AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN

(1)

commit to user

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA

INTERNAL PERUSAHAAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

INFORMASI KARYAWAN

( Studi Korelasi Aktivitas Penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal

Perusahaan dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT. Telkom

DCS Regional Semarang )

   

ASRI HIDAYATI

D 1208527

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011


(2)

commit to user

PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

PEMBIMBING

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si

Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si

NIP. 19580617 198702 1 001

NIP. 19620117 19860 1 2001


(3)

commit to user

PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari

:

Tanggal

:

Panitia Penguji :

1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D sebagai Ketua

(...)

NIP. 195408051985031002

2. Drs. Hamid Arifin, M. Si sebagai Sekretaris (...)

NIP. 196005171988031002

3. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si sebagai Penguji I (...)

NIP. 196006131986011001

4. Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si sebagai Penguji II

(………)

NIP. 196201171986012001

Mengetahui

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta


(4)

commit to user

Drs. H. Supriyadi SN, SU

NIP 195301281981031001

MOTTO

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar

buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.

(Saidina Abu Bakar As-Siddiq)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah

kemenangan yang hakiki.

(Mahatma Gandhi)

Tuliskan semua mimpi harapan dan tanamkan dalam alam pikiran..Terjadilah !

(Penulis)


(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini teruntuk :

Allah SW T, Atas segala limpahan karunia-Nya.

Keluarga Edy Tjahjono, Atas pelajaran hidup yang tak kan dapat tergantikan.

Dwi Prasetya, Atas semangat dalam suka dan duka.


(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah....

Segala sembah syukur penulis haturkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,

atas kesempatan dan kekuatan yang telah Engkau berikan untuk menyelesaikan

skripsi ini, sebagai tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi (S1) pada jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul MOTIVASI DAN

KEPUASAN MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi korelasi

antara Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook

dalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya

bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(7)

commit to user

2.

Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si selaku Pembimbing

I

Skripsi

atas

bimbingan dan bantuannya selama skripsi.

3.

Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si selaku Pembimbing

II

Skripsi

atas

bimbingan dan bantuannya selama skripsi.

4.

Teman-teman Ilmu Komunikasi Swadana Transfer FISIP UNS Angkatan

2008 atas bantuan yang telah diberikan sehingga penelitian ini selesai.

5.

Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari karya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan masukan untuk karya ini. Semoga bermanfaat.

Surakarta, Juli 2010


(8)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……… i

PERSETUJUAN………. ii

PENGESAHAN……….. iii

MOTTO ... ... iv

PERSEMBAHAN………... v

KATA PENGANTAR………. vi

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR TABEL……….... xi

DAFTAR GAMBAR……….. xiii

ABSTRAK……….. xiv

ABSTRACT……… xv

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A.

Latar Belakang……… 1

B.

Perumusan Masalah……… 6

C.

Tujuan Penelitian……… 7


(9)

commit to user

E.

Kerangka Pemikiran dan Teori……….. 9

F.

Hipotesa………. 29

G.

Definisi Konseptual dan Definisi Operasional………..

29

1.

Definisi Konseptual……… 29

2.

Definisi Operasional……….. 32

H.

Metodologi Penelitian……… 35

1.

Tipe Penelitian……….

35

2.

Metode Penelitian………

36

3.

Lokasi Penelitian……….

36

4.

Populasi dan Sampel Penelitian……… 36

5.

Jenis Data………. 38

6.

Teknik Pengumpulan Data……… 38

7.

Teknik Validitas dan Reliabilitas Data………

39

8.

Teknik Analisis Data……… 40

BAB II DESKRIPSI LOKASI……….

43

A.

Universitas Sebelas Maret Surakarta……….

43

B.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS………..

47

C.

Program Swadana Transfer……… 51

D.

Jejaring Sosial Facebook……… 54

BAB III PENYAJIAN DATA………..

58

A.

Variabel Independen (Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Facebook).. 58

B.

Variabel Dependen (Kepuasan yang Diperoleh Setelah Menggunakan Jejaring


(10)

commit to user

Sosial Facebook)………. 69

C.

Variabel Anteseden (Motivasi Menggunakan Jejaring Sosial Facebook).. 79

BAB IV ANALISIS DATA………. 88

A.

Analisis Data………. 88

B.

Pembuktian Hipotesa……… 95

BAB V PENUTUP……….. 98

A.

Kesimpulan………... 98

B.

Saran………. 99

DAFTAR PUSTAKA


(11)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1

Frekuensi menggunakan jejaring sosial facebook……… 59

2

Lama waktu penggunaan jejaring sosial facebook………... 61

3

Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook

Berhubungan dengan motivasi kognitif……… 62

4

Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook

Berhubungan dengan motivasi diversi………. 64

5

Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook

Berhubungan dengan motivasi identitas personal……… 66

6

Intensitas penggunaan jejaring sosial facebook………... 68

7

Kepuasan karena terpenuhi motif kognitif……….. 70

8

Kepuasan karena terpenuhi motif diversi……… 72

9

Kepuasan karena terpenuhi motif identitas personal……… 74

10

Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif kognitif……….. 75

11

Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif diversi……… 76


(12)

commit to user

13

Kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan jejaring sosial facebook… 79

14

Motivasi kognitif dalam menggunakan jejaring sosial facebook………….. 80

15

Motivasi diversi dalam menggunakan jejaring sosial facebook……… 82

16

Motivasi identitas personal dalam menggunakan jejaring sosial facebook.. 84


(13)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Grafik Lalu Lintas internet jaringan sosial dan layanan email………. 3

Model Uses and Gratifications………. 25

Skema Hubungan Antar Variabel……… 28


(14)

commit to user

ABSTRAK

ASRI HIDAYATI, D1208527, MOTIVASI DAN KEPUASAN

MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi korelasi antara

Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook

dalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan jejaring sosial facebook

yang sedang fenomenal di Indonesia. Facebook sebagai media baru untuk berinteraksi

dapat memudahkan dalam menjalin komunikasi interpersonal. Motivasi yang

mempengaruhi dalam penggunaan jejaring sosial facebook akan berpengaruh juga

terhadap kepuasan yang akan diperolehnya. Hal tersebut yang mendorong penulis

untuk mengetahui apakah motivasi menggunakan jejaring sosial facebook

mempengaruhi intensitas penggunaannya, apakah intensitas penggunaan jejaring

sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya, apakah motivasi

penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya, dan

apakah intensitas penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang

diperolehnya yang juga dipengaruhi oleh motivasi penggunaan jejaring sosial

facebook.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

yang merupakan metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instumen

pengumpulan datanya. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan

(explanatory research) yang menyoroti hubungan antar variabel - variabel

penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini

menggunakan Model Uses and Gratifications yang menganggap khalayak aktif

menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga, untuk

membuktikannya dilakukan dengan melakukan uji hipotesa dengan menggunakan

Korelasi Parsial Rank Kendall. Pengujian korelasi yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 10.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

terhadap keempat hipotesa yang ingin dibuktikan tersebut. Hal ini ditandai dengan

perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikansi

95% dan nilai koefisien korelasi yang positif.


(15)

commit to user

ABSTRACT

ASRI HIDAYATI, D1208527, MOTIVATION AND SATISFACTION USING

FACEBOOK SOCIAL NETWORK (Correlation Studies of Motivation, Using

Facebook, and Satisfaction Using Facebook Social Network In Creating

Interpersonal Communication of Ilmu Komunikasi Swadana Transfer 2008

FISIP UNS).

This research is overshadowed by the use of phenomenal facebook social

network in Indonesia. Facebook as a new media to interact can facilitate in

establishing interpersonal communication. The motivation affecting the use of

facebook social network will also affect the satisfaction achieved. It encourages the

writer to find out whether the motivation of using facebook social network affects the

usage intensity, whether the intensity of facebook social network affects the

satisfaction achieved, whether the motivation of facebook social network use affects

the satisfaction achieved that is also affected by the use of facebook social network.

The method employed used in this research was survey method constituting

the research one by using questionnaire as the instrument of collecting data.

