kebebasan khalayak untuk memilih. Namun, perlu diingat bahwa perhatian khalayak terhadap suatu pemberitaan tidak akan terbentuk saat media tidak
menentukan agenda pemberitaan yang dikehendakinya. Hal ini tidak terlepas dari fungsi media massa sebagai penentu agenda, mempengaruhi opini publik, dan
juga mempengaruhi perilaku khalayak. Berdasarkan itu pula peneliti tertarik untuk meneliti agenda media.
Menurut John Kingdon, terdapat tiga tahapan dalam proses agenda setting, masing-masing 1 problem stream membahas masalah yang perlu diperhatikan,
krisis yang muncul, dan konseptualisasi masalah; 2 policy stream kemampuan teknik terkait masalah kesiapan teknologi, pendapat masyarakat akan solusi dari
masalah; dan 3 political stream unsur politik yang mempengaruhi solusi seperti keadaan negara, opini publik, pemilihan politik, dan kelompok
kepentingan.
23
Media massa memiliki kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi sistem politik sehingga hubungan antara keduanya dipengaruhi dua hal. Pertama, bentuk
dan kebijakan politik sebuah negara menentukan pola operasi media massa di negara itu, dari kepemilikan media, tampilan isi media, sampai pengawasannya.
Dengan kata lain, sistem politik sebuah negara sangat memengaruhi media. Kedua, media sering menjadi media komunikasi politik terutama oleh
penguasa, atau sebagai power sharing menyebar kekuasaan oleh kelompok kepentingan politik. Hal ini perlu dikaji lebih mendalam dengan menggunakan
analisis framing. Beterson pada 1995 kali pertama menemukan analisis
23
James P Lester Joseph Stewart Jr., Public Policy an Evolutionary Approach, Second Edition, Belmont: Wadsworth, 2009, h. 6- 5.
framing.
24
Frame adalah bingkai, dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisasi pandangan politik, kebijakan, dan
wacana. Perbedaan frame terlihat pada peletakan berita utama atau biasa, volume berita, dan teknik kecendrungan pemberitaannya. Gaya berita dan opini
media yang ditawarkan juga bisa menjadi frame bagi khalayak untuk menentukan sikap antarisu politik. Demikianlah, analisis framing mengedepankan perspektif
multidispliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi. Diharapkan frame yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini mampu
mengkaji fenomena
isi pemberitaan
dan kebijakan
redaksi politik
Koran Sindo. Berikut adalah skema penelitian ini:
Gambar 1.1 . Skema Berpikir
24
Mubarok dan Made Dwi Andjani, Konstruksi Pemberitaan Media Tentang Negara Islam Indonesia: Analisis Framing Republika dan Kompas,Vol.3 No.1, Purwokerto: STAIN, 2011,
h.27.
Politik Redaksi
Agenda Media: Visibility
Audience Salience
Valence Agenda Khalayak:
Familiarity Personal
Salience Favorability
Agenda Kebijakan:
Support Likelihood of
Action Freedom of
Action Analisis Framing
Agenda Setting
PEMILIHAN UMUM PILPRES 2014
Masa Kampanye Pemilu Presiden 2014
Text Berita Koran Sindo
Dalam penelitian ini teori agenda media dan metode analisis framing digunakan untuk melihat bagaimana Koran Sindo memberikan penekanan dan
penonjolan berita mengenai dua pasangan capres dan cawapres pada pemilu presiden 2014 dengan melihat sisi kebijakan politik redaksi dan pesan pemilunya
dalam jangka waktu dua bulan yaitu pada bulan Juni 2014 sampai dengan Juli 2014.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian berdasarkan desain penelitian deskriptif analisis. Sedangkan metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif. Menurut Rahmat, desain penelitian dekriptif analisis bertujuan mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan
gejala yang ada, mengidentifikasi masalah membuat perbandingan atau mengevaluasi.
25
Begitu juga Bogdan dan Taylor dalam Salam menjelaskan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
26
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki
27
.
