I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : “Sejauhmanakah hubungan
antara promosi penjualan pakaian wanita di Facebook dengan minat beli siswi SMA Negeri I Medan?”
I.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka dibutuhkan pembatasan masalah yang jelas dan
spesifik. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bersifat mencari dan
menjelaskan hubungan antara promosi penjualan pakaian wanita di Facebook, dengan minat beli siswi SMA Negeri I Medan.
2. Objek yang diteliti adalah promosi pakaian wanita di Facebook.
3. Subjek penelitian ini adalah siswi SMA Negeri I Medan kelas X-XII.
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara
promosi penjualan pakaian wanita dengan minat beli siswi SMA Negeri I Medan.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat beli siswi SMA Negeri I
Medan. 3.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat promosi penjualan pakaian wanita di Facebook pada siswi SMA Negeri I Medan.
I.4.2. ManfaatPenelitian
1. Secara akademis, penelitian ini diharapakan dapat menambah dan
memperkaya bahan penelitian, bahan referensi, serta sumber bacaan di lingkungan Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.
2. Secara teoritis, penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang diterima
penulis selama menjadi Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, dan menambah wawasan penulis mengenai Promosi Penjualan Pakaian
Wanita di Facebook Dengan Minat Beli Siswi SMA Negeri I Medan. 3.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pikiran dan masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
I.5. Kerangka Teori
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu menyusun kerangka teori yang sesuai dengan penelitiannya. Karena kerangka teori merupakan
kajian tentang hubungan teori dengan berbagai faktor dalam perumusan masalah tersebut. Hal ini juga berguna untuk, mempermudah peneliti menyusun penelitian dan
hasil dari penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan dengan baik. Wilbur Schramm menyatakan teori yaitu, merupakan suatu perangkat pernyataan yang saling
berkaitan, pada abstraksi dengan kadar yang tinggi, dan daripadanya proposisi bisa dihasilkan dan diuji secara ilmiah, dan pada landasannya dapat dilakukan prediksi
mengenai perilaku Effendy, 2003:241. Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Komunikasi Massa, Komuniksai Pemasaran, Teori AIDDA, dan
Minat Beli.
1.5.1. Komunikasi Massa, Media Baru, dan Media Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu berkomunikasi untuk menjalin sebuah hubungan. Karena dengan adanya komunikasi kita akan mengetahui tentang
sesuatu hal masing-masing antara satu dengan yang lainnya. Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Coummunis yang
berarti sama atau menjadikan milik brrsama. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang atau sekelompok kepada seseorang atau kelompok
lain. Menurut Mulyana 2007:80, komunikasi dikategorikan berdasarkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
level yang lazim digunakan untuk melihat konteks komunikasi. Ada empat tingkat komunikasi yang disepakati oleh para pakar yaitu: komunikasi antarpribadi,
komunikasi kelompok, komuniaksi organisasi, dan komunikasi massa. Kegiatan komunikasi meliputi komponen – komponen seperti sumber, pesan, saluran,
penerima, gangguan, proses penyampaian, arus balik dan efek. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication,
sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass
communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa mass media sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa
mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam
waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan – pesan komunikasi yang sama dan mengartikan massa sebagai semua orang yang menjadi
sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran Wiryanto, 2005:59.
Sedangkan ciri –ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann Wiryanto, 2005:62 adalah sebagai berikut:
a. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis
b. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta
komunikasi
Universitas Sumatera Utara
c. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim
d. Mempunyai publik yang secara tersebar.
Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunikasi kita tadi harus diformat sebagai
berita atau artikel, kemudian dicetak, didistribusikan, baru kemudian sampai ke audien. Antara kita dan audien tidak bisa berkomunikasi secara langsung,
sebagaimana dalam komunikasi tatap muka. Konsekuensinya adalah, karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audien. Komunikasi
berlangsung satu arah, dari komunikator ke audien, dan hubungan antara keduanya impersonal. Karakteristik pokok ketiga adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat
terbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca, didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik keempat adalah adanya
intervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima. Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai yang
harus dipatuhi. Beberapa aturan perilaku normatif ada dalam kode etik, yang dibuat oleh organisasi-organisasi jurnalis atau media.
Dengan demikian, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan
anonim melalui media massa cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.
Universitas Sumatera Utara
Media Baru New Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Manfaat media adalah memudahkan seseorang
untuk memperoleh pesan atau informasi secara cepat. Media baru atau new media adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup
kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru”
adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dari media baru
tersebut seperti internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD- ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi
kertas http:new-media.kompasianna.com?20100205memahami-istilah-media-
baru-new-media. Internet merupakan alat teknologi komunikasi yang banyak dipakai
masayarakat pada saat ini. Media internet ini sangat melekat dimasyarakat, karena dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat dari dalam negeri hingga ke luar
negeri tanpa batas, dan produsen juga dapat berbisnis untuk mempromosikan barang ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumennya.
