekolah yang bernama Ivoorno yang terletak di Jl. Thamrin. Sekolah ini disebut juga SMA Kesatria
dibawah pimpinan Tuan Muhammad Nuh. Sekolah ini dipinjam oleh SMA yang pro Indonesia yang disebut Sekolah Darurat yang dipimpin oleh Tuan Ismail Daulay, dan
disekolah ini lah banyak orang-orang Indonesia yang bersekolah. Pada Agustus 1950, siswa-siswi SMA Darurat pindah ke gedung HBS-VHO,
yang merupakan sekolah Belanda tersebut. Disini siswa-siswinya dimulai dari kelas 1. Awalnya kepala sekolah di SMA Darurat ini berjumlah dua orang. Kepala sekolah
VHO tersebut anonim tidak diketahui namanya dan Kepala Sekolah Darurat tersebut dipimpin oleh Ismail Daulay.
Pada tahun yang sama, kedua SMA tersebut beserta guru-gurunya bergabung menjadi SMA 1, dan kepala sekolah yang pertama pada saat itu adalah Syarif.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dilanjutkan oleh Palit D. Harahap, setelah itu baru SMA 1 dipimpin oleh kepala sekolah Definitif yaitu Rondang.
Beberapa tahun kemudian, bagian sekolah ini pisah menjadi dua bagian yaitu bagian A dan bagian B. Bagian B menjadi SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Medan.
Dibagian A menjadi SMA teladan, yang kemudian pindah ke Jl. Teuku Cik Diktiro No.1, dan menjadi SMA Negeri I Medan yang merupakan SMA favorit di kota
Medan. Sumber: Direktori SMA Negeri I Medan.
2. Profil SMA 1 Medan.
Daftar nama-nama kepalasekolah SMA Negeri 1 Medan, yang pernah menjabat dari awal hingga sekarang:
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3 Daftar Nama-nama Kepala Sekolah
Nama Tahun Menjabat
1. R.M. Simanjuntak
2. C.M. Simorangkir
3. Drs. A. Sinaga
4. M.Silaban
5. Drs. H.M. Syarif Nasution
6. Drs. Bahiman Rambe
7. Drs. Tukino
8. Dra. Yustini Amnah Lubis, M.Hum
9. Dra. Hj. Rebekka Girsang
1950-1960 1960-1965
1965-1982 1982-1989
1989-1995 1995-2000
2000-2003 2003-2006
2006-sekarang
Sumber: Direktori SMA Negeri I Medan
3. Visi dan Misi
Adapun yang menjadi visi dan misi SMA Negeri I Medan adalah: Visi :
SMAN Negeri I Medan menjadi Sekolah yang Berprestasi dengan Pendidikan Berkarakter dan Bertaraf Internasional.
Universitas Sumatera Utara
Misi : 1.
Meningkatkan Mutu Pendidikan dengan penerapan Manajemen Pengendalian Mutu Pendidikan dan Penerapan Standar Nasional Pendidikan.
2. Implementasi Standar ISO secara bertahap dan terukur.
3. Peningkatan Infrastruktur dan Sarana Prasarana Bertaraf Internasional.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mendukung Proses
Belajar Mengajar dan Manajemen Operasional Sekolah. 5.
Meningkatkan prestasi siswa secara optimal melalui kegiatan bimbingan belajar secara efektif dan pelatihan pra olimpiade secara optimal.
6. Meningkatkan professional guru dan pegawai melalui pelatihan MGMP, TIK
dan Bahasa Inggris. 7.
Kerjasama Lembaga Setingkat di dalam dan luar negeri sehingga menghasilkan pertukaran informasi yang membangun.
8. Menerapkan manajemen partisipasi dengan kemitraan seluruh warga sekolah
dengan Komite Sekolah, orang tua siswa, alumni, lintas sektoral dan pihak swasta.
9. Sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dilakukan Penerapan
Kurikulum Adobsi dan Adaptasi untuk kelas Reguler dan Penerapan Kurikulum Nasional dan Internasional dilakukan dengan mengadakan kelas
Plus Internasional dengan lulusan yang memiliki Sertifikat Internasional.
Universitas Sumatera Utara
4. Struktur Organisasi SMA Negeri I Medan
Gambar II Struktur Organisasi SMA Negeri I Medan
Sumber : http:\\Smansa-medan.sch.idhtmlindex.php
Universitas Sumatera Utara
5. Kondisi Siswa Tabel III.4
Kondisi Siswa SMA Negeri 1 Medan No
Kelas L
P Jumlah
1 X
137 212
349 2
XI IPA 86
168 254
3 XI IPS
19 11
30 4
XII IPA 213
255 468
5 XII IPS
41 47
88
Total 496
693 1189
Sumber : Tata Usaha SMA Negeri I Medan
6. Ekstrakulikuler
Kualitas tamatan sekolah kejuruan dituntut untuk memenuhi standar kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai materi pelajaran,
siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial.
Kegiatan ekstrakulikuler merupakan salah satu alat pengenalan siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan
pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran.
Universitas Sumatera Utara
Berangkat dari pemikiran tersebut, di SMA Negeri I Medan diselenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS sebagai induk kegiatan ekstrakulikuler
di sekolah, kegiatan ekstrakulikuler lainnya adalah: -
Pramuka -
Paduan Suara Sola Gratia -
Paskibra -
Palang Merah Remaja PMR -
Patroli Keamanan Sekolah PKS -
Pecinta Alam PAL Smansa -
Olahraga Prestasi Futsal, Sepak bola, Tenis meja, Basket, Soft Ball, Karate, Tenis meja, dan sebagainya
- Kelompok Ilmiah Remaja KIR
- Sanggar Seni Smansa SSS
- Marching Band
- Teater “Rawit” Smansa
- Bakmis
- PA Bukit Sion
- Science Club
- Radio Sekolah Rase
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Pengumpulan Data