mengetahui perilaku para guru dan staf serta budaya pada sekolah yang dapat mendukung perubahan atau bahkan dapat menolak perubahan.
2. Sebagai process helper, kepala sekolah harus membantu gurustaf ketika mereka menemukan masalah dalam mempraktekkan manajemen pengetahuan. Kepala
sekolah harus memotivasi para guru dan mencipkana lingkungan kerja yang dapat mendukung praktek baru ini. Sebagai pemimpin dari organisasi
pembelajar, kepala sekolah harus mendukung proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kinerja. Kepala sekolah perlu menciptakan koneksi secara
emosional dengan para guru untuk dapat menyampaikan secara jelas tujuan dan harapannya serta menyediakan umpan balik yang positif kepada para guru
melalui komunikasi yang efektif. 3. Sebagai resource linker, kepala sekolah harus mengalokasikan kembali sumber
daya yang tersedia untuk mencapai perubahan yang diharapkan. Beberapa peran personalia maupun kelompok tugas perlu dudukkan kembali untuk memfasilitasi
proses perubahan dan menyediakan dukungan teknis dan pedagogik. Untuk ini perlu pengembangan staf melalui pelatihan, mentoring, ataupun partisipasi.
2.7 Metodologi Penelitian
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu McLeod dan
Schell, 2008.
Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati
dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru Nazir, 2005. Landasan teori yang digunakan dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah
sebagai berikut:
2.7.1 Metodologi Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan
data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Observasi
Observasi adalah teknik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari
sistem Whitten, 2004. Adapun menurut Jogiyanto 2008, observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung objek datanya.
2. Wawancara
Wawancara yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan untuk mendapatkan data dari responden Jogiyanto, 2008. Wawancara interview telah diakui sebagai teknik
pengumpulan data atau fakta fact finding technique yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai
dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan. Jogiyanto, 2008
Sedangkan menurut Whitten 2004, Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui
interaksi face-to-face. Tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan
persyaratan.
3. Studi Pustaka
Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literature-literatur yang
mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun elektronik dan hasil penulisan karya ilmiah lainnya Gulo,
2002. Sedangkan menurut Nazir 2005, Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan
informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi serta situs- situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. Adapun Jogiyanto 2005
menjelaskan bahwa studi pustaka ialah cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan
pendukung dalam penelitian yang dilakukan.
4. Studi Literatur
Dilakukan dengan membaca dan menelaah literature dari jurnal-jurnal, tugas akhir atau skripsi, serta tesis yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti Nazir,
2005. Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari skripsi, dan jurnal:
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis No
Nama Judul
Tahun Kelebihan
Kekurangan
1. Muhammad
Fahri Program Sarjana
Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah
Jakarta Analisa
dan Perancangan
Sistem Manajemen
Pengetahuan Knowledge
Management System pada
Departemen Sumber
Daya Manusia Studi Kasus
PT. Mitra
Mega Semesta
DoctoRabit 2010
Memiliki fitur
forum diskusi
yang memungkinkan
user untuk
membaas suatu kasus.
Tampilan aplikasi kurang
user friendly
2. Reza
Fatahillah Program
Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Analisa dan Desain
Model Knowledge
Management pada
Sekolah Menengah
Atas Studi Kasus: SMAN 1 Tangsel dan
2012 Membahas
detail analisis
knowledge management.
Tidak membuat aplikasi dalam
penelitian yang dibuat.
Jakarta SMAN 3 Tangsel
3. Rangga
Mahisa Brahmara
Program Sarjana
Universitas Bina
Nusantara Analisis
dan Perancangan
Knowledge Management
Berbasiskan Web
Studi Kasus:
PT. Primacom Interbuana
2007 Pendokumentasi
an yang lengkap tentang
pelanggan dan
informasi teknis. Tampilan
masih terlalu
sederhana.
4. Meirita Salim,
Rendy Sebastian, dan
Feliciana Kartadinata
Program Sarjana
Universitas Bina
Nusantara Perancangan Aplikasi
Berbasis Knowledge Management System
Studi Kasus: Jurusan Sistem
Informasi Universitas
Bina Nusantara
2007 Aplikasi
dapat melakukan
pengujian testing
meliputi unit
testing ,
integration testing,
system testing,
dan acceptance
testing .
Penjelasan tentang proses
knowledge management
kurang mendetail.
5. Widi Rulianto
Rancang Bangun 2013
Sudah memakai Contentisi dari
Program Sarjana UIN
Syarif Hidayatullah
Jakarta Sistem
Manajemen Pengetahuan Riset dan
Teknologi Studi
Kasus Kementerian
Pertanian metode
berorientasi objek
dalam pengembangan
sistem. aplikasi kurang
lengkap.
Berdasarkan tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis, ada beberapa kelebihan dari sistem yang akan dibuat, yaitu:
1. Tampilan aplikasi yang user friendly. 2. Penjelasan yang mendetail mengenai proses knowledge management yang
meliputi knowledge
identification, knowledge
acquisition, knowledge
development, knowledge sharing and distribution, knowledge utilization, knowledge retention
dan knowledge goals 3. Fungsi-fungsi yang menunjang proses manajemen pengetahuan lebih banyak
seperti dokumentasi pengetahuan, studi kasus, forum diskusi, pesan, laporan rapat, laporan seminar, laporan training, berita dan pengumuman.
4. Isicontent dari sistem yang dibuat lebih banyak.
2.7.2 Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem
2.7.2.1 Analisis Sistem
Whitten et al. 2004, mengatakan analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah
dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisa
untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja, dan apa yang dibutuhkan.
Menurut Ariesto 2002, analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukan
bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. Tahap analisa dimulai ketika adanya permintaan akan sistem baru atau perbaikan
dari sistem yang telah ada. Permintaan ini disebabkan karena kinerja yang tidak memadai.Tim analisa sistem kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi sistem
yang sedang berjlana dengan melakukan wawancara atau membagikan kuesioner serta melakukan pengamatan. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai
kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan.
2.7.2.2 Perancangan Sistem
a. Pengertian Perancangan Sistem