LATAR BELAKANG Rancang bangun knowledge management system berbasis web pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi dewasa ini telah menjangkau hampir semua elemen dalam kehidupan manusia tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi juga berdampak pada persaingan institusi pendidikan atau sekolah untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang tinggi. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan untuk mencapai semua tujuan yang diinginkan. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan maka akan meningkat pula kemampuan sumber daya manusia yang ada dalam meningkatkan taraf hidup yang dimilikinya. Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif perlu ditunjang oleh institusi pendidikan atau sekolah yang berkualitas. Untuk menciptakan kualitas yang diinginkan tersebut maka sekolah diharapkan dapat memberikan suatu layanan yang maksimal kepada para peserta didik. Pelayanan tersebut seperti yang tercantum dalam Kode Etik guru pasal 6 antara lain ialah berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas didik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran; membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat; menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik. Untuk menciptakan tujuan tersebut, dinas pendidikan nasional membuat suatu standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, meliputi: standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar kompetensi lulusan serta standar pendidik dan tenaga kependidikan. Internet telah sangat membantu dalam pencarian ataupun pertukaran data dan informasi baik di dalam maupun luar organisasi. Berbagai jenis organisasi telah memakai internet untuk menunjang pertukaran data dan informasi yang mereka miliki. Dengan sebuah website maka sebuah perusahaan akan dapat menambah atau membagi informasi yang mereka miliki. Saat ini penggunaan internet oleh sebuah organisasi tidak hanya mengacu pada pencarian informasi, namun mengarah pada kebutuhan pencarian pengetahuan knowledge karena pengetahuan dianggap sebagai sebuah sumber atau asset yang mempunyai peranan penting. Dalam proses perkembangan teknologi, informasi dan ilmu pengetahuan knowledge menjadi sangat penting karena informasi dan knowledge menjadi sumber daya utama yang akan akan sangat menunjang untuk suatu institusi. Sumber daya tersebut menjadi sangat penting karena berkaitan langsung dengan sumber daya manusia yang merupakan asset dan modal intelektual yang dimiliki institusi. Oleh sebab itu, pengelolaan knowledge menjadi sangat penting. Knowledge dapat menjadi suatu kekuatan dalam institusi sehingga institusi memerlukan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengelola knowledge tersebut. Hal ini melahirkan suatu sistem yang disebut knowledge management yang merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge dalam organisasi sehingga knowledge mudah digunakan kapan pun dipelukan oleh siapa saja dengan tingkat otoritas dan kompetensinya. Knowledge management mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan dan prosedur lengkap beserta informasi tentang pengalaman, keahlian dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif yang dimiliki organisasi dengan bantuan teknologi informasi. Pengelolaan sistem knowledge management ditujukan agar perusahaan menjadi selalu kreatif, inovatif serta efisien sehingga mempunyai daya saing yang tinggi untuk jangka waktu yang panjang Widayana, 2005. Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat pada saat yang tepat agar menciptakan sebuah nilai. Menurut Paul L Tobing 2009 ada dua jenis knowledge yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit knowledge merupakan segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan dokumentasikan sehingga lebih mudah untuk didistribusikan dan dikelola. Sedangkan tacit knowledge merupakan knowledge yang terletak di dalam pikiran otak atau melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan pekerjaannya. Sedangkan menurut Laudon dan Laudon 2002, knowledge management merupakan kumpulan dari proses-proses yang dibangun di dalam perusahaan untuk menciptakan, mengumpulkan, menyimpan, memelihara serta menyebarkan knowledge yang dimiliki oleh perusahaan. Knowledge management menurut Harvard College Santoso, 2002 adalah suatu proses terformat dan terarah dalam mencerna informasi yang telah dimiliki suatu perusahaan dan mencari apa yang dibutuhkan masing-masing individu di dalam perusahaan tersebut untuk kemudian memfasilitasinya agar mudah diakses dan selalu tersedia saat dibutuhkan. Saat ini sering dijumpai masalah pada berbagai jenis organisasi ataupun instansi yang berupa ketiadaan ataupun sulitnya menemukan pengetahuan disaat dibutuhkan. Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya membangun sebuah sistem manajemen pengetahuan. Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, dibutuhkan suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru, karena dengan adanya knowledge para guru dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi yang dimiliki. SMAN 46 Jakarta sebagai suatu instansi pendidikan yang bertugas untuk mendukung dan menyediakan pendidikan yang berkualitas guna memberi manfaat dalam mencerdaskan anak bangsa tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan pengetahuan. Setiap tahunnya SMAN 46 Jakarta juga melaksanakan pengembangan diberbagai sektor seperti kualitas pendidikan, fasilitas-fasilitas, dan tentunya pengembangan teknologi informasi yang akan meningkatkan mutu sekolah. Mengolah dan mengelola pengetahuan merupakan salah satu cara meningkatkan aset dunia pendidikan. Dengan pengelolaan pengetahuan yang baik maka akan tercipta pula individu yang berkompetensi tinggi, sebaliknya ketika pengelolaan pengetahuan buruk maka akan terjadinya ketidakseimbangan kompetensi yang dimiliki oleh tiap individu, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, diperlukan pula suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, hal ini dikarenakan knowledge merupakan suatu keunggulan kompetitif yang dapat membantu peningkatan kinerja serta kompetensi tiap individu dalam berbagi knowledge yang dimiliki. Dengan mengelola pengetahuan tidak hanya meningkatkan pengetahuan seluruh organisasi, namun juga meningkatkan kualitas pengetahuan di dalamnya. Berdasarkan pengamatan sementara peneliti, saat ini tidak ada proses pengumpulan kembali pengetahuan yang sebelumnya dimiliki para guru. Selain itu terdapat kesenjangan pengetahuan antara guru-guru senior dan guru-guru muda yang baru mengajar di sekolah tersebut. Kesenjangan pengetahuan tersebut dikarenakan guru senior memiliki tacit knowledge berdasarkan pengalaman mengajar yang sudah puluhan tahun sedangkan guru muda tidak memilikinya, hal ini mengakibatkan perbedaan kompetensi dalam mengajar. Hal yang sebaliknya juga terjadi ketika guru muda memiliki explicit maupun tacit knowledge yang tidak dimiliki guru tua, salah satunya tentang cara mengajar yang lebih terkini dalam menghadapi remaja masa kini yang tentunya mempunyai sikap, sifat, maupun pola pikir yang berbeda dengan murid sepuluh atau belasan tahun yang lalu. Saat ini yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya komunikasi yang baik antara dua generasi tersebut sehingga tidak adanya sebuah pertukaran pengetahuan yang akan saling menguntungkan. Tidak adanya komunikasi tersebut diakibatkan oleh perbedaan zaman antara guru tua dan muda yang menyebabkan perbedaan gaya bahasa yang membuat tidak nyaman dalam berkomunikasi ataupun keengganan guru- guru dalam menanyakan langsung untuk bertukar pengetahuan. Masalah yang lain adalah pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali dokemen hard copy yang disimpan ketika dibutuhkan untuk menambah pengetahuan. Dalam hal inilah KM dapat berfungsi untuk membantu tenaga pendidik dalam mengumpulkan pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit dan explicit knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola dengan baik dan sekolah bisa menjadi organiasi pembelajar. Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dibuatlah “Rancang Bangun Knowledge Management System Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 46 Jakarta”.

1.2 RUMUSAN MASALAH