25
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006, h.25.
26
Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h.30.
27
Moh Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h.54.
Penelitian deskriptif ditekankan pada observasi dan suasana alamiah naturalistic setting, peneliti bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat
kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi.
28
2. Paradigma Penelitian
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Kasiram mengartikan paradigma sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,
konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dalam penelitian. Egon G. Guba dan Yvonna S. Lincoln dalam Kasiram mendefinisikan
paradigma: as the basic belief system or worldview that guides the investigator, not only in choices of method but in ontological, epistemilogical
and methodological assumptions.
29
Paradigma merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, ia adalah alat yang mempermudah peneliti dalam
proses menyusun kerangka berpikir terhadap penelitian yang sedang ditelitinya. Berdasarkan metodologi penelitian yang digunakan peneliti yaitu
metodologi penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing, maka penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis.
Paradigma konstruktivisme menggangap kenyataan itu hanya bisa dipahami dalam bentuk jamak, berupa konstuksi mental yang tak dapat
diraba, berbasis sosial dan pengalaman yang bersifat lokal dan spesifik ontologi. Peneliti dan subjek yang diteliti terkait erat secara timbal balik,
sehingga penemuan dicipta seperti yang dikehendaki peneliti epistemilogi. Cara menelitinya dengan menggunakan teknik hermeneutika dan
28
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006, h.25.
29
Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Malang: UIN Maliki Press, 2010, h.147.
dibandingkan serta dilawankan dengan melalui tukar menukar bahasa daerah, sehingga terjaring konstruksi konsensus yang lebih jelas metodologi
penelitian kulitatif.
30
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini ialah Koran Sindo. Koran Sindo mulai beroperasi hingga sekarang di Gedung Sindo, Jalan Wahid Hasyim, No.38,
Jakarta, 10340. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini ialah berita-berita
mengenai kampanye pemilu presiden 2014 terhitung sejak Komisi Pemilihan Umum KPU menetapkan masa kampanye pemilu terbuka pemilihan
presiden yaitu tertanggal 13 Juni 2014 hingga 5 Juli 2014. Penulis memilih Koran Sindo, karena Koran Sindo merupakan salah
satu dari sekian banyak surat kabar yang memiliki konsentrasi tinggi terhadap pemilu baik pilkada, pileg maupun pilpres pada pemilu 2014. Selain itu,
Koran Sindo juga memberikan kolom dan halaman khusus mengenai pemberitaan pilpres yang sangat signifikan.
4. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sutrisno dalam Maysyarah, adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi teks, wawancara dan dokumentasi. Metode ilmiah,
observasi adalah suatu cara penelitian untuk memperoleh data sebagai
30
Ibid, h. 151.
dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki.
31
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ialah: 1
Observasi Teks Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi teks yaitu
pengamatan untuk menganalisis isi makna pesan yang terdapat di dalamnya, kemudian dilakukan pengamatan secara sistematis dengan mengambil
beberapa sampel berita berdasarkan fenomena yang terdapat pada Koran Sindo edisi tanggal 13 juni hingga 4 Juli 2014
2 Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara periset seseorang yang berharap mendapatkan informasi dengan informan seseorang yang
disumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak Koran Sindo yaitu
Djaka Susila selaku Wapemred Wakil Pemimpin Redaksi Koran Sindo, dalam upaya mengetahui berita-berita kampanye yang telah disetting oleh
awak media dalam jajaran redaksi dalam kebijakan redaksional Koran Sindo.
3 Dokumen
Selain melakukan observasi teks dan wawancara, peneliti juga akan menghimpun data-data, dan kepustakaan yang ada kaitannya dengan
permasalahan yang akan diteliti.
31
Dalam skripsi Maysyarah mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik, UIN Jakarta dengan judul
“Analisis Framing Berita Aksi Terorisme di Indonesia Dalam Surat Kabar Sindo”.