Metodologi Penelitian Rancang bangun knowledge management system berbasis web pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta

mengetahui perilaku para guru dan staf serta budaya pada sekolah yang dapat mendukung perubahan atau bahkan dapat menolak perubahan. 2. Sebagai process helper, kepala sekolah harus membantu gurustaf ketika mereka menemukan masalah dalam mempraktekkan manajemen pengetahuan. Kepala sekolah harus memotivasi para guru dan mencipkana lingkungan kerja yang dapat mendukung praktek baru ini. Sebagai pemimpin dari organisasi pembelajar, kepala sekolah harus mendukung proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kinerja. Kepala sekolah perlu menciptakan koneksi secara emosional dengan para guru untuk dapat menyampaikan secara jelas tujuan dan harapannya serta menyediakan umpan balik yang positif kepada para guru melalui komunikasi yang efektif. 3. Sebagai resource linker, kepala sekolah harus mengalokasikan kembali sumber daya yang tersedia untuk mencapai perubahan yang diharapkan. Beberapa peran personalia maupun kelompok tugas perlu dudukkan kembali untuk memfasilitasi proses perubahan dan menyediakan dukungan teknis dan pedagogik. Untuk ini perlu pengembangan staf melalui pelatihan, mentoring, ataupun partisipasi.

2.7 Metodologi Penelitian

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu McLeod dan Schell, 2008. Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru Nazir, 2005. Landasan teori yang digunakan dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

2.7.1 Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Observasi

Observasi adalah teknik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari sistem Whitten, 2004. Adapun menurut Jogiyanto 2008, observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan untuk mendapatkan data dari responden Jogiyanto, 2008. Wawancara interview telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta fact finding technique yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan. Jogiyanto, 2008 Sedangkan menurut Whitten 2004, Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi face-to-face. Tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan persyaratan.

3. Studi Pustaka

Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literature-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun elektronik dan hasil penulisan karya ilmiah lainnya Gulo, 2002. Sedangkan menurut Nazir 2005, Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi serta situs- situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. Adapun Jogiyanto 2005 menjelaskan bahwa studi pustaka ialah cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian yang dilakukan.

4. Studi Literatur

Dilakukan dengan membaca dan menelaah literature dari jurnal-jurnal, tugas akhir atau skripsi, serta tesis yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti Nazir, 2005. Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari skripsi, dan jurnal: Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis No Nama Judul Tahun Kelebihan Kekurangan 1. Muhammad Fahri Program Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Analisa dan Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management System pada Departemen Sumber Daya Manusia Studi Kasus PT. Mitra Mega Semesta DoctoRabit 2010 Memiliki fitur forum diskusi yang memungkinkan user untuk membaas suatu kasus. Tampilan aplikasi kurang user friendly 2. Reza Fatahillah Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Analisa dan Desain Model Knowledge Management pada Sekolah Menengah Atas Studi Kasus: SMAN 1 Tangsel dan 2012 Membahas detail analisis knowledge management. Tidak membuat aplikasi dalam penelitian yang dibuat. Jakarta SMAN 3 Tangsel 3. Rangga Mahisa Brahmara Program Sarjana Universitas Bina Nusantara Analisis dan Perancangan Knowledge Management Berbasiskan Web Studi Kasus: PT. Primacom Interbuana 2007 Pendokumentasi an yang lengkap tentang pelanggan dan informasi teknis. Tampilan masih terlalu sederhana. 4. Meirita Salim, Rendy Sebastian, dan Feliciana Kartadinata Program Sarjana Universitas Bina Nusantara Perancangan Aplikasi Berbasis Knowledge Management System Studi Kasus: Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara 2007 Aplikasi dapat melakukan pengujian testing meliputi unit testing , integration testing, system testing, dan acceptance testing . Penjelasan tentang proses knowledge management kurang mendetail. 5. Widi Rulianto Rancang Bangun 2013 Sudah memakai Contentisi dari Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sistem Manajemen Pengetahuan Riset dan Teknologi Studi Kasus Kementerian Pertanian metode berorientasi objek dalam pengembangan sistem. aplikasi kurang lengkap. Berdasarkan tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis, ada beberapa kelebihan dari sistem yang akan dibuat, yaitu: 1. Tampilan aplikasi yang user friendly. 2. Penjelasan yang mendetail mengenai proses knowledge management yang meliputi knowledge identification, knowledge acquisition, knowledge development, knowledge sharing and distribution, knowledge utilization, knowledge retention dan knowledge goals 3. Fungsi-fungsi yang menunjang proses manajemen pengetahuan lebih banyak seperti dokumentasi pengetahuan, studi kasus, forum diskusi, pesan, laporan rapat, laporan seminar, laporan training, berita dan pengumuman. 4. Isicontent dari sistem yang dibuat lebih banyak.

2.7.2 Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem

2.7.2.1 Analisis Sistem

Whitten et al. 2004, mengatakan analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisa untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja, dan apa yang dibutuhkan. Menurut Ariesto 2002, analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukan bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. Tahap analisa dimulai ketika adanya permintaan akan sistem baru atau perbaikan dari sistem yang telah ada. Permintaan ini disebabkan karena kinerja yang tidak memadai.Tim analisa sistem kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi sistem yang sedang berjlana dengan melakukan wawancara atau membagikan kuesioner serta melakukan pengamatan. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan.

2.7.2.2 Perancangan Sistem

a. Pengertian Perancangan Sistem