Meanwhile this study belongs to an explanatory research type highlighting the

research variable interrelationship and testing the hypothesis formulated before. This

research employed Uses and Gratification model that considers the audiences actively

uses media for meeting their needs. Thus, in order to verify it, the hypothesis testing

was done using Kendal Partial Rank Correlation. The correlation test was done using

SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 10.

The result of analysis shows that there is a significant relationship in the four

hypotheses to be verified. It is indicated by the comparison of t statistic value higher

than t table at significance level of 95% and positive correlation coefficient value.


(16)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan tekhnologi komputer dan internet menyebabkan turut berkembangnya dunia komunikasi karena mampu menjadi medium bagi penggunanya untuk berkomunikasi secara seketika dengan banyak orang.

Computer – Mediated Communications ini semakin memudahkan kita dalam

berkomunikasi, karena kendala jarak dan waktu dapat terpecahkan. Seseorang bisa melakukan komunikasi perorangan dari jarak yang sangat jauh dalam waktu yang sangat singkat.

Di Indonesia sendiri penggunaan internet dimulai pada akhir 1993 dan mengalami peningkatan tajam pada tahun 1998 dan seterusnya. Data terakhir perkiraan resmi (sampai dengan tahun 2007) dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet (kumulatif) pada tahun 1998 adalah sebanyak 134.000 pelanggan dan 512.00 pemakai, 5 tahun kemudian yaitu tahun 2002 meningkat dengan jumlah 667.002 pelanggan dan 4.500.000 pemakai. Sementara pada tahun 2007 tercatat ada 2.000.000 pelanggan dan 25.000.000 pemakai (http://www.apjii.or.id, 2010).

Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang menerapkan tekhnologi komunikasi melalui internet adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). PT. Telkom merupakan perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia yang


(17)

commit to user

memiliki jangkauan yang luas serta terbagi dalam tujuh divisi regional di seluruh Indonesia. PT. Telkom tidak saja berupaya membangun teknologi komunikasi dan informasi bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga berusaha mengaplikasikan kemajuan teknologi komunikasi dan informasinya pada internal perusahaannya sendiri. Yang menjadi lingkup internal perusahaan diantaranya adalah employee

public (publik pegawai), manager public (publik manajer), stockholder public

(publik pemegang saham) dan labour public (publik buruh).

Pemilihan saluran serta media pengiriman pesan komunikasi merupakan faktor yang harus diperhatikan, karena akan berpengaruh pada tingkat efektivitas penyampaian pesan. Efektivitas komunikasi melalui media komunikasi tercermin dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok sasaran sesuai dengan yang diinginkan. Pada awalnya PT. Telkom menggunakan format majalah (yang bernama majalah KOIN) sebagai media internal perusahaannya namun seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai macam pertimbangan, tim manajemen kemudian mencari cara untuk menyampaikan berbagai macam pesan melalui cara yang lebih efektif dan efisien melalui penggunaan internet. Penggunaan media internal melaui media internet dirasa lebih unggul dibandingkan penggunaan media internal melalui media cetak (majalah). Adanya komunikasi bermedia komputer akan memperlancar penanggulangan hambatan-hambatan dikarenakan adanya hambatan-hambatan-hambatan-hambatan karena batasan ruang dan waktu. Jadi lokasi pegawai secara fisik sudah tidak relevan lagi. Dengan memanfaatkan tekhnologi baru bermedia komputer ini, para pegawai dapat berhubungan dengan siapapun dan dimanapun dalam organisasinya (Pace dan Faules, 2002:229).


(18)

commit to user

Divisi regional (DIVRE) IV Jawa Tengah & DIY merupakan salah satu divisi dari PT. Telkom yang membagun komunikasi internal antara perusahaan dengan para pegawainya melalui media internet. Website portal Intranet yang beralamatkan di https://sra.telkom.co.id merupakan media informasi yang hanya dapat diakses oleh lingkup internal PT. TELKOM Divre IV saja. Website portal Intranet telkom ini menjadi media komunikasi interaktif yang dioperasikan oleh Divisi SISFO (Sistem Informasi) serta didukung oleh divisi Public Relations, divisi performansi dan divisi Sumber Daya Manusia di DIVRE IV. Adanya jaringan komputer dalam organisasi memiliki beberapa keuntungan diataranya yaitu adanya resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas serta mampu menjadi media komunikasi bagi perusahaan (Mario, 2006:6)

Web berbasis tekhnologi intranet ini dikembangkan dengan menggunakan sistem single gate yang berisi informasi – informasi yang mencakup

management’s message, leader’s focus, public message, dan topic knowledge management. Selain menyajikan berbagai informasi mengenai PT. Telkom,

didalam menu navigasi juga terdapat berbagai link seperti untuk, melihat keterangan / detail gaji, membuat memo perusahaan, mengirimkan email, fasilitas

netmeeting dsb. Masing-masing karyawan juga mendapat personal account untuk

dapat log-in kedalam web portal dan menggunakannya untuk mengakses berbagai informasi sesuai dengan kebutuhan serta jabatan mereka masing-masing. Web portal Intranet ini juga terhubung dengan link “ Koin Online “ serta “ PR Online “ yang menyajikan berbagai informasi yang dikelola oleh divisi public relations.


(19)

commit to user

Adanya interaksi yang harmonis antara para karyawan dalam suatu organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal balik maupun secara horizontal diantara para karyawan secara timbal balik pula di sebabkan oleh adanya komunikasi (Effendy, 2002:116). Management web portal Intranet Telkom juga membuka kesempatan bagi karyawan yang berminat untuk menyumbangkan berbagai artikel atau informasi. Dengan demikian, aliran informasi tidak hanya bersifat horizontal tetapi juga vertikal (sejajar) antar karyawan, hal ini menunjukan bahwa informasi mengenai perusahaan tidak hanya dimonopoli oleh pihak manajemen, karena selain menerima informasi karyawan juga dapat memberikan informasi.

Sebagai media internal perusahaan, Portal Intranet Telkom berfungsi sebagai sarana komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan serta pengetahuan bagi publik internal. Walaupun muatan informasi yang disajikan oleh suatu media sudah padat, namun tetap harus memiliki reliabilitas dan kualitas informasi yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan oleh para penggunanya. Kualitas informasi yang baik dapat diperoleh apabila setiap unsur-unsur yang ada dalam suatu media tersebut dapat bekerja secara sinergis dan dapat mengatasi segala hambatan dengan baik. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah konektivitas, kapasitas muatan informasi, kecepatan, ataupun kegagalan-kegagalan kecil yang bisa saja terjadi dalam sistem kerja Web Portal Intranet Telkom. Segala unsur tersebut tentu saja berhubungan dengan kinerja Portal Telkom sebagai medium komunikasi internal perusahaan.


(20)

commit to user

Salah satu publik internal suatu organisasi adalah employee public (publik pegawai / karyawan). Karyawan merupakan aset perusahaan yang penting karena mereka dapat menggerakkan, melaksanakan serta merealisasikan tujuan organisasi dengan menggunakan perencanaan yang matang serta kecanggihan tekhnologi.

Keberadaan Web Portal Intranet Telkom diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi serta menambah pengetahuan karyawan akan segala berita perkembangan yang ada di perusahaan. Sementara berbagai fasilitas link yang ada didalam portal diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dengan karyawan maupun karyawan dengan karyawan perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang ?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang?


(21)

commit to user

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara interaksi di lingkungan kerja dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak terkait, antara lain:

1. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan studi analisis new media sebagai medium komunikasi internal yang dapat mentransferkan pesan komunikasi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah kajian ilmu komunikasi khususnya yang berhubungan dengan sistem komunikasi organisasi yang bersifat online.

2. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai bagian dari proses belajar sehingga dapat memahami aplikasi teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah dan literature yang ada dengan praktek yang sesungguhnya.


(22)

commit to user

3. Bagi pihak-pihak lain seperti contohnya bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi mengenai penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawannya.

E. KERANGKA TEORI

Dalam penelitian ini serta bidang komunikasi serta teori yang dianggap relevan diantaranya adalah komunikasi organisasi yang menyangkut media internal perusahaan, motivasi penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan serta menggunakan teori uses and gratifications.

