PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

lvi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang rendah, namun tidak didapatkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan komunikasi dokter- pasien secara bermakna baik dari perbedaan jenis kelamin, usia, maupun pengalamnlama berpraktik. 4 Pada penelitian ini, peneliti juga melihat komunikasi dokter pasien dokter di Tangerang Selatan. Penelitain ini mencari adakah hubungan lama peraktek terhadap sikap dan perilaku dalam keterampilan interpersonal dokter umum di Tangerang Selatan. Jumlah responden sebanyak 80 orang dengan usia responden paling muda adalah 24 tahun dan paling tua adalah 75 tahun. Diketahui rata rata usia responden pada penelitian ini adalah 35,33 tahun denganstandar deviasi sebesar 11,665 tahun. Rata rata usia dokter umum yang berpraktik di Tangerang Selatan adalah 35 tahun. Dilihat dari jenis kelamin jumlah responden wanita 66,2 dan responden pria sebanyak 33,8. Responden merupakan dokter umum dengan presentase 95 dokter umum dengan S1. Hasil ini menunjukan lebiih banyak dstribusi dokter berjenis kelamin perempuan yang berpraktik di Tangerang Selatan. Seperti dikatakan pada penelitain IDI Herquetanto, 2011 dikatakan dokter yang berjenis kelamin perempuan memiliki pengetahuan dan keterampilang yang lebih baik daripada dokter lakilaki. Walaupunpada hasil penelitainnya masih rendah pengetahuan dan keterampilan dokter di Indonesia. 4 Dari 80 responden dokter umum,diketahui banyak berpraktik di klinik yaitu sebesar 58,8. Lama praktik dokter, memiliki presentase yang sama yaitu baik yang kurang dari 5 tahun dan yang lebih dari 5 tahun yaitu 50 . Dokter di Tangerang Selatan dari penelitian ini sebagian besar berpraktek di klinik dengan lama praktik 50 dari responden kurang dari 5 tahun dan lebih dari 5 tahun Jam praktek dalam sehari dalam rentan 5-12 jam memilki presentase paling besar yaitu 68,8, begitu pula lama dokter bertemu pasien dalam 1 kali sesi bervariasi. Waktu bertemu pasien dari hasil yang ditemukan 40 5-10 menit , 31,8 15-30 menit. Jam praktek dokter tersebut dianggap cukup atau ideal bagi seorang dokter. Dengan waktu 5-10 menit masih kurang ideal memeriksa pasien, dalam memeriksa pasien untuk mendapatkan anamnesis dan pemeriksaan yang dibutuhkan serta memberi edukasi pasien dan tanya jawab lvii jika pasien masih ada pertanyaan, dalam hal ini waktu yang dibutuhkan tentunya disesuaikan dengan keadaan pasien yang dokter hadapi.Hal tersebut telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh PB IDI pada tahun 2008 dalam Panduan Kompensasi Dokter dan Jasa Medik yang standar untuk seluruh dokter di Indonesia bahwa waktu yang cukup untuk bertatap muka antara dokter dan pasien sekitar 8-15 menit atau sekitar 4 pasien dalam satu jam. 44,49 Untuk penilaian sikap dan perilaku dilihat dari 11 pertanyan dngan jawaban Ya dan Tidak, dari pertanyaan tersebut didapatkan 65 sikap dan perilaku dibawah rata rata. Seperti dijelaskan pada penelitian Herquetanto 2011 masih rendah pengetahuan dan keterampilan dokter di Indonesia. Hubungan Antara Lama Praktek Terhadap Sikap Dan Perilaku. Lama peraktik di lapangan dapat menggambarkan seberapa lama pengalaman dokter mengahadpai pasien dengan keterampilan interpersonal yang dimiliki selama ini. Diketahui lama praktik yang ≥ 5 Tahun memiliki sikap dan perilaku yang diatas rata rata sebesar 52,5 sedangkan lama praktek 5 tahun dan memiliki sikap dan perilaku dibawah rata rata sebesar 82,5. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa P value sebesar 0,002 yang berarti bahwa pada signifikansi alpha 1 diketahui bahwa terdapat hubungan antara lama praktek dengan sikap dan perilaku responden.Herquetanto 2011 hasil penelitainnya tidak ditemukan adanya faktor faktor yang secara bermakna berhubungan dan mempengaruhi komunikasi dokter pasien. 4 Peneliti menemukan kemaknaan secara statistik faktor lama praktik berhubungan dengan sikap dan perilaku dalam keterampilan interpersonal dokter umum dalam komunikasi dokter pasien. Harapam responden terhadap komunikasi interpersonal yang harus dimiliki oleh dokter Indonesia yaitu dari semua kuesioner yang peneliti dapatkan, peneliti meminta harapan dari tiap responden terhadap komunikasi dokter dan pasien yang harus dimiliki oleh dokter umum. Sebagian besar responden berharap dokter indonesia memiliki aspek sebagai berikut: lviii - Kepedulian - Empati - Menghargai pasien - Meberikan penjelasan yang jelas, dengan bahasa awam - Memahami kondisi pasien psikologi, fisik dan finansial, keluarga pasien - Trust and respect - Sabar, ramah, jujur - Menjadi pendengar yang baik - Attitude, skill, knowledge good - Berjiwa sosial yang tinggi

