Analisa Building Blocks Knowledge Management

6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan. 7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan denganperkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana.

4.2 Analisa Building Blocks Knowledge Management

4.2.1 Knowledge Identification Identifikasi Pengetahuan

Analisis untuk identifikasi pengetahuan Knowledge Identification yang terdapat di SMAN 46 Jakarta akan dilakukan berdasarkan tiga level utama, yaitu secara struktural, fungsional atau operasional dan behavioural.

4.2.1.1 Level Struktural

A. Explicit Knowledge

1. Tanggung Jawab dan kewajiban serta Job Description dari setiap guru yang terdapat didalam SMAN 46 Jakarta. 2. Modul dan materi pelatrihan training 3. Evaluasi kinerja guru

B. Tacit Knowledge

1. Setiap guru memiliki tingkat pengetahuan,keahlian dan pengalaman yang berbeda. 2. Cara setiap guru dalam menghadapi permasalahan yang muncul di sekolah serta mencari dan mengumpulkan solusi yangtepat.

4.2.1.2 Level Fungsional atau Operasional

A. Explicit Knowledge

1. Dokumentasi Materi Belajar. 2. Dokumentasi notulen rapat. 3. Pelatihan training dan seminar. 4. Dokumentasi Kurikulum 5. Dokumentasi silabus

B. Tacit Knowledge

1. Tugas pokok dan fungsi di sekolah. 2. Ide dan pemikiran guru. 3. Pengalaman Pribadi.

4.2.1.3 Level Behavioural

1. Evaluasi Kerja Bulanan 2. Diskusi internal antar guru

4.2.2 Knowledge Acquisition Perolehan Pengetahuan

Langkah-langkah yang dilakukan sekolah dalam proses knowledge acquisition antara lain: 1. Berbagi pengetahuan individu guru yang masih bersifat tacit yang ada dipikiran. Proses itu dilakukan dengan cara diskusi secara langsung antar guru melalui proses formal seperti dalam training pelatihan, atau melalui proses informal seperti ketika didalam melakukan pekerjaan. Biasanya yang terjadi dalam proses ini hanya beberapa guru saja yang mengetahui pengetahuan apa yang sedang dibagi dan hanya sepintas di lisan dan tidak di dokumentasikan lebih lanjut untuk guru lain. 2. Menciptakan Konsep Program Pembelajaran 3. Memberikan kebebasan guru untuk berkarya dalam menciptakan pengetahuan.

4.2.3 Knowledge Development Pengembangan Pengetahuan

Analisa pengembangan pengetahuan knowledge development merupakan bagian pentingdalam membangunsebuah manajemen pengetahuan Knowledge Management . SMAN 46 Jakarta berfokus dalam pengembangan pengetahuan pada kemampuan guru baik dalam pelayanan terhadap siswa, pengembangan program kurikulum atau silabus, dan inovasi lainnya sehingga menjadikan proses pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien. SMAN 46 Jakarta mengharuskan guru untuk mengasah segala bentuk informasi dan pengetahuan yang dimiliki guru tersebut, agar menghasilkan berbagai inovasi yang berguna bagi sekolah secara keseluruhan.

4.2.4 Knowledge Sharing and Distribution Pembagian dan Penyebaran

Pengetahuan Proses Pembagian dan Penyebaran Pengetahuan Knowledge Sharing and Distribution berarti bagaimana proses dari distribusi pengetahuan di antara kelompok guru tertentu atau individu tertentu di transfer secara terpusat kepada individu atau kelompok guru lainnya. SMAN 46 Jakarta berupaya agar seluruh guru memiliki pengetahuan yang bermutu untuk individu itu sendiri maupun untuk sekolah secara keseluruhan. Untuk itu, pihak sekolah selalu rutin melakukan pelatihan-pelatihan baik pelatihan materi pembelajaran atau pelatihan lainnya yang dibutuhkan oleh guru, selama ini proses pembagian dan penyebaran pengetahuan yang dilakukan guru SMAN 46 Jakarta hanya dilakukan berdasarkan bidang mata pelajaran sehingga proses pembagian pengetahuan dan penyebarannya menjadi semakin tidak merata.

4.2.5 Knowledge Utilization Penerapan Pengetahuan

Pada SMAN 46 Jakarta, dalam menerapakan pengetahuan saat ini meliputi penerapan pada proses berlangsungnya aktivitas pekerjaan setiap harinya yang dapat dievaluasi melalui report kerja setiap minggu atau setiap bulannya, mengadakan workshop, seminar dan pelatihan-pelatihan bagi guru dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru.

4.2.6 Knowledge Retention Penyimpanan Pengetahuan

Pengetahuan yang ada di SMAN 46 Jakarta, kebanyakan masih berupa tacit knowledge yang terdapat pada pengetahuan masing-masing individu guru. Ada pula yang sudah tersimpan berupa dokumentasi seperti report hasil belajar, artikel-artikel, dan bahan-bahan bacaan lain. Namun penyimpanan seperti itu masih rentan terhadap hilangnya pengetahuan yang ada. Selain itu, pengetahuan yang ada pun masih tersimpan secara terpisah pada tempat dan cara penyimpanan dari masing-masing individu guru.

4.2.7 Knowledge Goals

Knowledge goals pada dasarnya akan memberikan arah pada pengelolaan pengetahuan yang ada di sekolah. Berikut ini penjelasan mengenai pengetahuan yang ada di SMAN 46 Jakarta. 1. Normative Knowledge Goals  Menciptakan budaya pembelajaran pada setiap guru di lingkungan SMAN 46 Jakarta, sehingga setiap guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keahliannya.  Memelihara pengetahuan yang penting bagi sekolah agar tidak mudah hilang dengan cara mendokumentasikannya, sehingga pada saat orang yang memberikan pengetahuan itu sudah pindah tempat kerja atau sudah tidak bekerja lagi, pihak-pihak yang mebutuhkan tidak kesulitan untuk memperoleh pengetahuan tersebut.  Menciptakan budaya sharing knowledge antar guru, sehingga mampu menciptakan suatu pola interaksi yang baik antar guru di lingkungan internal. 2. Strategic Knowledge Goals  Menjadikan pengetahuan yang dimiliki individu guru menjadi milik sekolah dan sebaliknya.  Melakukan monitoring terhadap knowledge yang dimiliki individu di sekolah.  Meningkatkan upaya pengembangan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mencapai visi dan misi sekolah.  Membuat sebuah pendokumentasian yang baik sehingga dapat menambah kinerja guru dalam sekolah secara keseluruhan. 3. Operational Knowledge Goals  Memberikan Fasilitas Knowledge Sharing antar guru.  Mengurangi pengulangan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam sekolah dan membantu memberikan solusi terhadap permasalahan berdasarkan pendokumentasian yang baik.  Meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki guru dengan mendistribusikan setiap dokumentasi pengetahuan yang ada di lingkungan sekolah.

4.3 Analisa Sistem Manajemen Pengetahuan