1. Komunikasi Organisasi

Mempelajari suatu organisasi adalah mempelajari pengorganisasian dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi. Setelah mengetahui hakikat organisasi dan komunikasi, maka kita dapat melihat arah dan pendekatan yang ada pada komunikasi organisasi, “Komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang-orang. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat “ (Pace dan Faules, 2002:25).

Begitupula yang terjadi dalam tubuh PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) yang memiliki banyak kantor cabang di seluruh Indonesia. Tentu tidak mudah untuk menyatukan visi dan misi perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang begitu besar. Maka dari itu PT. Telkom berusaha untuk mengoptimalkan fungsi PR yang ada


(23)

commit to user

serta membuat kebijakan untuk menyediakan media internal sebagai wadah penyampaian pesan dan informasi.

Keberadaan Public Relations timbul karena adanya tuntutan kebutuhan. Di dalam suatu perusahaan Public Relations mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal. Seperti yang diungkapkan Rosady Ruslan (2003:23) bahwa ruang lingkup tugas Humas atau PR dalam suatu organisasi / lembaga antara lain meliputi aktivitas :

1. Membina hubungan ke dalam (internal public); yang dimaksud dengan publik internal adalah public yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.

2. Membina hubungan keluar (eksternal public); yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran public yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya

2. Media Internal Perusahaan

Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan Public relations, adakalanya penggunaan media massa pers, radio dan televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak seperti itu adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui media internal.


(24)

commit to user

Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan penerimaan informasi dikalangan publik internal perusahaan dan biasanya bersifat non komersial. Baik penerima maupun pengirim informasi adalah orang dalam ataupun publik internal yang terdiri atas pimpinan, anggota, pegawai ataupun unit-unit kerja didalam perusahaan tersebut (A.W Suranto, 2005:121).

Ada dua jenis media internal, yakni yang semata-mata bersifat internal (khusus untuk para staf dan pegawai) dan yang sampai batas tertentu bersifat eksternal (yang juga diarahkan kepada pihak luar tertentu). Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para anggota atau pun khalayak pendukung dari suatu organisasi lazim disebut sebagai media internal semi eksternal.

3. Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan

Saat ini, new media atau media baru merupakan istilah yang dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir yang berbasiskan tekhnologi komunikasi dan informasi. Ini biasanya digunakan untuk media komunikasi elektronik atau digital khususnya internet dan world wide web (www).

Portal Telkom merupakan web internal perusahaan berbasis tekhnologi intranet. Menurut Keneth C. Laudon (2005:410) “ intranet adalah jaringan organisasi internal yang bisa memberikan akses data di lintas perusahaan “. Sementara menurut Sutedjo (2003:92), “ Intranet adalah sistim jaringan yang hanya bisa digunakan untuk keperluan internal dan


(25)

commit to user

hanya bisa diakses oleh anggota organisasi. Biasanya hanya bisa digunakan untuk saling mengirimkan dan menerima informasi dan laporan antar karyawan “. Dengan demikian Intranet adalah sistim jaringan komunikasi yang hanya bisa diakses dalam internal perusahaan. Jaringan ini bersifat seperti internet, yang memungkinkan kita melakukan komunikasi interaktif dan akses data internal perusahaan.

Intranet merupakan media yang interaktif. Interaktif disini adanya hubungan timbal balik antara satu pengguna dengan pengguna lain sekalipun tidak secara langsung. Intranet adalah “jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam internet. Artinya kita dapat menggunakan semua fasilitas internet untuk kebutuhan perusahaan” (Tung, 2001:4).

Beberapa perusahaan besar yang menggunakan intranet sebagai media komunikasi internal perusahaan antar lain: penerbit Simon and Schuster, perusahaan sekuritas Merrill Linch, penerbit Harper Collins dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, trend untuk menggunakan intranet sebagai sarana mengembangkan komuniaksi di perusahaan antara lain: HP Berca, Centrin Internet Service Provider, kelompok Kompas Gramedia. Harper Collins menggunakan intranet untuk kepentingan kolaborasi antar karyawan serta untuk kebutuhan cybermarketing. Merrill Linch menggunakannya untuk keperluan komunikasi dengan pelanggan. Melalui intranet perusahaan ini lebih mudah mempublikasikan hasil-hasil riset agar mudah diakses oleh konsultan mereka. Simon and Schuster menyatukan sekitar 6000


(26)

commit to user

terminal komputer ke dalam jaringan sehingga kolaborasi antar mereka lebih mudah, termasuk di dalamnya mulai dari proses penulisan, penyuntingan sampai pada perwajahan sehingga lebih menghemat waktu (Tung, 1997:12).

Laudon (2000:457) menambahkan bahwa intranet dapat menjadi fondasi lingkungan pengetahuan enterprise dimana informasi dari beragam sumber dan media, termasuk teks, suara, video dan bahkan

slide digital, bias dibagi-pakai, ditampilkan, dan diakses di lintas

perusahaan melalui antarmuka umum yang sederhana. Jika terancang dengan baik, lingkungan pengetahuan ini bisa bertindak sebagai peta pengetahuan.

Sedangkan definisi Portal menurut Sutedjo (2004:141), adalah pintu gerbang untuk melakukan akses terhadap situs-situs internet dan berfungsi untuk pencarian topik atau untuk memperoleh berbagai layanan lainnya. Lalu menurut Greenstain (2002:463), “ A portal is

reffered to a site that serves as the port “ entry “ onto the web. Portals are designed to Web Users the informations they needs as they fisrt enter the www “.

Suatu penelitian yang terdapat dalam jurnal “ Computer-Mediated

Communication “ yang berjudul : Empowering Youth : Use of Technology in Advocacy to Affect Social Change oleh Rosemary

Thackeray Ph.D., MPH & MaryAnne Hunter mengemukakan bahwa : Manusia telah berkomunikasi melalui kelompok diskusi online, papan pesan, dan listservs sejak awal 1980-an (Grier & Campbell, 2000).


(27)

commit to user

Program-program ini dikaitkan terutama dengan perusahaan atau organisasi sosial (Grier & Campbell). Pengembangan Social Networking Site (SNS) telah memungkinkan pergeseran fokus dari komunikasi organisasi berbasis komunikasi interpersonal individu, di antara semua kelompok umur, tetapi orang terutama muda. SNS secara khusus dirancang untuk membantu orang membuat dan menjaga hubungan dengan orang lain yang memiliki kepentingan yang sama (Boyd & Ellison, 2008). SNS sendiri dideskripsikan sebagai sebuah komunitas online yang apabila diaplikasikan pada suatu organisasi maka organisasi tersebut membuat suatu halaman untuk memperkuat jaringan sosial yang ada. Pengguna SNS dapat mengirimkan komentar atau mendiskusikan sesuatu dan keanggotaanya harus disetujui oleh administrator atau moderator. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa tekhnologi memberikan kemudahan pada setiap orang untuk dapat berpartisipasi Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda pula dari waktu ke waktu.

4. Motivasi Penggunaan Media

Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardianto, 2004:87).


(28)

commit to user

Pada dasarnya “motif“ dan “motivasi“ artinya hampir sama, hanya berbeda pada penempatan kalimat saja. Menurut Kartini Kartono (2002:147) motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain, motivasi adalah dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dorongan adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup. Dari definisi tersebut, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media.

5. Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini, dengan informasi masukan-masukan yang dianggap penting dapat membantu masyarakat dalam menentukan sikap yang harus dilakukan, informasi sudah menjadi kebutuhan manusia, sehingga peranan informasi sangat dominan dalam kehidupan manusia, karena tanpa informasi manusia tidak akan berkembang, menurut Onong Uchjana informasi atau tentang keterangan adalah :

1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui

2. Data yang telah diolah yang disampaikan oleh seseorang, atau sejumlah orang yang baginya merupakan yang baru diketahui


(29)

commit to user

3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya merupakan suatu hal atau peristiwa yang baru (Effendy, 2002:177).

