1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menjangkau hampir semua elemen dalam kehidupan manusia tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perkembangan
teknologi juga berdampak pada persaingan institusi pendidikan atau sekolah untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang tinggi. Pendidikan merupakan kunci utama
dalam kehidupan untuk mencapai semua tujuan yang diinginkan. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan maka akan meningkat pula kemampuan sumber
daya manusia yang ada dalam meningkatkan taraf hidup yang dimilikinya. Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif perlu
ditunjang oleh institusi pendidikan atau sekolah yang berkualitas. Untuk menciptakan kualitas yang diinginkan tersebut maka sekolah diharapkan dapat memberikan suatu
layanan yang maksimal kepada para peserta didik. Pelayanan tersebut seperti yang tercantum dalam Kode Etik guru pasal 6 antara lain ialah berperilaku secara
profesional dalam
melaksanakan tugas
didik, mengajar,
membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran;
membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat;
menciptakan, memelihara,
dan mengembangkan
suasana sekolah
yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
Untuk menciptakan tujuan tersebut, dinas pendidikan nasional membuat suatu standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, meliputi: standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, standar
sarana dan prasarana, standar kompetensi lulusan serta standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Internet telah sangat membantu dalam pencarian ataupun pertukaran data dan informasi baik di dalam maupun luar organisasi. Berbagai jenis organisasi telah
memakai internet untuk menunjang pertukaran data dan informasi yang mereka miliki. Dengan sebuah website maka sebuah perusahaan akan dapat menambah atau
membagi informasi yang mereka miliki. Saat ini penggunaan internet oleh sebuah organisasi tidak hanya mengacu pada pencarian informasi, namun mengarah pada
kebutuhan pencarian pengetahuan knowledge karena pengetahuan dianggap sebagai sebuah sumber atau asset yang mempunyai peranan penting.
Dalam proses perkembangan teknologi, informasi dan ilmu pengetahuan knowledge menjadi sangat penting karena informasi dan knowledge menjadi sumber
daya utama yang akan akan sangat menunjang untuk suatu institusi. Sumber daya tersebut menjadi sangat penting karena berkaitan langsung dengan sumber daya
manusia yang merupakan asset dan modal intelektual yang dimiliki institusi. Oleh sebab itu, pengelolaan knowledge menjadi sangat penting. Knowledge dapat menjadi
suatu kekuatan dalam institusi sehingga institusi memerlukan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengelola knowledge tersebut. Hal ini melahirkan suatu sistem yang
disebut knowledge management yang merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge
dalam organisasi sehingga knowledge mudah digunakan kapan pun dipelukan oleh siapa saja dengan tingkat otoritas dan kompetensinya.
Knowledge management mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis
data, kebijakan dan prosedur lengkap beserta informasi tentang pengalaman, keahlian dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif yang dimiliki
organisasi dengan bantuan teknologi informasi. Pengelolaan sistem knowledge management
ditujukan agar perusahaan menjadi selalu kreatif, inovatif serta efisien sehingga mempunyai daya saing yang tinggi untuk jangka waktu yang panjang
Widayana, 2005. Knowledge
management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat pada
saat yang tepat agar menciptakan sebuah nilai. Menurut Paul L Tobing 2009 ada dua jenis knowledge yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit
knowledge merupakan segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan
dokumentasikan sehingga lebih mudah untuk didistribusikan dan dikelola. Sedangkan tacit knowledge merupakan knowledge yang terletak di dalam pikiran otak atau
melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan pekerjaannya.