4.5. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya dilakukan di tangsel dengan 7 kecamatan. Peneliti memilih 3 kecamatan yang dapat dijangkau yaitu kec. Ciputat, kec. Ciputat Timur, dan kec. Pamulang, sehingga belum merepresentasikan keseluruhan dokter umum yang berada di Tangerang Selatan . Penelitian ini hanya menggunakan 11 pertanyaan yang diadaopsi dari kuesioner penelitian dr. Fika Ekayanti. Kuesioner yang digunakan setelah di uji validitas dan reabilitas tidak semuanya mencakup seluruh aspek sikap dan perilaku dokter dalam keterampilan interpersonal dalam komunikasi dokter pasien. Kuesioner yang digunakan tidak mewakili seluruh sikap dan perilaku yang memiliki esensial berarati dalam sikap dan perilaku dokter dalam komunikasi dokter pasien. lix

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

Dokterumum membutuhkanskill komunikasi yang efektif untuk memudahkan dalam menunjukan empati, membangun dan mempertahankan hubungan dokter dan pasien dengan tujuan tercapainya terapeutik pengobatan, dan memberikan kualitas pelayanan yang baik. Dokter umum dapat meningkatkan komunikasi dan skill konsultasi yang dimiliki dengan refleksi diri, memonitoring diri dan metode pelatihan. 32 Dokter umum di Tangerang Selatan dilihat dari lama praktik, semakin lama berpraktik menjadi dokter semakin banyak pengalaman yang dimiliki sehingga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam komunikasi dokter pasien. Peneliti berharap ini bisa menjadi saran yang baik untuk dokter indonesia ke depannya dalam menjalankan praktik kedokteran. Dokter umum di Indonesia pada masa mendatang dapat menunjukan ketrampilan interpersonal yang baik dengan harapan dan masukan yang di dapatkan dari penelitian ini. Sebelas pertanyaan mengenai sikap dan perilaku yang diajukan ke responden secara subjektif responden menilai dirinya sendiri. Peneliti menemukan adanya hubungan bermakna secara statistik antara lama peraktik terhadap keterampilan interpersonal yang dimiliki oleh dokter umum di Tangerang Selatan. Hingga saat ini belum ditemukan cara yang efektif untuk dapat menilai dan mengevaluasi keterampilan interpersonal dalam komunikasi doter pasien di Indonesia. Komunikasi dipengaruhi banyak faktor baik secara individu atau berkelompok. Sikap dan perilaku yang tampak dari seorang dokter dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dan bagaimana individu menilai suatu keadaan. “ Pasien tidak akan pernah peduli, seberapa banyak apa yang kamu tahu, hingga mereka tahu seb erapa banyak kamu peduli” 32,34