Dikaitkan dengan lingkungan yang merangsang timbulnya kebutuhan tersebut, khususnya yang berhubungan dengan seseorang yag dihadapkan pada berbagai media penampung informasi, maka ada banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti yang diusulkan oleh Kartz, Gurevitch, dan Haas (Tan, 1981:298) sebagai berikut :

a. Kebutuhan Kognitif : Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

b. Kebutuhan Afektif : Kebutuhan ini dikaitkand engan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalamn-pengalaman emosional. Dalam hal ini, berbagai media dalam hal ini sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya, orang membeli radio, televisi dan menonton film, tidak lain karena mencari hiburan.

c. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs) : Ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan


(30)

commit to user

status individu. Kebutuhan – kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

d. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs) : Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

e. Kebutuhan berkhayal (escapist needs) : Ini dikaitkan dengan kebutuhan – kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (Yusup, 2009:207).

Media Portal Telkom bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atas informasi perusahaan bagi karyawan. Kebutuhan informasi menurut Atkin didefinisikan sebagai berikut : “Kebutuhan informasi adalah fungsi dari keraguan ekstrinsik yang dihasilkan dari suatu perbedaan pengamatan antara kriteria ukuran kepastian seseorang mengenai objek lingkungan yang penting dan pernyataan terhadap suatu kriteria yang ingin dicapai” (Atkin, 1973:206). Dalam paradigma ini, Atkin menjelaskan bahwa konsep intinya adalah ketidak pastian.

Sementara Shannon dan Weaver menyatakan bahwa ketidak pastian dalam tingkat yang sederhana akan muncul bila seseorang memandang pengetahuan tentang suatu objek yang dimilikinya diangap tidak lagi memadai. Implikasinya seseorang berusaha untuk memperoleh tambahan informasi guna menutupi kesenjangan


(31)

commit to user

pengetahuan. Lebih jauh lagi Atkin mengemukakan bahwa ketidak pastian kognisi yang dimiliki seseorang dirasa tidak memadai lagi untuk merespon situasi yang memerlukan orientasi keputusan atau tindakan yang melibatkan suatu objek atau lebih (Atkin, 1973:207).

Kebutuhan informasi diperoleh dari pengertian bahwa media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan atas informasi perusahaan. Pengetahuan mengenai karakteristik kebutuhan karyawan dapat menolong pihak manajemen perusahaan untuk menumbuhkan pengertian terhadap para karyawan yang menjadi bagian dari kinerja perusahaan. Selain itu dapat dijadikan sebagai acuan dalam mencapai pemenuhan kebutuhan karyawan oleh perusahaan, juga membantu karyawan untuk menyadari bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan tersebut maka harus ada komunikasi internal, komunikasi internal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu organisasi (Muhammad, 1995:97).

Isi pesan atau informasi dalam komunikasi internal yang berkenaan dan bersangkutan dengan organisasi tersebut menurut Arine Muhammad dapat diklasifikasikan menjadi 4 fungsi, yaitu :

1. Pesan Tugas

Pesan tugas ini maksudnya adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi pesan ini mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efesien, seperti aktivitas pemberian


(32)

commit to user

latihan kepada karyawan, memberikan orientasi kepada karyawan baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan dengan produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya, atau dengan kata lain pesan tugas dapat dikatakan pesan yang berhubungan dengan output system yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi. 2. Pesan Pemeliharaan

Pesan pemeliharaan adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan ini membantu organisasi untuk tetap hidup kekal. Pesan ini mencakup perintah, ketentuan, prosedur, aturan dan control yang diperlukan untuk mempermudah gerakan organisasi untuk mencapai output sistem. Pesan tugas berhubungan dengan isi dari output sistem sedangkan pesan pemeliharaan berhubungan dengan pencapaian dari output. 3. Pesan kemanusiaan

Pesan kemanusiaan langsung diarahkan kepada orang-orang dalam organisasi dengan mempertimbangkan sikap mereka, kepuasan dan pemenuhan kebutuhan mereka. Pesan ini berkenaan dengan hubungan antar personal, konsep diri, perasaan dan moral. Yang termasuk dalam kategori pesan ini adalah pengahargaan terhadap hasil yang dicapai oleh karyawan, penyelesaian konflik antar individu atau kelompok, aktifitas informal, dan bimbingan suatu organisasi, sebenarnya dapat menciptakan tugas yang efektif dengan memberikan pesan tugas dan pemeliharaan tetapi bila individu-individu yang di organisasi mempunyai masalah moral yang serius


(33)

commit to user

suka menyendiri maka hal ini akan mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan sistem dengan efektif

4. Pesan Pembaruan

Pesan pembaruan menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Untuk itu suatu organisasi membuat rencana-rencana baru, aktifitas-aktifitas baru, program-program baru, pengarahan yang baru, proyek-proyek yang baru, dan saran-saran mengenai produksi-produksi baru. Rencana ini disampaikan pada waktu pertemuan-pertemuan pemecahan masalah, pembuatan rencana dan pada waktu rapat-rapat dengan anggota organisasi, pesan yang disampaikan itu termasuk kategori pesan pembaharuan.

6. Teori Uses and Gratifications

Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects traditions of the past yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum

Hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Katz mengatakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan : “ Apa yang dilakukan media untuk khalayak? ( What do the media do to people ? ) “ (Rakhmat, 2003:65).

Model uses and gratifications menunjukkan bahwa apa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah


(34)

commit to user

sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya dan mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul istilah uses and gratifications (penggunaan dan pemenuhan

kebutuhan). Sebagian perilaku khalayak akan dijelaskan melalui

berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dan Erdinaya, 2004:71). Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal dari kemunculan teori ini.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Nurudin (2007:193) bahwa kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification). Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan kontak sosial.

Dalam jurnal penelitian Ghent University-Belgium oleh C. Courtois, P. Mechant, L. De Marez dan G. Verleye yang berjudul

Gratifications and Seeding Behavior of Online Adolescents

mengemukakan bahwa :

Paradigma U&G yang telah memakan waktu selama 40 tahun penelitian media fungsional mengasumsikan bahwa penonton aktif yang sadar akan kebutuhan, dengan sengaja memilih media untuk memuaskan kebutuhan


(35)

commit to user

tersebut. Media terus bersaing satu dengan yang lainnya untuk mencari kepuasan (Katz, Blumler, & Gurevitch, 1974; de Boer & Brennecke, 1995; Rubin, 2002). Setidaknya ada tiga sumber gratifikasi yang dibedakan dalam literature yaitu : konten sedang, paparan media dan konteks sosial dari situasi di mana media digunakan. Setiap media menawarkan kombinasi yang unik dari tiga sumber. Dengan cara media ini berbeda dalam cara mereka menawarkan kepuasan untuk kebutuhan tertentu (Katz et al, 1974).

Pendekatan U & G telah digunakan untuk memahami motif laten dari berbagai media, mulai dari media tradisional, seperti televisi, buku, film, dan radio (McQuail, Blumler & Brown, 1972; Katz, Gurevitch, & Haas, 1973). Hingga media yang lebih baru seperti media interaktif seperti video game (Selnow, 1984), video perekam (Cohen, Levy & Golden, 1988), dan telepon seluler (Leung & Wei, 2000).

Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial dimana

yang dilihat adalah kebutuhan dari para khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual di kategorisasikan sebagai berikut :

1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.


(36)

commit to user

2. Affective needs (Kebutuhan Afektif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3. Personal Integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.

4. Sosial Integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi.

5. Escapist needs (Kebutuhan Pelepasan)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan hiburan.

Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan dibawah ini (Nurudin, 2004:183) :


(37)

commit to user

Gambar I. 1

Teori Uses and Gratifications

Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda pula dari waktu ke waktu.

Lingkungan sosial 1. Ciri-ciri demografis 2. Afiliasi kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian Kebutuhan khalayak 1. Kebutuhan kognitif 2. Kebutuhan afektif 3. Kebutuhan integratif personal 4. Kebutuhan integratif sosial 5. Pelepasan keteganga n atau melarikan diri dari kenyataan Sumber-sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan media 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Mengisi Penggunaan media massa 1. Jenis-jenis media surat kabar, radio, televisi, film 2.Isi media 3.Terpaan media Konteks sosial dari terpaan media Pemuasan media (fungsi) 1.Pengamatan lingkungan difersi atau hiburan 2. Identitas personal 3. Hubungan i l


(38)

commit to user

Dari uraian ditas jelas bahwa dalam menggunakan suatu media, seseorang didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat terpuaskan dengan menggunakan media massa, namun pada saat yang sama kebutuhan ini juga dapat terpuaskan oleh sumber-sumber lainnya. Contohnya, kebutuhan akan informasi dan hiburan dapat diperoleh dari sumber-sumber lainnya, seperti keluarga, tetangga, dan teman melalui interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari kehidupan sosial. Karena dengan adanya proses interaksi, manusia bisa berhubungan dengan yang lainnya dan tidak terisolasi. Dalam proses inilah terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok lainnya. Sesuatu yang tidak lepas dari interaksi adalah kontak sosial dan komunikasi. Dengan adanya kontak sosial dan komunikasi, orang dapat saling mempengaruhi dan bertukar informasi.