Menurut Lee M dan Carla Johnson 2007:382-383, internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat information superhigway, dan
memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan jaringan global
Universitas Sumatera Utara
dari komputer-komputer yang saling terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari ribuan komputer lain, dan terhubungkan
dengan berbagai jaringan. Tanpa tergantung dari sistem operasi jaringan yang lain atau komputer pribadi, internet menawarkan beberapa mode pertukaran informasi :
a. E-mail, merupakan sumber dominan lalu lintas dan sarana penyampaian yang
mudah disesuaikan. b.
World Wide Web WWW, merupakan anjungan multimedia pertama. Pada umumnya masyarakat mengetahui istilah ini sebagai website. Misalnya:
www.facebook.com, www.yahoo.com, dan sebagainya. c.
IRC Internet Relay Chat, merupakan percakapan berbasis teks secara langsung.
Media Sosial Social Media
Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi. Media sosial meliputi
blog, jejaring sosial, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia http:id.wikipedia.orgwikiMedia_sosial. Media sosial meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan
ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk
Universitas Sumatera Utara
berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka berada dan kapanpun, tidak perduli seberapa jauh jarak mereka, dan tidak perduli siang ataupun malam.
Media sosial memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan media sosial, begitupun
sebaliknya orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan media sosial. Apabila kita dapat memanfaatkan
media sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari koneksi, dan memperluas
pertemanan. Apabila kita yang dimanfaatkan oleh media sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan di dapat seperti
kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata dan tidak dapat berinteraksi. Jejaring sosial yang banyak digunakan adalah Facebook. Adapun fitur-fitur yang
terdapat di dalam Facebook Andi, 2008:44-58 ialah: a.
Profil b.
Walldinding c.
Pertemanan d.
Inboxpesan e.
Megunduhberbagi f.
Tag Menandai
Universitas Sumatera Utara
I.5.2. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi merupakan bagian yang terpenting dari kehidupan manusia. Ini dapat dilihat dari interaksi antar satu orang dengan yang lainnya. Dalam
pengertiannya sendiri komunikasi ialah proses pertukaran pesan atau informasi, dari komunikator dengan komunikan. Seiring perkembangannya komunikasi telah
menembus batasan geografis dan menjadikan seluruh titik dunia ini saling terhubung. Di era yang semakin modern ini, komunikasi tidak hanya dengan cara tatap muka saja
tetapi dapat melalui teknologi yang canggih untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, lompatan dan revolusi teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai hal, terutama dalam bidang pemasaran. Kata
pemasaran tentunya sudah dikenal, dan juga sering didengar orang. Pengertian pemasaran yang paling populer adalah penjualan. Pengertian lain mengenai
pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan, promosi, atau penjualan secara eceran. Jika di masa lalu pemasaran dan promosi berjalan dengan sendiri-
sendiri, sekarang semakin banyak perusahaan besar ataupun secara pribadi yang menyatukan pemasaran dan promosi ke dalam sebuah saluran komunikasi pemasaran.
Maksud dari hal tersebut ialah agar produk yang dilempar ke pasar bukan saja bertindak sebagai sarana membangun hubungan yang erat dan jika
memungkinkan, adanya ikatan emosional yang baik dengan para produsen, supplier, pengecer, dan bahkan para pelanggan sebagai sarana mengukuhkan citra merek dan
perusahaan itu sendiri Morissan, 2010:12.
Pada dasarnya pemasaran mencakup segala kegiatan. Berbagai kegiatan seperti pembujukan, promosi, publikasi merupakan kegiatan dari pemasaran
Pemasaran bukanlah semata-mata dari kegiatan seperti menjual atau mempromosikan
Universitas Sumatera Utara
saja tetapi, bagaimana seseorang memiliki ide yang kreatif, mental yang kuat, dan tentunya sikap yang berpikir untuk membimbing orang lain untuk melakukan inovasi
gagasan yang memiliki nilai lebih. Pengertian komunikasi pemasaran itu sendiri adalah salah satu kegiatan
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan ataumeningkatkan pasar sasaran atas perusahan maupun produk agar bersedia
menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
Promosi Penjualan
Kata promosi tentunya sudah diketahui, dan sering didengar oleh orang- orang. Promosi biasanya dikaitkan dengan penjualan dalam memperkenalkan suatu
produk, ataupun jasa yang dikemas secara menarik. Kata promosi digunakan dalam pengertian yang lebih luas, yang mengacu pada kegiatan pemasaran dari suatu
organisasi dan perusahaan. Michael Ray mendefenisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan Morissan, 2010:16.
Promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa Kotler Armstrong, 2004:660. Dalam
promosi penjualan, ada beberapa bagian atau alat dalam mempromosikan penjualan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Contoh produk sample adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk
untuk percobaan. b.
Diskon discount adalah pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian selama satu periode tertentu.
c. Imbalan kesetiaan patronage award adalah hadiah dalam bentuk uang tunai
atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan besarnya kesetiaan pembeli kepada penjual atau kelompok penjual tertentu.
d. Hadiah pelanggan prize adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan
regular produk atau jasa tertentu perusahaan.
I.5.3. Teori AIDDA
Teori AIDDA disebut juga A-A Procedure atau from attention to actionprocedure. AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention perhatian,
Interest minat, Desire hasrat, Decision keputusan, Action tindakankegiatan. Adapun keterangan dari elemen-elemen dari model ini adalah:
1. Perhatian Attention, keinginan seseorang untuk mencari dan melihat
sesuatu. 2.
Ketertarikan Interest, perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatuhal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.
3. Keinginan Desire, kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang
menarik perhatian.
Universitas Sumatera Utara
4. Keputusan Decision, kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal.
5. Tindakan Action, suatu kegiatan untuk merealisasikan keyakinan dan
ketertarikan terhadap sesuatu.
Komunikasi yang diawali dengan membangkitkan perhatian Attention akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikan tidak
terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat Interest yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari
perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat Desire untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Hal ini belum cukup, untuk itu
harus dilanjutkan dengan munculnya keputusan Decision yaitu keputusan untuk melakukan kegiatan Action sebagaimana diharapkan komunikator. Dalam model
AIDDA ini hal utama yang harus dilakukan adalah membangkitkan dan menumbuhkan perhatian dan minat komunikan, berhasil tidaknya hal tersebut
tergantung oleh attractiveness ketertarikan dari komunikan karena perhatian tersebut adalah efek pada tahap permulaan dalam diri seorang komunikan Effendy,
2003 : 305.
1.5.4. Minat Beli
Seorang komunikator dikatakan dapat melakukan perubahan sikap dan tingkah laku dari komunikannya apabila komunikan merasa adanya persamaan antara
komunikator dengan komunikannya, yang dapat menimbulkan simpati komunikan
Universitas Sumatera Utara
terhadapnya. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian merupakan langkah awal suksesnya sebuah komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah
terbangkitkan, maka selanjutnya diikuti dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan lanjutan dari perhatian.
Minat adalah sikap yang dapat menimbulkan hasrat dan perhatian terhadap sesuatu dan timbul keinginan untuk membeli sesuatu
. Pada dasarnya, minat dalam
diri seseorangkonsumen memiliki unsur-unsur sebagai berikut As’ad, 1991:54: 1.
Terjadinya sesuatu hal yang menarik. 2.
Terdapat kontras yaitu antara hal yang satu dengan yang lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menimbulkan perhatian.
3. Terdapatnya harapan akan mendapatkan keuntungan atau mungkin gangguan
dari hal yang dimaksud. Menurut Reber Muhibbin Syah, 1995:136, faktor-faktor yang mempengaruhi
minat individu, antara lain: 1.
Faktor Internal Faktor internal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang
datangnya dari dalam diri sendiri. Faktor internal ini terdiri dari empat unsur yaitu :
a. Pemusatan perhatian, suatu keadaan kreativitas jiwa yang dipertinggi
yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal ataupun benda. b.
Keingintahuan, yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju.
Universitas Sumatera Utara
c. Motivasi, yaitu dorongan dari dalam diri untuk menetapkan tujuan dan
mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi.
d. Kebutuhan, yaitu bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan
jasmani dan kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang datangnya dari luar diri. Faktor eksternal ini terdiri dari tiga unsur yaitu:
a. Dorongan dari teman orang lain, yaitu adanya suatu dorongan
maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan. b.
Fasilitas yang memadai, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu
tindakan. c.
Keadaan lingkungan, bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu kegiatan.
1.6. Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil yang dicapai dan dapat
menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 1995:40. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang
dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk berbagai fenomena yang
sama Kriyantono, 2006:149. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam
memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Agar konsep- konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan
menggunakan variabel. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas X
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan, atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau
unsur yang lain Nawawi, 1995:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah promosi penjualan pakaian wanita di Facebook.
b. Variabel terikat Y
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan
karena variabel lain Nawawi, 1995:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli siswi SMA Negeri I Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.7. Model Teoritis