BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Aktivitas ekonomi jual-beli merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat kita elakkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap hari kita menjumpai kegiatan
jual-beli, baik kita sebagai pelakunya ataupun orang-orang di sekitar kita. Terkadang kita berperan sebagai penjual dan terkadang kita juga berperan sebagai pembeli.
Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dimana jumlah penduduknya mencapai 200 juta yang terdiri dari berbagai suku budaya dan
bahasa yang berbeda. Melihat dari jumlah penduduknya yang cukup padat bahkan
menduduki peringkat ke 4 negara dengan penduduk terbanyak di dunia http:www.uniknya.com201104205-negara-penduduk-terbanyak-di-dunia, maka
tidak heran Indonesia merupakan pangsa pasar yang cukup menjanjikan bagi
pedagang dalam maupun luar negeri. Hal ini yang membuat masyarakat Indonesia mendapat julukan sebagai masyarakat dengan budaya konsumerisme
yang cukup tinggi.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka cara yang digunakan dalam proses jual-belipun semakin berkembang. Dimulai dari sistem
barter yang dilakukan dengan tukar menukar barang secara tatap muka, berkembang menjadi sistem penjualan dengan menggunakan proses pengiriman
Universitas Sumatera Utara
yang memudahkan kegiatan jual-beli tidak hanya dalam lokasi yang sama. Hingga penjualan melalui internet atau yang biasa disebut Bussines Online.
Internet merupakan teknologi yang menghubungkan berbagai mesin komputer yang mengolah informasi di dunia ini, baik berupa server, komputer pribadi,
handphone, komputer genggam, PDA, dan lain sebagainya. Masing-masing mesin ini bekerja sesuai dengan fungsinya, baik sebagai penyedia layanan atau server maupun
sebagai pengguna layanan atau client Febrian, 2007:2.
Internet adalah suatu kumpulan jaringan komputer dari berbagai tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan suatu standar komunikasi. Saat ini ada
jutaan sistem komputer dengan puluhan juta pengguna di seluruh dunia yang telah tergabung dengan internet Andi, 2003:1. Selain sebagai layanan penyedia infomasi
yang lebih mudah dan cepat, internet juga digunakan para penggunanya sebagai media sosial, seperti Friendster, Blog, Twitter, E-mail, Facebook, dan sebagainya.
Selain sebagai tempat berinteraksi para penggunanya, media sosial juga dimanfaatkan sebagai tempat promosi penjualan baik secara kelompok maupun individu. Dalam hal
ini penulis tertarik untuk menjadikan media sosial Facebook sebagai penelitian promosi penjualan terhadap minat beli penggunanya, dikarenakan Facebook adalah
media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia .
Facebook atau disingkat FB adalah suatu situs jejaring sosial yang populer yang diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark
Zuckerberg, yang merupakan seorang mahasiswa Harvard University. Pada awalnya Facebook ini sendiri keanggotaanya hanya dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard
saja, karena banyak yang tertarik dengan jejaring sosial ini, maka beberapa tahun kemudian berkembang hingga sampai ke belahan dunia. Berdasarkan situs online
Universitas Sumatera Utara
yang dinamakan socialbackers.com menganalisa bahwa sampai saat ini, Facebook masih menduduki peringkat pertama mengalahkan Texas Holdem Poker di peringkat
kedua dan Youtube di peringkat ketiga. Situs tersebut juga mencatat pengguna Facebook di Indonesia tercatat sebanyak 42.919.780 orang. Persentasenya meningkat
0.76 menjadi 17.66 http:merdeka.comteknologiindonesia. Melihat dari jumlah pengguna diatas maka banyak orang yang
memanfaatkan Facebook menjadi tempat pemasaran ataupun promosi berbagai jenis barang. Misalnya saja barang-barang elektronik, kendaraan bermotor, perhiasan
hingga sampai penjualan pakaian. Tentu saja dengan adanya Facebook ini dapat memudahkan proses jual-beli yang dilakukan, karena barang-barang yang akan
dipasarkan bisa langsung mencantumkan gambar sehingga mempermudah bagi calon pembeli untuk memilih barang yang sesuai.
Pakaian merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Dalam sehari-hari manusia selalu menggunakan pakaian dalam berbagai aktivitas. Pakaian berfungsi
untuk menutupi aurat, memberikan kenyamanan, dan juga melindungi tubuh dari panas maupun dingin dan sebagai fungsi tambahan, pakaian juga digunakan sebagai
alat mempercantik diri khususnya bagi para wanita. Pakaian tidak hanya sebagai kebutuhan hidup manusia saja, tetapi sebagai
style atau gaya dalam memperindah penampilan. Dahulu ketika kita pergi untuk berbelanja pakaian yang dibutuhkan, kita dapat pergi membeli ke pasar atau toko-
toko pakaian. Tetapi diera yang semakin canggih ini tidak sedikit juga, para
Universitas Sumatera Utara
konsumen memanfaatkan teknologi canggih untuk berbelanja pakaian secara online di internet, yang tidak menghabiskan tenaga dan waktu yang terlalu banyak.
Online shop atau belanja online adalah suatu bentuk perdagangan dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa langsung dari penjual tanpa melalui
perantara dengan dibantu media internet. Promosi penjualan pakaian wanita yang biasanya dilakukan hanya dengan cara memajang pakaian di etalase-etalase toko kini
bertambah dengan dengan menggunakan media Facebook. Hal ini sungguh memudahkan para penjual untuk mempromosikan barang dagangannya. Dengan
adanya penjualan melalui Facebook, kini siapapun bisa menjadi seorang pedagang pakaian tanpa harus memiliki sebuah toko.
Jenjang usia pengguna Facebook secara aktif yaitu antara 15 hingga 23 tahun, maka peneliti lebih meneliti pada usia remaja. Hal ini dikarenakan pada usia remaja
lebih antusias dalam hal penggunaan pakaian, dan konsumtif dalam berbelanja khususnya pakaian. Sehingga dalam pengumpulan data yang dilakukanpun akan lebih
bervariasi http:\\checkfacebook.com. Melihat dari fenomena di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui hubungan antara promosi penjualan pakaian wanita di Facebook dengan minat beli siswi SMA Negeri I Medan.
Universitas Sumatera Utara
I.2. Perumusan Masalah