Interaksi yang dilakukan oleh karyawan PT. Telkom DCS Semarang untuk memenuhi kebutuhan informasi akan perusahaan adalah interaksi pada lingkungan kerja. Menurut Nitisemo (1996:109), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Pernyataan diatas juga didukung oleh pendapat Ahmadi (2002:77), lingkungan kerja dinyatakan sebagai kehidupan sosial, psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh terhadap karyawan dalam melaksanakan tugasnya.


(39)

commit to user

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini, maka hubungan – hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar I. 2 Hubungan Antar Variabel

Sesuai dengan penelitian ini, penulis meneliti sejauh mana pengaruh aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Pada penelitian ini, penelitian menggunakan lebih dari dua variabel atau korelasi ganda (multiple correlation), yaitu variabel independent, variabel dependent serta variabel kontrol (interaksi sosial) yang juga dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan.

F. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah , tujuan dan kerangka teori, maka hipotesa dari penelitian ini adalah :

Varibel Independent (X1) Aktivitas penggunaan

Portal Telkom

Varibel Dependent ( Y ) Pemenuhan kebutuhan

Informasi karyawan

Varibel Kontrol (X2) Lingkungan Kerja


(40)

commit to user

1. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Semakin sering menggunakan atau mengakses portal Telkom, maka akan semakin tinggi pula pemenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan.

2. Ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Semakin sering melakukan proses interaksi pada lingkungan kerja, maka akan semakin tinggi pula penenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan.

G. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL 1. Definisi Konseptual

1. 1. Variabel Independen : Aktivitas penggunaan Portal Telkom a. Aktivitas : Merupakan suatu perbuatan jasmani manusia

yang mengandung suatu maksud tertentu yang memang dikehendaki oleh orang yang melakukan tindakan atau kegiatan itu (Pariatra Weatra, 1982:4).

b. Penggunaan : McQuail memberikan definisi mengenai penggunaan media massa sebagai berikut : Kegiatan yang semata-mata menggunakan media dapat digambarkan dalam pengertian jumlah isi yang digunakan, jenis isi yang


(41)

commit to user

digunakan, hubungan antara penggunaaan media (misal identifikasi) dengan cara menggunakannya, merasa jika konsumsi media itu merupakan aktivitas primer dan sekunder (Mc.Quail, 1989:89).

Sementara menurut Rosengren, penggunaan media massa terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan media secara keseluruhan (Rakhmat, 2002:66).

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka penggunaan media massa meliputi beberapa hal, antara lain : bentuk media yang digunakan, frekuensi penggunaan media massa, durasi penggunaan media massa dan isi media apa yang disukai (preferensi). Dalam penelitian ini, bentuk media yang digunakan adalah web portal intranet.

c. Portal Telkom : Web Portal Intranet adalah halaman web yang hanya dapat diakses dalam intra (internal) perusahaan yang digunakan untuk


(42)

commit to user

keperluan internal dan hanya bisa diakses oleh anggota organisasi. Portal ini berfungsi sebagai pintu gerbang utama dalam mengakses informasi baik untuk melakukan pencarian topik atau untuk memperoleh berbagai layanan atau fasilitas lainnya.

d. Aktivitas penggunaan Portal Telkom :

Adalah suatu perbuatan atau kegiatan menggunakan (dalam hal ini mengakses) Portal Telkom yang berisi informasi mengenai PT. Telkom dan ditujukan untuk menambah pengetahuan karyawan mengenai perusahaan.

1. 2. Variabel Dependen : Pemenuhan kebutuhan informasi

a. Pemenuhan : Stuart sebagaimana dikutip oleh Hafied Cangara mengatakan bahwa pengatuh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan (Cangara, 2002:1963).

b. Kebutuhan informasi : Kebutuhan informasi adalah fungsi dari keraguan ektrinsik yang dihasilkan dari suatu perbedaan pengamatan antara kriteria ukuran kepastian seseorang mengenai objek


(43)

commit to user

lingkungan yang penting dan pernyataan terhadap suatu kriteria yang ingin dicapai (Atkin, 1973:206). Dalam paradigma ini, Atkin menjelaskan bahwa konsep intinya adalah ketidak pastian.

1. 3. Variabel Kontrol : Interaksi pada lingkungan kerja

a. Interaksi sosial : Hubungan – hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, mauun antara perorangan dengan kelompok (Soerjono Soekamto, 1997:67).

b. Lingkungan kerja : lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemo, 1996:109 ).

Dalam hal ini interaksi pada lingkungan kerja didefinisikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara karyawan didalam satu divisi, divisi yang berbeda serta kantor cabang yang berbeda dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi mengenai perusahaan.


(44)

commit to user

2. Definisi Operasional

2. 1. Variabel Independent : Aktivitas penggunaan Portal Telkom Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :

1. Frekuensi dalam mengakses portal Telkom di setiap minggunya pada bulan Juni 2010 diukur dari :

a. Tinggi : Bila 5-6 kali per minggu (3) b. Sedang : Bila 3-4 kali per minggu (2) c. Rendah : Bila 1-2 kali per minggu (1)

2. Intensitas perhatian saat mengakses portal Telkom yang diukur dari :

a. Tinggi : Apabila responden dalam mengakses portal Telkom tanpa diselingi aktivitas lain (3)

b. Sedang : Apabila responden saat mengakses portal Telkom terkadang diselingi aktivitas lain (2) c. Rendah : Apabila responden saat mengakses portal

Telkom selalu diselingi dengan aktivitas lain (1)

3. Penyediaan waktu untuk mengakses portal Telkom yang diukur dari :

a. Tinggi : Bila selalu menyempatkan waktu untuk mengakses portal Telkom (3)


(45)

commit to user

b. Sedang : Bila hanya menyempatkan diri untuk mengakses portal Telkom jika ada waktu luang saja (2)

c. Rendah : Bila hanya iseng menyempatkan waktu untuk mengakses portal Telkom (1)

4. Kebiasaan mengakses portal Telkom yang diukur dari : a. Tinggi : Bila membaca seluruh informasi dari portal

Telkom (3)

b. Sedang : Bila hanya membaca sebagian informasi dari portal Telkom (2)

c. Rendah : Bila hanya membaca informasi yang disukai saja di portal Telkom (1)

5. Motivasi yang melatarbelakangi responden dalam penggunaan portal Telkom yang diukur dari :

a. Tinggi : Apabila responden mengakses portal Telkom untuk menambah pengetahuan (3)

b. Sedang : Apabila responden mengakses portal Telkom untuk mencari hiburan (2)

c. Rendah : Apabila responden mengakses portal Telkom hanya untuk mengisi waktu luang saja (1) 2. 2. Variabel Dependent : Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Karyawan


(46)

commit to user

1. Kebutuhan Kognitif ( informasi – informasi seputar manajemen PT. Telkom seperti seperti berita seputar DIVRE IV, morning issue, dsb ), yang diukur dari :

a. Tinggi : Apabila responden menjawab : Ya, dengan mengakses Portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom (3)

b. Sedang : Apabila responden menjawab : Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom (2)

c. Rendah : Apabila responden menjawab : Tidak dapat memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom (1)

2. Kebutuhan Afektif (perasaan – perasaan yang digambarkan dengan rasa suka atau tidak suka, puas atau tidak puas terhadap segala informasi dari situs web internal Portal Telkom) yang dikur dari :

a. Tinggi : Jika responden menjawab puas (3)

b. Sedang : Jika responden menjawab kurang puas (2) c. Rendah : Jika responden menjawan tidak puas (1)