Sedangkan menurut Laudon dan Laudon 2002, knowledge management merupakan kumpulan dari proses-proses yang dibangun di dalam perusahaan untuk
menciptakan, mengumpulkan, menyimpan, memelihara serta menyebarkan knowledge
yang dimiliki oleh perusahaan. Knowledge
management menurut Harvard College Santoso, 2002 adalah suatu proses terformat dan terarah dalam mencerna informasi yang telah dimiliki suatu
perusahaan dan mencari apa yang dibutuhkan masing-masing individu di dalam perusahaan tersebut untuk kemudian memfasilitasinya agar mudah diakses dan selalu
tersedia saat dibutuhkan. Saat ini sering dijumpai masalah pada berbagai jenis organisasi ataupun instansi
yang berupa ketiadaan ataupun sulitnya menemukan pengetahuan disaat dibutuhkan. Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya membangun sebuah sistem manajemen
pengetahuan. Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, dibutuhkan
suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru, karena dengan adanya knowledge para guru dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi yang
dimiliki. SMAN 46 Jakarta sebagai suatu instansi pendidikan yang bertugas untuk
mendukung dan menyediakan pendidikan yang berkualitas guna memberi manfaat dalam mencerdaskan anak bangsa tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan. Setiap tahunnya SMAN 46 Jakarta juga melaksanakan
pengembangan diberbagai sektor seperti kualitas pendidikan, fasilitas-fasilitas, dan tentunya pengembangan teknologi informasi yang akan meningkatkan mutu sekolah.
Mengolah dan mengelola pengetahuan merupakan salah satu cara meningkatkan aset dunia pendidikan. Dengan pengelolaan pengetahuan yang baik maka akan
tercipta pula individu yang berkompetensi tinggi, sebaliknya ketika pengelolaan pengetahuan buruk maka akan terjadinya ketidakseimbangan kompetensi yang
dimiliki oleh tiap individu, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, diperlukan pula suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, hal ini
dikarenakan knowledge merupakan suatu keunggulan kompetitif yang dapat membantu peningkatan kinerja serta kompetensi tiap individu dalam berbagi
knowledge yang dimiliki. Dengan mengelola pengetahuan tidak hanya meningkatkan
pengetahuan seluruh organisasi, namun juga meningkatkan kualitas pengetahuan di dalamnya.
Berdasarkan pengamatan sementara peneliti, saat ini tidak ada proses pengumpulan kembali pengetahuan yang sebelumnya dimiliki para guru. Selain itu
terdapat kesenjangan pengetahuan antara guru-guru senior dan guru-guru muda yang baru mengajar di sekolah tersebut. Kesenjangan pengetahuan tersebut dikarenakan
guru senior memiliki tacit knowledge berdasarkan pengalaman mengajar yang sudah puluhan tahun sedangkan guru muda tidak memilikinya, hal ini mengakibatkan
perbedaan kompetensi dalam mengajar. Hal yang sebaliknya juga terjadi ketika guru
muda memiliki explicit maupun tacit knowledge yang tidak dimiliki guru tua, salah satunya tentang cara mengajar yang lebih terkini dalam menghadapi remaja masa kini
yang tentunya mempunyai sikap, sifat, maupun pola pikir yang berbeda dengan murid sepuluh atau belasan tahun yang lalu.
Saat ini yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya komunikasi yang baik antara dua generasi tersebut sehingga tidak adanya sebuah pertukaran pengetahuan
yang akan saling menguntungkan. Tidak adanya komunikasi tersebut diakibatkan oleh perbedaan zaman antara guru tua dan muda yang menyebabkan perbedaan gaya
bahasa yang membuat tidak nyaman dalam berkomunikasi ataupun keengganan guru- guru dalam menanyakan langsung untuk bertukar pengetahuan. Masalah yang lain
adalah pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali dokemen hard copy yang disimpan ketika dibutuhkan untuk menambah
pengetahuan. Dalam hal inilah KM dapat berfungsi untuk membantu tenaga pendidik dalam
mengumpulkan pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit dan explicit knowledge
yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola dengan baik dan sekolah bisa menjadi organiasi pembelajar.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dibuatlah
“Rancang Bangun
Knowledge Management System Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 46 Jakarta”.
1.2 RUMUSAN MASALAH