3. Kebutuhan pribadi secara integratif (tindakan untuk berpartisipasi atau mengambil bagian pada portal Telkom seperti menulis artikel, dsb) yang diukur dari :


(47)

commit to user

a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)

b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2) c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1) 4. Kebutuhan sosial secara integratif (informasi – informasi

seputar kegiatan di divisi lain baik pusat, cabang, dsb) yang diukur dari :

a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)

b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2) c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1) 5. Kebutuhan pelepasan (informasi – informasi seputar hiburan,

kesehatan, dsb) yang diukur dari :

a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)

b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2) c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)

2. 3. Variabel Kontrol : Interaksi di Lingkungan kerja Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :

1. Sumber informasi lainnya selain portal Telkom dalam proses berinteraksi pada lingkungan kerja, yang diukur dari :

a. Tinggi : Bila dari teman satu divisi (3)

b. Sedang : Bila dari teman dari divisi yang berbeda ( sesama karyawan Kandatel Semarang ) (2) c. Rendah : Bila dari teman di luar kantor (1)


(48)

commit to user

2. Frekuensi menerima informasi melalui proses interaksi pada lingkungan kerja, diukur dari seberapa sering responden melakukan pertukaran informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi dirinya dalam proses interaksi sosial :

a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)

b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2) c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1) 3. Pengaruh interaksi sosial terhadap pemenuhan kebutuhan

informasi karyawan yang diukur dari bagaimana pengaruh interaksi sosial dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan :

a. Tinggi : Apabila responden menjawab : Ya, dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang PT. Telkom (3)

b. Sedang : Apabila responden menjawab : Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang PT. Telkom (2)

c. Rendah : Apabila responden menjawab : Tidak dapat memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang PT. Telkom (1)

4. Adanya proses diskusi dengan individu lain setelah mengakses portal Telkom, yang dikukur dari :


(49)

commit to user

b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2) c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)

H. METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian

Bila dilihat dari hasil penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini dikategorikan dalam tipe penelitian penjelasan (explanatoy

/confirmatory research) yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab

akibat yang terjadi antar variabel yang diteliti (Mardalis, 2008:26)

2. Metode penelitian

Menggunakan metode penelitian survey (kuantitatif), yaitu penelitian untuk memperoleh fakta0fakta fari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual (Hasan, 2004:8)

3. Populasi dan Tekhnik Sampling

a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi unit analisis atau elemen yang akan diteliti adalah seluruh karyawan PT. Telkom DCS Regional IV Semarang yang berjumlah 78 orang.


(50)

commit to user

b. Teknik Sampling

penelitian ini menggunakan sampel sensus, sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1983:94) yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel.

4. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi penelitian adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertelekomunikasian, yaitu kantor pusat PT. Telkom Divisi Regional IV Jl. Pahlawan No.10 Semarang 50241.

Karena populasi dalam penelitian ini tidak hanya berada pada satu tempat, maka penelitian juga dilakukan pada kantor KANDATEL ( DCS Area II Timur ) Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Semarang.

5. Jenis dan Sumber Data

a. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.

b. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari responden yaitu berupa angket atau kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Telkom DCS Regional IV Semarang. Sementara data sekunder diperoleh dari perusahaan yaitu PT. Telkom DCS Regional IV Semarang yang berupa jumlah karyawan serta gambaran umum perusahaan.


(51)

commit to user

7. Analisa Data

Karena penelitian ini penelitian kuatitatif, maka dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan teknik stastistik. Masing-masing indicator diberi rangking dan untuk menguji apakah ada hubungan yang signifikaan diantara variablenya akan digunakan teknik analisa “ Tata Jenjang Spearmen” yaitu dengan rumus :

Rs = ∑x2 +∑y2-∑d2

2 ∑x2. ∑y2 Dimana :

∑x2

= N3-N - ∑Tx

12

∑y2 = N3-N - T y

12 Tx = tx 3 - tx

12 Tx = tx 3 - tx

12

Keterangan:

rs : koefisien korelasi tata jenjang spearman

X2 : jenjang kembar variable x Y2 : jenjang kembar variable y d2 : kuadrat jumlah beda antar

jenjang

Tx : jumlah jenjang kembar

pada variable x

Ty : jumlah enjang kembar pada

variable y N : jumlah sampel1


(52)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

A. PERKEMBANGAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Menurut data yang diberikan oleh Bpk, Sujono selaku Kepala PT. Telkom DCS Regional Semarang, perkembangan PT. Telekomunikasi Indonesia dimulai pada tahun 1864, dimana saat itu pemerintah kolonial Belanda mendirikan suatu perusahaan swasta untuk menangani layanan pos domestik dan layanan telegraf internasional. Perusahaan jasa telepon di Indonesia pertama kali tersedia setelah Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan keputusan Nomor 5 tanggal 31 Juli 1881. Pemerintah Belanda memberikan konsensi kepada sebuah perusahaan swasta Belanda untuk menyelenggarakan jasa telepon di Gambir, Batavia, Tanjung Priok, Semarang dan Surabaya sesuai dengan 25 tahun ijin pemerintah.

Namun, ternyata dalam perkembangannya, perusahaan-perusahaan telepon tersebut lebih berorientasi laba dan menginginkan pengembalian modal secara cepat. Akibatnya aspek pelayanan pun menjadi terabaikan. Belum lagi persoalan-persoalan lain yang turut mewarnai kualitas kerja da reputasi perusahaan. Atas keadaan ini, pemerintah turun tangan dan mengambbil keputusan untuk tidak memperpanjang konsensi-konsensi yang telah diberikan dan menyediakan pengusahaan telepon menjadi untusan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga pada tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang sesuai dengan staatblad 395/1906


(53)

commit to user

yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon (Post, Telegraph en

Telephone Dienst/PTT). Selanjutnya jawatan PTT ini mengalami liku-liku

perkembangan pada masa penjajahan Jepang. Hingga 27 September 1945, pihak Republik Indonesia berhasil mengambil alih Kantor Pusat PTT.

Ditahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN POSTEL), tetapi berbeda dengan Sumatera, dimana mulai terbentuk pada tahun 1970 secara Nasional. Pada tahun 1965 pemerintah memecah PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Tahun 1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Kemudian tahun 1980, PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Tahun 1991, Pemerintah berdasarkan PP no.25 tahun 1991mengubah bentuk Perumtel dari perusahaan umum menjadi perusahaan negara yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama TELKOM.

Sehingga, pada tahun 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock

Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing / POWL) di Tokyo Stock Exchange.


(54)

commit to user

Kemudian, di tahun 1996 Kerja Sama Operasi (KSO) mulai diimplemantasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.

Tahun 1999 lahirlah Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi. Sehingga pada tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

Di tahun 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.


(55)

commit to user

B. PEMBAGIAN DIVISI PT. TELKOM INDONESIA

Secara umum pembagian unit-unit bisni PT. Telkom terdiri dari Divisi Inti (Core division), Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Pembagian divisi inti Telkom yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

Divisi regional I untuk wilayah Sumatera,

Divisi regional II untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,

Divisi regional III untuk wilayah Jawa Barat,

Divisi regional IV untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta,

• Divisi regional V untuk wilayah Jawa Timur Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kawasan Timur Indonesia

Divisi Network

Divisi Multimedia

C. VISI & MISI PT. TELKOM INDONESIA C. 1. Visi perusahaan

To become a leading InfoCom player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

C. 2. Misi Perusahaan

Telkom mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom


(56)

commit to user

as the Best Managed Indonesian Corporation" dengan jaminan bahwa pelanggan

akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

D. ARTI LOGO PT. TELKOM INDONESIA

Gambar 2.1 Logo Telkom

D. 1. Makna Simbol Logo

• Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru Telkom yaitu TIME (Telecommunication,

Information, Media & Edutainment). Expertise.

• Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar. Empowering.


(57)

commit to user

• Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.

• Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.

• Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Heart.

D. 2. Makna Warna Logo

Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi

Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis

Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

E. TELKOM DIVRE IV

PT. Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY bertempat di Jl. Pahlawan No. 10 Semarang. Divisi Regional IV Jateng merupakan salah satu unit bisnis dari PT. Telkom yang mengemban tugas untuk menyelenggarakan jasa informasi dan komunikasi (infocom) di wilayah provinsi Jawa Tengah dan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel).


(58)

commit to user

Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dan melayani tidak kurang dari 2.39 juta jiwa penduduknya dengan densitas telepon 1.96sst per 100 penduduk. Adapun kelima kandatel tersebut adalah :

1. Semarang

Kandatel Semarang merupakan bagian dari Divisi IV Jateng & DIY yang merupakan penyelenggara jasa layanan dan jaringan bisnis informasi dan telekomunikasi yang berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi wilayah :

- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Semarang - Kendal

- Ungaran - Ambarawa - Kudus - Demak, dan - Salatiga

2. Yogyakarta

Kandatel Yogyakarta merupakan satu dari lima Datel di Divre IV PT. Telkom Indonesia sebagai penyelenggara jasa layanan dan jaringan bisnis informasi (infokom), yang berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi wilayah :

- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Yogyakarta - Magelang


(59)

commit to user

- Muntilan - Kebumen - Temanggung - Gombong - Bantul - Sleman - Wonosari, dan - Wates

3. Solo

Kandatel Solo berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah : - Pemerintahan Kota dan Kabupaten Solo

- Sukoharjo - Boyolali - Cepu - Blora - Jepara - Klaten - Pati - Rembang - Purwodadi - Sragen

- Karanganyar, dan - Wonogiri


(60)

commit to user

4. Pekalongan

Kandatel Pekalongan berkedudukan di Pekalongan dan membawahi wilayah :

- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Pekalongan - Brebs

- Tegal - Pemalang - Slawi, dan - Batang

5. Purwokerto

Kandatel Purwokerto erkedudukan di Purwokerto dan membawahi wilayah :

- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Purwokerto - Purbalingga

- Wonosobo - Banjarnegara, dan - Cilacap

E. 1. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

Bila selama ini Divisi Regional (Divre) Telkom mengelola layanan POTS (telepon rumah), kemudian layanan Seluler (Flexi) dan Broadband (Speedy), maka setelah dilakukannya reorgansiasi pada bulan Januari tahun 2010, pengelolaan jaringan tetap kini dilakukan oleh Divisi Access (DIVA), pengelolaan bisnis seluler (Flexi) dilakukan Divisi Telkom Flexi (DTF), pengelolaan bisnis


(61)

commit to user

UKM dilakukan oleh Divisi Bisnis Service (DBS) dan pengelolaan bisnis POTS dan Broadband untuk kelompok ritel dilakukan oleh Divisi Consumer Service (DCS).

Secara lingkup nasional, divisi Consumer Service Telkom terbagi menjadi dua divisi, yaitu :

1. Divisi Consumer Service Barat yang membawahi Regional I Sumatra, Regional 2 Jabodetabek dan Regional 3 Jawa Barat.

2. Divisi Consumer Service Timur yang membawahi Regional 4 Jawa Tengah, Regional 5 Jawa Timur, Regional 6 Kalimantan dan Regional 7 Kawasan Timur Indonesia.


(62)

commit to user

F. STRUKTUR ORGANISASI TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

Keterangan :

- GM : General Manajer

- GM MKT JKT : General Manajer area Jakarta - DGM : Deputi General Manajer - Man. CC : Manajer Customer Care - Man. DC : Manajer Direct Channel

GM DGM MAN CS MAN DC MAN MC MAN GS

GM. MKT. JKT

MAN. MKT REG. IV

MAN. 1 MAN. 2 MAN. 3 MAN. 4 MAN. 5 MAN. 6 MAN. 7 MAN. 8

ASMAN CC ASMAN MC ASMAN DC ASMAN SS ASMAN SL


(63)

commit to user

- Man. MC : Manajer Modern Channel - Man. GS : Manajer

- Man. MKT. Reg 4 : Manjer Marketing regional 4 - Man. 1 : Manajer area Semarang - Man. 2 : Manajer area Salatiga - Man. 3 : Manajer area Kudus - Man. 4 : Manajer area Magelang - Man. 5 : Manajer area Pekalongan - Man. 6 : Manajer area Yogyakarta - Man. 7 : Manajer area Purwokerto - Man. 8 : Manajer area Solo

- Asman. CC : Asisten Manajer Customer Care - Asman DC : Asisten Manajer Direct Channel - Asman MC : Asisten Manajer Modern Channel - Asman. SS : Asisten Manajer Service Support - Asman. SL : Asisten Support Logistic

G. PORTAL TELKOM DIVRE IV

Trend aplikasi yang berbasis teknologi web, e-mail, file transfer, yang berbasis pada teknologi TCP/IP sedemikian pesat berkembang. Intranet di Divre IV merupakan salah satu sarana yang telah cukup lama dimanfaatkan dalam mendukung keseluruhan operasional bisnis. Fleksibilitas yang tinggi dan kemudahannya untuk dipelajari memungkinkan teknologi ini dapat dikembangkan disetiap unit dan lini dari perusahaan guna mensolusi berbagai permasalahan yang membutuhkan dukungan IT.


(64)

commit to user

Dari sedemikian besar dampak positif yang telah dirasakan dari sedemikian banyaknya inovasi IT yang berbasis teknologi ini ternyata terdapat pula berbagai dampak negatif yang harus segera diantisipasi. Dampak-dampak negatif tersebut antara lain :

- Kompleksitas akibat keragaman sumber informasi yang sangat tersebar dan sporadis di berbagai unit dan bidang.

- Permasalahan security yang berupa potensi kebocoran informasi akibat tidak standardnya sistem autentikasi maupun 'security hole' bagi sistem-sistem vital akibat kesulitan management sistem yang yang tersebar.

- Inkonsistensi informasi karena kurangnya integrasi dari sekian banyaknya sumber informasi.

- In-efisiensi dari pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya fisik berupa komputer/server, storage, network, dsb.

- Channel yang sangat beragam pada setiap orang sehingga kurang kondusif

dalam proses kolaborasi maupun involve everyone.

Untuk mensolusi permasalahan tersebut di atas yang menjadi latar belakang pembangunan intranet portal Divre V ini, yang ditujukan pula untuk mewujudkan konsep perilaku The Telkom Way 135 yaitu simplify dan involve

everyone.

G. 1. Maksud dan tujuan implementasi portal Telkom DIVRE IV G. 1. a. Maksud

- Membangun satu single sign-on portal sistem aplikasi menuju ke semua intranet aplikasi.


(65)

commit to user

- Membangun suatu tatanan & basis platform pengembangan aplikasi intranet. G. 1. b. Tujuan

- Simplify access to various application - Managing single autentication system - Single channel for everyone

G. 2. Manfaat portal Telkom DIVRE IV

- Satu user dan password untuk login ke semua aplikasi.

- Menyediakan satu channel bagi setiap orang menuju semua aplikasi intranet.

- Memberikan fasilitas personalisasi/customisasi bagi setiap orang terhadap menu intranet masing-masing.

- Menyediakan fasilitas-fasilitas yang secara umum dibutuhkan yang berhubungan dengan pekerjaan, kedinasan, maupun kebutuhan personal yang dapat disolusi melalui aplikasi intranet, seperti web file directory, simos, cuti online, dsb.

- Melakukan kontrol, autorisasi terhadap setiap karyawan sesuai dengan hak dengan kewenanganya di dalam aplikasi berbasis intranet. Kontrol otomatis terhadap status aktif karyawan di Divre IV.

- Mengantisipasi permasalahan security informasi akibat banyak aplikasi intranet.

- Mengurangi beban untuk mengingat aplikasi yang sudah terlalu banyak.

G. 3. Alamat Web Portal Telkom DIVRE IV

Intranet Portal Divre V dapat diakses melalui alamat :


(66)

commit to user

G. 4. Tugas Administrator web site Portal Intranet Telkom DIVRE IV - Admin : Bertugas untuk merawat aplikasi yang ada

- Default : Menentukan/mengatur menu-menu default yang didapat oleh

user pada unit-unit kerja

- Host : Bertugas menentukan/mengatur syarat-syarat aplikasi/link apa saja yang akan dicantumkan ke URL-Library

- Memo : Bertugas meng-update Management’s Message, Leader Focus dan Public Message

- Reminder : Bertugas meng-input reminder kegiatan

- User : Bertugas untuk mengatur security, mengatur pembatasan hak

user untuk mendapatkan informasi.2


(67)

(68)

(69)

commit to user

I. IDENTITAS DIRI Nama / No. Resp. :

Jenis Kelamin : ( L /P ) NIK :

Tingkat Pendidikan : ( ) SMP

Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya Annisa Febiastu Sasongko mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta, meminta bantuan kepada Bapak Ibu selaku karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang untuk bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner dalam penelitian saya yang berjudul “ Aktivitas Penggunaan Portal Telkom terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT. TELKOM DCS Regional Semarang “. Jawaban dan identitas yang Bapak Ibu berikan akan dijamin kerahasiannya.


(70)

commit to user

( ) SMA ( ) D1 ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2

Status : ( ) Menikah

( ) Belum Menikah ( ) Janda / Duda PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar.

II. AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM

1. Berapa kali anda mengakses portal Telkom di setiap minggunya pada bulan Juni 2010 ?

a. 5 - 6 kali per minggu b. 3 - 4 kali per minggu c. 1 - 2 kali per minggu

2. Ketika anda mengakses portal Telkom apakah anda melakukan aktivitas yang lain ?

a. Mengakses portal Telkom tanpa diselingi aktivitas lain


(71)

commit to user

c. Mengakses portal Telkom selalu diselingi dengan aktivitas lain

3. Apakah anda menyediakan waktu khusus untuk mengakses portal Telkom?

a. Selalu menyempatkan waktu untuk mengakses portal Telkom

b. Hanya menyempatkan diri untuk mengakses portal Telkom jika ada waktu luang saja

c. Hanya iseng saja saat mengakses portal Telkom

4. Apakah anda membaca seluruh informasi dari setiap rubrik pada portal Telkom ?

a. Membaca seluruh indormasi dari portal Telkom b. Membaca sebagian informasi dari portal Telkom

c. Hanya membaca informasi yang disukai saja di portal Telkom

5. Apa motivasi anda dalam mengakses portal Telkom ?

a. Mengakses portal Telkom untuk menambah pengetahuan b. Mengakses portal Telkom untuk mencari hiburan

c. Mengakses portal Telkom hanya untuk mengisi waktu luang saja

III. PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

6. Apakah dengan mengakses portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan anda tentang informasi manajerial ( seperti berita seputar DIVRE 1V, intra portal datel se-Jawa Tengah, Morning issue, dsb ) ?


(72)

commit to user

a. Ya, dengan mengakses portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom

b. Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom

c. Tidak dapat memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom

7. Secara keseluruhan apakah anda puas terhadap segala informasi dari situs web internal portal Telkom ?

a. Puas

b. Kurang puas c. Tidak puas

8. Apakah setiap informasi yang ditampilkan dalam portal Telkom disampaikan dengan jelas ?

a. Puas

b. Kurang puas c. Tidak puas

9. Apakah anda berpartisipasi atau turut mengambil bagian ( seperti menulis atau mengirimkan artikel, dsb ) pada web Portal Telkom ?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah


(1)

commit to user

1 12 16

12 16

16

3− 340

2 11 17

12

17

17

3

408

3 10 19

12

19

19

3

570

4 9 16

12

16

16

3

340

5 8 4

12

4

4

3

5

6 7 5

12

5

5

3

10

7 6 1 1 0

Total 78 1673

Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka langsung dicari ΣX2² yaitu :

= 37866.5

Dari nilai diatas kita dapat menghitung nilai rs, sebagai berikut :

.

= 0,57

∑ = − − 2

12 3 2

2 N N TX

X 1673 12 78 783 − − =

+ − =

y

X

di

y

X

r

s 2 2

2 2 2 . 2

2

2

38258 5 . 37866 2 32580 38258 5 . 37866 × − + = 49 . 76123 5 . 43544 =


(2)

Menurut Umar (2002:314),nilai koefisien korelasi r yaitu antara -1 sampai +1 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai r > 0, terjadi hubungan linear positif dan makin besar nilai variabel X (independen) makin besar nilai variabel Y (dependen). Atau sebaliknya atau makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y.

2. Jika nilai r < 0, terjadi artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y atau makin kecil nilai variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y.

3. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y.

4. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan linier sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke angka 0 (nol) maka garis makin tidak lurus.

Dengan dasar pengujian itu pula nilai korelasi (rs) sebesar 0,57 menunjukkan bahwa hipotesa yang dirumuskan dalam bab I (pendahuluan) dapat diterima. Artinya terjadi hubugan linear positif dimana semakin sering melakukan interaksi pada lingkungan kerja, maka semakin semakin tinggi pula pemenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan

Sementara menurut Nugroho (2005:36) batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut :

1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah. 2. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah.


(3)

commit to user

5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali. 6. 1.00 berarti korelasinya sempurna.

Nilai korelasi (rs) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,57 hal ini menunjukkan ada hubungan yang positif antara proses interaksi di lingkungan kerja dengan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Semarang dengan tingkat korelasi yang kuat.

BAB V

PENUTUP


(4)

Berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dengan menggunakan korelasi Tata Jenjang Spearman, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan kepada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang termasuk dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 51.30 %. Hal ini berarti lebih dari setengah responden memanfaatkan portal Telkom sebagai sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka mengenai perusahaan. Hal ini dapat dikarenakan Portal Telkom menjadi wadah segala informasi perusahaan baik di pusat maupun kantor cabang.

2. Tingkat pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang juga termasuk dalam kategori tinggi dengan prosentase sebesar 55.13 %. Hal ini membuktikan bahwa melalui mengakses portal Telkom responden dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka seputar hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.

3. Pengaruh interaksi di lingkungan kerja pada karyawan berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 66.67 %. Hal ini membuktikan bahwa melalui interaksi sosial para karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang dapat menambah tingkat pemenuhan kebutuhan informasi karyawan akan perusahaan.

4. Hubungan antar variabel

a. Hasil uji statistik hubungan antara aktivitas penggunaan portal Telkom (X1) dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan (Y).


(5)

commit to user

Nilai korelasi (rs) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,62 hal ini menunjukkan ada hubungan yang positif antara aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Semarang dengan tingkat korelasi yang kuat.

b. Hasil uji statistik hubungan antara interaksi sosial (X2) dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan (Y).

Hasil analisis data menunjukkan nilai sebesar 0,57 hal ini menunjukkan ada hubungan yang positif antara proses interaksi di lingkungan kerja dengan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Semarang dengan tingkat korelasi yang kuat.

B. Saran

1. Bagi perusahaan atau lembaga

a. Terus meningkatkan up date berita sehingga secara keseluruhan mulai dari kantor pusat hingga kantor cabang sehingga seluruh informasi mengenai perusahaan dapat diketahui oleh seluruh karyawan.

b. Sebaiknya web portal Telkom memperbanyak berita-berita ringan ataupun info hiburan agar karyawan tidak jenuh melihat tampilan isi portal Telkom yang dipenuhi dengan berita seputar perusahaan.


(6)

c. pada web portal Telkom disediakan kolom khusus penyampaikan kritik dan saran tentang sehingga karyawan dapat memberikan masukan-masukan ide ataupun informasi untuk pengembangan portal Telkom yang lebih baik lagi.


Dokumen yang terkait

Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

9 138 104

Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III

2 27 116

PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

1 19 188

Hubungan Antara Pencarian Informasi di Majalah Internal KSG dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan Mengenai Perusahaan.

0 0 2

Hubungan Antara Informasi Dalam Telkom Digital Signage (TDS) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT. TELKOM Indonesia,Tbk.

0 0 2

STRATEGI PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH "KILAU"UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI STAF PT.TELEKOMUNIKASI Tbk.

0 0 2

Hubungan Antara Proses Pencarian Informasi Pada Media Internal PT Telkom Dengan Pemenuhan Kebutuhsn Informasi Karyawan.

0 1 1

Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

0 0 6

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV) SKRIPSI

0 0 17